Chapter 13

39 7 0
                                    

"Kalian berpelukan seperti teletubies." Ucap Kihyun dengan tangannya yang terlipat tepat didepan dadanya.

Aku yang mendengar ucapan oppa langsung melepas pelukanku dengan Jooheon. Aku berjalan menghampiri Kihyun oppa, dan langsung memeluknya.

"I miss you oppa." Ucapku sambil mempererat pelukanku.

Kihyun oppa membalas pelukanku lalu melepas pelukan itu.

"Tugas kamu disini adalah kuliah, ingat ya." Ucap Kihyun sambil memegang kepalaku.

"Siapp." Ujarku sambil tersenyum.

Saat ini kami semua sudah didalam mobil, Kihyun oppa menyetir, Shownu duduk dikursi depan, Jooheon dan aku duduk ditengah dan member MX lainnya serta Jooan duduk dibelakang.
Jooheon menggenggam tanganku sangat erat, seperti tak ingin kehilanganku.

"Aku disini kok, gak kemana-mana. Kamu gak perlu genggam sekencang itu." Ucapku sambil memegang tangan Jooheon yang sedang menggenggam tanganku.

"Aku gak mau kamu pergi." Timpal Jooheon.

"Neomu kyeopta." Ujarku sambil mengacak-acak rambut Jooheon.

Kini suasana di mobil menjadi hening hanya ada lantunan musik dari radio mobil dan beberapa sepotong kata rayuan Wonho untuk menghasut Jooan.

"Kimra..." panggil Jooheon sambil menatapku yang tengah mengamati keadaan luar jendela dari jendela mobil.

"Waeyo?" Responku.

"Ottoke? Answer?" Tanya Jooheon.

Aku langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Jooheon, namun aku sengaja pura-pura tak mengingatnya.

"Apa? Answer? Jawaban apa?" Celotehku sambil memasang wajah bingung.

"Itu loh pas di Bandara." Tegasnya.

"Kapan? Jawaban apa?" Tanyaku berlagak tidak tahu.

"Serius Kimra.." ucap Jooheon sambil menatapku penuh harapan.

"Aku juga serius kok." Timpalku.

Jooheon yang kesal langsung melepas genggaman tangannya padaku dan memalingkan wajahnya dan berusaha agar tidak menatap wajahku.

"Hey Jooheon." Panggilku sambil tersenyum kecil tanpa diketauhi Jooheon.

"Tau ah." Gerutunya.

Mobilpun berhenti disalah satu rumah yang megah nan mewah, penjaga rumah, tukang kebun, dn beberapa pembantu  membantu membawakan barang-barangku.
Aku akhirnya turun dari mobil dan menatap rumah yang lebih besar dari rumahku di Indonesia.
Jooheon merebut tasku dan berniat membantuku dengan membawakan tasku.

"Kamu seperti pencuri." Ucapku sambil mengerutkan keningku.

Jooheon hanya diam membisu dan lebih memilih melanjutkan langkahnya mengikuti beberapa pembantu rumah tangga itu.

Sepertinya dia benar-benar kesal. Gumamku.

"Ini kamarmu, kamar Jooan ada di lantai 3. Nah kalau kalian butuh sesuatu kalian bisa panggil saja salah satu pembantu disini, disini ada 5 pembantu, 2 penjaga rumah dan 1 tukang kebun." Jelas Kihyun.

"Hah?!" Seruku.

"Kamu kenapa berteriak?" Tanya Changkyun.

"Gak adil!!" Seruku.

"Gak adil kenapa?" Tanya Shownu.

"Di Indonesia hanya ada 2 pembantu tanpa penjaga dan tukang kebun padahal aku tinggal berdua dengan Jooan sedangkan disini banyak sekali pelayan padahal yang tinggal disini hanya ayah." Gerutuku.

DISTINCT TIES [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang