25

3K 569 79
                                    

*Kyungsoo POV*

Aku memijit rahangku dengan lembut. Aku meringis menahan perihnya. Kemarin Baekhyun meninju ku. Padahal awalnya aku yang ingin menghancurkannya. Aku lupa kalau Baekhyun bisa Hapkido dan pernah menjuarai kejuaran nasional.

Aku masih meringis saat Suho hyung memasuki ruang kerja ku. Tanpa mengetuk, tentu saja. Membawa berkas-berkas yang banyak.

"Ku lihat kau begitu sibuk dengan urusan pribadi mu, Kyung." Suho hyung menatapku sinis sambil meletakkan tumpukan berkas di hadapanku.

"Aku hanya sedang membereskan beberapa hal, hyung."

"Tapi jangan lupa membereskan pekerjaan kantor juga. Kau pewaris tunggal perusahaan daddy mu."

"Ah, hyung cerewet."

"Tentu saja aku cerewet. Atau kau mau perusahaan ini aku rebut darimu?"

"Ambil saja hyung, aku tidak peduli." Aku begitu malas untuk meladeni Suho hyung. Berkali-kali aku mengatakan, aku tidak peduli dengan perusahaan ini. Dia bisa mengambilnya. Aku tidak peduli, daddy pun tidak memaksa. Dia terlalu berobsesi menurutku.

"Suatu saat kau akan menyesali ucapanmu, Kyung." Suho berlalu meninggalkanku sendiri di ruangan.
.
.
.
.
.

Aku masih memijat rahangku sambil memeriksa beberapa berkas di hadapanku. Kepalaku pusing hanya melihat angka-angka ini. Konsentrasiku buyar, memikirkan dimana Chanyeol dan keluarganya sekarang.

Brak!

Pintu ruanganku dibuka dengan kasar.

"Chan, kau tidak bisa masuk." Ku dengar Yoona sedang mencegah seorang pria tinggi yang sedang memaksa masuk ke ruanganku. Pria yang ku rindukan.

"Tidak apa-apa nona Yoona. Tinggalkan kami." Aku memerintah sekretaris cantikku.

Yoona menutup pintu ruanganku dengan pelan. Ku lihat Chanyeol yang menatapku penuh amarah. Dadanya naik turun seiring dengan nafasnya yang berkejaran.

"Apa yang sudah kau lakukan pada keluargaku!" Mata Chanyeol nyalang. Rasanya dia seperti ingin membunuhku.

"Ah. Kau sudah mengetahuinya. Dari Baekhyun Cabe pasti." Ujarku berusaha tenang. Padahal aku sedikit takut melihat amarahnya.

Chanyeol berjalan mendekatiku dengan cepat. Direngkuhnya kedua pipiku hanya menggunakan satu tangannya. Ah, rasanya sakit karena Baekhyun baru saja meninjuku.

"Kau seorang psikopat! Aku tidak melakukan kesalahan, tapi kau menyiksa keluargaku! Kau bukan manusia Do Kyungsoo!"

"Oh. Kau merasa tidak melakukan kesalahan?"

"Katakan jika aku melakukan kesalahan Do Kyungsoo!"

"Untuk apa? Kau hanya seorang pelacur! Sama seperti adikmu, Kai."

"KAU!" Chanyeol sudah bersiap melayangkan tinjunya ke arah wajahku. Aku memejamkan mataku untuk menerimanya.

Cup!

Chanyeol mengecup bibirku singkat. Setelah itu dia melepaskan rengkuhan tangannya. Dia menatapku dengan kecewa.

"Aku kecewa padamu Do Kyungsoo. Aku sangat mencintaimu. Tapi—"

Chanyeol tidak bisa melanjutkan ucapannya. Matanya berkaca-kaca. Aku tau dia sedang kecewa.

"Mungkin keluargaku pantas mendapatkan ini. Salah ku yang sangat mencintaimu. Mungkin ini hukuman untukku..."

"... Aku akan berusaha menerima apa yang sudah terjadi. Apa yang sudah kau perbuat. Aku tidak akan membalasnya, dan ku rasa aku tidak akan mampu membalasnya. Karena sampai detik ini pun, aku masih sangat mencintaimu..."

 ᴘᴏᴏʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang