18

4.3K 650 54
                                    

Kalau ada typo atau kalimat yang kurang paham, mohon koreksinya ya.
~pag~

*Chanyeol POV*

Aku bangun pagi ini, setelah sebelumnya berada di Pulau Jeju menjalankan tugas menjaga Kyungsoo. Sehun dan Kai masih terlelap di ranjang satunya. Sementara di ranjangku, Taeoh masih tidur telentang sambil menghisap jempolnya. Kamar kami memang berisi 2 ranjang yang berukuran sedang. Satu ditempati Kai dan Sehun, dan satunya lagi ditempati aku dan Taeoh.

Aku turun dari ranjangku untuk bersiap-siap berangkat kerja. Ku letakkan bantal di sisi tempat tidur untuk menjaga Taeoh tidak terjatuh kalau dia berguling.

"Kai... Bangun..." Aku membangunkan Kai yang masih terlelap. Dia juga harus bersiap berangkat kerja.

"Sehun... Kau kuliah jam berapa? Jangan lupa mengantarkan Taeoh ke rumah bibi Kim."

"Nggghhh..." Sehun hanya menggeliat menarik selimutnya.

"Kai. Bangun. Kau bisa terlambat nanti." Aku masih mencoba membangunkannya.

Aku keluar kamar dan bersiap untuk mandi. Ku lihat Haru yang sudah bangun baru saja keluar dari kamar mandi.

"Pagi Haru..." Sapaku.

"Pagi oppa." Jawab Haru singkat sambil kembali ke kamarnya.

Selesai mandi, aku bersiap di dapur memasakkan sarapan untuk adik-adikku. Aku menjadi memiliki waktu lebih banyak di rumah sejak bekerja di perusahaan Kyungsoo.

"Kai!! Mau sampai kapan kau tidur! Haru bahkan sudah selesai mandi!" Aku mengomel dari arah dapur mencoba membangunkan Kai yang memang susah dibangunkan.

"Sehun!! Mandikan Taeoh dan segera sarapan. Hyung sudah memasak sarapan."

Pagi ini seperti biasa, berisik. Sejak kami pindah ke rumah baru, adik-adikku menjadi sedikit malas. Pekerjaan mereka dibantu oleh alat elektronik, dan mereka suka berlama-lama diatas kasur. Rasanya sudah lama sekali kami tidur dengan alas yang keras.

"Kai!! Sehun!! Kalian pemalas sekali! Aku akan menjual kasur itu jika kalian masih malas-malasan!" Aku mengomel di depan pintu kamar kami membuat Taeoh terbangun karena mendengar suaraku.

"Yuungg..." Taeoh menangis karena kaget.

"Tae... Maafkan hyung, ini karena kedua hyung mu yang pemalas." Ujarku sambil menggendong Taeoh.

"Park Jongin! Park Sehun!" Aku benar-benar habis kesabaran. Ku tendang bokong mereka sekuat tenaga agar turun dari ranjang.

"Kalian ini, hidup enak dikit, jadi pemalas. Apa kalian mau kita seperti dulu, tidur di rumah sempit?" Aku tetap mengomel walaupun mereka sudah turun dari ranjang.

Sehun mengambil Taeoh dari gendonganku dan Kai membereskan kamar kami. Aku kembali ke dapur menyelesaikan masakanku yang tertunda. Rasanya sangat kesal saat adik-adikku mulai tidak bisa di atur.

Haru keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah lengkap. Dia membawa spreinya untuk diletakkan di keranjang cucian.

"Makan dulu, Haru." Aku memanggil Haru untuk sarapan karena sarapan sudah selesai. Saat itu Sehun sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuh Taeoh.

"Tae sudah segar eoh? Tae tampan sekali hari ini." Aku mengambil Taeoh dari gendongan Sehun.

Aku memakaikan pakaian Taeoh karena nanti dia akan di antarkan ke rumah bibi Kim. Aku melihat Haru memasukkan spreinya ke dalam mesin cuci, –barang elektronik hadiah dari Baekhyun. Aku melihat ada bercak darah di seprei itu.

 ᴘᴏᴏʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang