27

3.1K 591 132
                                    

*Chanyeol POV*

Aku kembali ke ruangan Kyungsoo setelah tadi mendengar penuturan Kris. Memang, kekacauan ini tidak sepenuhnya kesalahan Kyungsoo. Tapi, apa yang sudah dilakukan Kyungsoo sudah terlalu jauh. Aku bingung apakah aku masih bisa memaafkan dia atau tidak.

Kulihat Kyungsoo yang berbaring di ranjang perawatannya. Lengannya yang bebas menutup wajahnya, sementara lengan satunya lagi ku lihat masih terhubung dengan selang infus. Sepertinya Kyungsoo sedang menangis. Tidak ada orang yang menunggui Kyungsoo. Hanya beberapa pengawal yang berjaga di depan pintu.

"Hai..." Sapaku dengan suara beratku saat berdiri di samping ranjangnya. Sebenarnya aku sedikit enggan untuk menyapanya.

"Chan..." Bahu Kyungsoo bergetar, dia tidak mau menunjukkan wajahnya yang tertutup lengannya.

"Kau sudah sadar? Aku sedikit khawatir sebenarnya."

Kyungsoo tidak menjawab. Yang ku lihat bahunya semakin bergetar. Malah ku dengar isakannya yang tertahan.

"Mianhe Chan... Mianhe..."

"Kita tidak usah membahasnya lagi Kyung. Kita sudah selesai. Aku menemuimu karena ada hal yang ingin ku tanyakan padamu."

Kyungsoo semakin terisak. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya masih di bawah lengannya yang menutup matanya.

"Taeoh hilang. Apakah kau mengetahuinya? Sudah 4 hari Taeoh menghilang, sejak kau kecelakaan. Baekhyun dan tuan Do sudah mencarinya, tapi sampai sekarang belum ditemukan."

Kyungsoo menurunkan lengannya, menatapku. Ku lihat wajahnya yang penuh air mata. Dia terlihat sedikit menyedihkan.

"Tae... Menghilang...?"

Aku mengangguk, "Aku tau kau belum terlalu pulih. Aku tidak mau mengganggumu sebenarnya. Tapi aku hanya menanyakan keberadaan Taeoh. Setelah aku menemukannya, aku tidak akan menemuimu. Aku berjanji."

Ku lihat bibir Kyungsoo bergetar. Dia ingin mengucapkan sesuatu. Tapi aku menahan sikapku. Ku pasang wajahku datar. Aku tidak ingin terlihat lemah dihadapannya. Sebenarnya aku ingin sekali memeluknya, tapi aku belum bisa melupakan semua yang dilakukannya pada keluargaku.

Kyungsoo sedikit kesusahan waktu mengambil ponselnya di nakas samping ranjangnya. Aku membantunya karena merasa dia kesusahan.

"A-aku tidak terlalu yakin, Chan." Ku lihat Kyungsoo sedang berusaha mencari kontak seseorang. Dia menatapku saat meletakkan ponselnya di telinganya, "Mianhe..." Ujarnya saat mata kami bertatapan.

"Yixing hyung... Apakah kau sibuk?"

"..."

"Aku di RS, hampir mati. Apakah hyung tidak mengetahuinya?"

"..."

"Ah, hyung harus menjengukku. Sekaligus ada yang ingin ku tanyakan."

"..."

"Anniya... Aku ingin melihat Yixing hyung saja..."

"..."

"Oke. Aku tunggu hyung..."

Kyungsoo mematikan ponselnya dan menatapku kembali. Aku tidak bereaksi, hanya menunggu dia saja.

"Yixing hyung sebentar lagi datang, Chan."

"Aku mencari Taeoh, Kyungsoo... Aku tidak peduli dengan teman-temanmu."

"Yixing hyung orang yang ku perintahkan untuk menculik Taeoh."

Wajahku mengeras. Benar, Kyungsoo yang memerintahkan menculik Taeoh. Aku semakin kecewa padanya.

"Aku tidak akan memaafkanmu jika terjadi sesuatu dengan Taeoh..." Jawabku sepelan mungkin. Aku sedang mengancamnya.

 ᴘᴏᴏʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang