Him and I | Jeno [✔️]

4

Jeno ternyata ga main - main, dia beneran nembak Lami. Dan ya gue baru tau Lami tuh satu sekolah sama gue, sekarang Lami lagi jadi hot topic di Sekolah.

"Lami jadian sama Jeno?"

"Iya woy buktinya tadi pagi mereka sarapan di kantin bareng."

"Sera diputusin?"

"Sera malah ga ditembak."

"Jeno mikir - mikir lah cari cewek, Sera ga ada yang bisa dinilai dari dia, jelek semua. Paling cantik, iya dikit." Hmm panas ya gengs.

"Lami beuh, cantik, pinter, baik, ga komplit gimana coba. Sera dan Lami bagaikan matahari dan bumi."

"EKHEM, INI ORANG BUKAN SETAN." Teriak gue sengaja, untuk membubarkan pembicaraan anak - anak yang suka gosip.

Gue lagi di kantin, nongkrong biasa. Ngeliatin orang lalu - lalang, sambil sesekali ngelirik ke meja yang ditempatin sama Jeno dan Lami. Ga cemburu gengs, tegar gue mah.

"Sera, dipanggil Bu Astri." Iya bu Astri tuh, guru BK udah biasa gue mah dipanggil, dengan terpaksa gue beranjak ke ruang guru.

BRAK

"Astagfirullah, astagfirullah. Kalo buka pintu yang sopan neng!"

"Y"

"Napa manggil?" Tanya gue tanpa basa - basi.

"Ini, nilai kamu kosong semua, bisa - bisa kamu di DO dari sekolah," Kata bu Astri.

"Kamu niat sekolah engga?"

"Ga."

"Terus ngapain masuk sekolah lho!"

"Disuruh bunda."

"Astagfirullah ini bocah, dahlah terserah kamu. Hidup kamu, ga ngurus lagi saya."

"Dari dulu dong." Gue langsung keluar dari ruang guru, yang bikin gue mau muntah setiap kesana.

Handphone gue geter - geter langsung aja gue buka.

Tawuran Kuy!

Haechan : Woy siap - siap, hari ini ke sekolah mereka

Sera : Napa mendadak Nyet!

Jaemin : Haechan bego, ngomong dr kemaren blegug.

Gue langsung ke arah belakang sekolah buat keluar, gue ga bisa janjian sama anak - anak yang lainnya di sekolah. Kita sengaja kayak orang ga kenal di sekolah.

Gue dengan cepat keluar sekolah dan menemui teman - teman gue yang lainnya, "Udah pada siap?" Tanya gue dengan napas terengah - engah.

"Udah." Jawab Mark.

"Kok mendadak sih woy?" Tanya Jaemin yang baru dateng sama Sanha.

"Gue udah bilang dari kemaren, sekolah lain ngajak ribut mulu." Kata Mark lagi.

Gue langsung natap Haechan dengan selidik.

"Iya kemaren lupa." Jawab Haechan dengan cengengesan.

Gue otomatis natap Haechan dengan sinisnya, kalo gini kan gue ga ada persiapan apa - apa. Kalo kalah mau ditaruh di mana muka gue, gengsi cuy.

"Nih pake sabuk gue aja, bisa kan lo." Tawar Jaemin.

"Bisa lah, yaudah." Gue ambil tuh sabuk terus gue lilitin di tangan gue.

"Yaudah woy, sekarang." Perintah Mark.

Kita jalan ke arah gang gitu dan ketemu sama anak sekolah lain, mereka sama kayak kita udah siap pake senjata semua.

Tiba - tiba dari arah lawan ada yang lari, padahal ga ada aba - aba. Karena gue paling depan gue duluan yang mulai lukain dia. Terus semua nya langsung berantem sendiri - sendiri.

"SHIT." Gue natap sinis orang yang ada di hadapan gue.

"Kalo ga bisa, gausah sok jadi jagoan." Dia pergi gitu aja ninggalin gue, gue langsung tendang tuh punggungnya keras - keras.

"WOY! ANJIR."

Belum sempet dia ngebales gue, dia udah ditarik duluan sama temen - temennya. Badan gue udah luka - luka karena tadi gue sempet ga fokus berkali - kali. Gue juga ga tau kenapa.

TING!

Gua ngebuka handphone gue.

Jeno : Bisa obatin diri sendiri di uks kan?

Jeno : Sorry ga bisa nemenin, gue lagi nemenin Lami.

Jeno : Jangan lupa diobatin!

Gue cuman ngebaca pesan dari Jeno, gue langsung masuk kesekolah. Ga niat masuk kelas sih, paling ke uks buat ngadem.

"Lo kenapa banyak banget lukanya?" Celetuk Haechan

"Ga tau."

"Gue liat tadi lo sempet oleng berkali - kali, kenapa sih? tumbenan banget." Kata Haechan lagi.

"Diem chan, singa mode on." Sahut Jaemin dan langsung pergi bareng Haechan.

Gua masuk ke uks dan berbaring disalah satu ranjangnya, gue mencoba tertidur tetapi enggak bisa karena luka yang ada di badan gue kerasa banget.

Gue membuka galeri handphone gua dan menampilkan beberapa foto gue bersama Jeno, dan ada satu foto yang gue suka banget. 

•••

Hhh kenapa Jeno ganteng sekali

Vomment? makasi lhoo