Chapter 22

30 6 0
                                    

"Kiss Able." Ujarku sambil tersenyum.

Jooheon yang mendengar ucapanku langsung tersenyum dan mencium bibirku kembali. Aku dan Jooheon berciuman di dalam mobil.

Aku melepaskan ciuman itu dan berbicara.

"Sudahlah, ayo Jooan sudah menunggu." Ujarku.

"Haish, Jooan mengganggu." Jawab Jooheon sambil cemberut.

"Masih banyak waktu, ppali." Balasku sambil mengacak-acak rambut Jooheon.

Setelah Jooan naik kedalam mobil, aku dan Jooheon menancap gas menuju makam Hyukjae. Mobil pun berhenti didepan pemakaman. Aku turun mendahului Jooan dan Jooheon. Dengan membawa dua bucket bunga aku berjalan diantara makam-makam. Sampai akhirnya kini aku sampai di makam Hyukjae.

"Annyeong my prince. Aku bawa 2 bucket bunga yang satu dari ayah dan yang ini dari aku dan Jooheon." Ujarku sambil tersenyum.

Perlahan aku mengusap batu nisan Hyukjae.

"Aku dan Jooheon makin langgeng, dan rencananya kalau aku sudah sukses Jooheon akan menikahi ku. Uhm, aku juga akan menuruti semua yang kamu minta aku akan menggunakan uang tabunganmu juga untuk biaya menikah." Jelasku sambil mencium batu nisan itu.

Tiba-tiba Jooheon datang dan merangkulku.

"Hey brother. Thank you for your girl." Ujar Jooheon sambil tersenyum.

"Hey." Celotehku sambil mendorong Jooheon.

"Jooan mana?" Tanyaku heran.

"Dimobil dia gak mau turun." Jawab Jooheon.

"Aku yakin kamu sudah bahagia disana bersama orangtua kamu." Ucapku.

Tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Aku memegang dadaku.

"Waeyo? Gwaencanha? Sakit?" Tanya Jooheon panik melihatku memegang dadaku.

"Anniya, jantungnya berdegup kencang sekali. Deg... Deg..." Ujarku sambil tersenyum.

"Hyukjae, sepertinya jantungmu sangat bahagia ada ditubuhku." Ujarku sambil tersenyum.

"Jantungmu berdegup kencang karena ada di sampingku." Celoteh Jooheon.

"Andaikan kamu masih disini. Andaikan aku tidak punya penyakit jantung yang mengharuskan transplantasi." Ucapku.

"Sudahlah." Timpal Jooheon singkat.

"Hyukjae, aku mau pulang dulu ya. Aku pamit pulang." Ujarku sambil mencium batu nisan itu.

Aku dan Jooheon berdiri dan meninggalkan makam Hyukjae.

~~~~~~~~~~

Sore ini aku dan Kihyun oppa berangkat menuju stasiun Radio. Aku berencana bertanya-tanya tentang lowongan siaran disana.
Aku sengaja tak bicara bahwa aku ingin bekerja sampingan disana.

Mobil pun berhenti didepan gedung stasiun radio. Kihyun oppa dan aku memakai kacamata dan masker. Kihyun oppa menggandeng tanganku sampai masuk ruangan.
Semua anggota MX sudah ada disana.

"Annyeong oppa-oppa!" Seruku sambil bersalaman kepada semua anggota MX kecuali Jooheon.

"Kimra, kamu ikut kesini?" Tanya Shownu.

"Iya dong... Aku mau berkeliling disini oppa." Jawabku sambil tersenyum.

"Hey, hey tidak sopan. Kamu tidak bersalaman denganku?" Tanya Jooheon sambil merangkulku.

DISTINCT TIES [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang