Chapter 7

65 7 0
                                    

"Jadi ayah sudah cerita ke oppa tentang aku?" Tanyaku kepada Kihyun.

"Iya, banyak sekali. Ayahmu sudah seperti ayahku, dia yang selalu proud oppa." Jawab Kihyun.

"Ohh."

"Oppa dengar kamu monbebe ya? Dan kata ayahmu kamu ngefans sama oppa, iyakah?" Tanya Kihyun sambil tersenyum lebar.

"Iyaa banget bahkan." Jawabku.

"Wahh. Kamu panggil aku oppa aja ya, oh iya dimana tunanganmu?" Tanya Kihyun.

"Hah?" Tanyaku menegaskan.

"Ya Tunanganmu, Hyukjae." Timpal Kihyun.

"Ayah sudah bercerita sejauh itu?" Tanyaku.

"Iya, dimana dia? Kenapa kau jadi mengajak teman perempuanmu yang ternyata pengagum berat Jooheon." Timpal Kihyun.

"Dia? Dia entahlah, dia menolak untuk menemaniku. Oppa, Yoora dan Jooheon dimana?" Tanyaku bingung akan keberadaan Yoora.

"Disana tuh, sepertinya temanmu tidak berhenti menggandeng Jooheon." Jawab Kihyun.

Aku menatap Jooheon yang sedari tadi ternyata memperhatikanku.
Aku membalas tatapannya.

"Hey, Kimra? Kau kenapa? Kenapa melihat Jooheon seperti itu?" Tanya Kihyun sambil merangkulku.

"Ah, tidak. Oppa, Jooheon ingin membuat lagu baru ya?" Tanyaku.

"Iya..." jawabnya sambil tersenyum.

Aku kembali melamun sambil menatap Jooheon yang berusaha melepaskan genggaman Yoora.

"Hey, Kimra kok ngelamun?" Tanya Kihyun.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Oppa, aku mau kembali keluar ya. Aku tunggu oppa sama yang lain perform di kursi penonton saja." Ucapku.

"Iyasudah..." jawab Kihyun singkat sambil membelai rambutku.

Aku berjalan menghampiri Jooheon dan Yoora. Akupun menarik tangan Yoora dan mengajaknya kembali keluar dari backstage. Yoora mengikuti perintahku, aku menarik tangannya dan kemudia berjalan menjauhi Jooheon tanpa menatap mata Jooheon.

"Kimra-ya!!" Seru Jooheon.

Langkahan kakiku berhenti beriringan dengan genggaman tanganku yang terlepas.
Aku menoleh kearah Jooheon, yang sangat jelas memanggilku.
Keningku mengkerut seketika.

"Apa kamu monbebe sesungguhnya? Disini ada rapper utama di mx, apa kau tidak mau memelukku?" Tanya Jooheon.

Aku diam mematung mendengar ucapan Jooheon.
Kihyun tampak mengkerutkan keningnya dan berharap sahabatnya itu tidak melakukan hal yang membuat kacau semuanya.

Jooheon menghela nafas perlahan dan berjalan kearahku, lalu berhenti tepat dihadapanku. Tanpa basa-basi ia langsung memelukku. Jooheon memelukku sangat erat, seperti tak mau kehilanganku.
Aku diam mematung tanpa membalas pelukannya. Jooheon masih memelukku sangat erat bahkan ia menjatuhkan kepalanya dipundakku sambil memejamkan mata.

Akhirnya aku bertemu denganmu, aku belum pernah bertemu denganmu, tetapi aku sudah merasakan rindu yang mendalam. I miss You. Batin Jooheon.

Seketika aku teringat dengan mimpiku dengan Jooheon, dan setelah itu seketika aku teringat akan Hyukjae.

Perlahan aku melepaskan pelukannya dan menatap wajahnya yang sudah dibasahi tangisan.
Aku diam membisu ketika melihat airmata yang jatuh tepat dipipinya yang chubby itu.
Jooheon mengusap air matanya.

DISTINCT TIES [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang