Chapter 30 ?Wedding Ceremony?

31 5 0
                                    

Pagi ini dengan gaun pengantin dan riasan yang sangat indah sudah menyelimuti tubuhku. Penata rias sedang membantuku bersolek. Penata rias ku terkadang bercanda gurau denganku.

"Dulu, kamu datang pertama kali di dunia drama kamu mempercayakan aku sebagai penata rias ku. Dan sekarang pun begitu, aku sangat merasa terhormat." Ujar penata rias ku sambil merapihkan rambutku.

"Kamu kan tahu eonni, aku tak banyak percaya dengan orang lain begitupun dengan Jooheon." Ujarku sambil melemparkan senyum manis.

"Sekarang sudah cantik. Kimra neomu yeppeo." Ujar penata rias.

"Inikan hasil solek dari tangan eonni. Oh iya berapa lama lagi?" Tanyaku.

Tiba-tiba Sora masuk ke ruanganku sambil terburu-buru menutup ruangannya.

"1 jam lagi Kimra kamu turun." Ujar Sora sambil berjalan menghampiriku.

"Daebak! Calon kakak Ipar ku cantik sekali!!" Seru Sora terkejut.

"Gomawo calon adik ipar." Ujarku sambil tersenyum.

"Huh lelah." Celoteh Sora sambil duduk di ranjang.

"Wae? Kamu habis lari?" Tanyaku heran.

"Lebih parah dari itu, Jooheon memaksaku agar memperbolehkan dirinya masuk dan melihatmu. Tapi kan kamu tau, pengantin tidak boleh dipertemukan sebelum didepan pelaminan. Untung saja tadi ada ayahmu." Jelas Sora yang sudah cantik pula mengenakan dress peach.

"Keras kepala memang. Aku yakin dia sedang penasaran setengah mati." Ujarku sembari tertawa kecil.

Aku dan Sora mengobrol sambil menunggu saatnya aku turun.

"Jangan gugup ya sahabatku." Ujar Sora sambil menggenggam tanganku.

"Ne." Jawabku sambil tersenyum.

Penata rias Jooheon tiba-tiba masuk ke ruanganku.

"Sudah waktunya princess turun." Ujarnya.

Sora membantuku berjalan menuju pelaminan. Aku menghampiri ayahku dipintu pelaminan dan menggandengnya. Aku berjalan perlahan dengan ayahku yang memakai tongkatnya. Aku berjalan diiringi dengan musik pernikahan. Kelopak bunga dilempar kearahku oleh para tamu undangan.

Aku berjalan menuju Jooheon yang sudah berdiri didepan altar. Aku berjalan sambil tersenyum kepadanya. Aku berjalan terus sampai akhirnya didepan Jooheon.

"Neomu yeppeo." Ujar Jooheon sambil memberi tangannya.

Aku melepas gandengan tanganku kepada ayahku dan menggenggam tangan Jooheon dan berjalan ke depan altar. Pandanganku jatuh kepada pembawa acara yang merupakan idolaku juga.

"Fokus." Bisik Jooheon.

Aku sedikit terkejut ketika Jooheon membisikku. Pastur memulai acara pernikahan. Sampai akhirnya mulai masuk sesi penyebutan janji suci pernikahan.



Aku dan Jooheon sempat tertawa terharu setelah selesai menyebutkan janji pernikahan. Pastur meminta kami untuk bertukar cincin. Yoora datang membawa cincinnya dan memberikannya kepada pastur. Pastur memberikan cincin itu kepada Jooheon.

"Jooheon, pasangkan ini kepada istrimu." Ujar Pastur.

Jooheon melingkarkan cincin itu pada jari manis ku. Seketika aku menangis ketika melihat cincin pernikahan itu terlingkar di jari manis ku.

"Sekarang, Kimra pasangkan cincin ini kepada suamimu." Ujar Pastur.

Aku menerima cincin itu dan memasangnya di jari manis Jooheon. Jooheon tampak tersenyum dan tangan yang lainnya mengusap air mataku.

DISTINCT TIES [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang