37

3.5K 623 84
                                    

Ga bisa dibilang double update sih.
Soalnya uda lewat dari tanggal hari.
Tadi ada yang ngirim love banyak, dan aku menjanjikan akan double update.
Tau-tau tadi pas lagi sibuk.
Maaf yaa...
~pag

*Chanyeol POV*

Aku seperti memiliki firasat, kalau pailitnya Do Corp masih bisa terselamatkan. Seperti ada bagian hilang yang harus ku cari untuk memperbaiki kondisi perusahaan milik keluarga Do.

Tuan Do sudah siuman, tapi belum bisa banyak bergerak. Bahkan untuk berkomunikasi saja dia sedikit kesulitan. Sekarang tuan Do sudah dipindahkan ke salah satu rumah milik keluarga Do. Mansion mewah mereka sementara disita bank.

Aku mempelajari berkas-berkas perusahaan. Tidak jarang aku membawanya pulang ke rumah. Kyungsoo juga sesekali mengajari. Aku heran, aku cukup cepat menyerap seluruh informasi. Apa aku memang berbakat di dunia bisnis?

"Chan, makan malam sudah siap." Panggil Kyungsoo sedikit mengganggu konsentrasiku saat sedang memeriksa laporan keuangan.

"Hm." Aku hanya menjawab singkat.

"Chan... Makan dulu. Kau bisa sakit." Kyungsoo mengelus pundakku dengan lembut.

Aku menatap Kyungsoo sebentar. Ku akui, aku sedikit mengabaikannya kurang lebih 2 minggu ini. Sejak aku memutuskan untuk mempelajari perusahaan dan bertekad untuk menyelamatkan perusahaan. Tapi Kyungsoo tidak lelah untuk mengingatkan aku makan atau beristirahat. Bahkan tadi saat aku pulang bekerja, aku hanya meletakkan tas ku dan melepaskan jasku, kemudian langsung memeriksa berkas-berkas. Sama sekali tidak menyapanya.

Aku tersenyum sebentar dan berdiri mengikutinya ke arah meja makan. Ku kecup keningnya sebentar dan ku elus pipinya yang semakin penuh.

"Tunggulah sebentar lagi, semuanya akan baik-baik saja." Ujarku sambil duduk di meja makan.

"Hm." Kyungsoo hanya menjawab singkat. Kami kemudian menikmati makan malam dengan hikmat.

Selepas makan, aku langsung kembali ke meja kerja. Ku akui, selama makan pun, pikiranku hanya kepada berkas-berkasku. Ku tinggalkan Kyungsoo yang masih belum menyelesaikan makannya.

Aku sedang mengetikkan sesuatu di laptop, saat ku rasakan Kyungsoo berdiri disampingku. Di kembali mengelus pundakku dengan lembut.

"Kenapa sayang?" Tanyaku sambil melingkarkan tanganku di pinggangnya, tapi mataku masih fokus pada layar laptop.

"Sini." Kyungsoo menarik tanganku untuk mengikutinya.

"Aku masih ada pekerjaan." Aku mencoba protes.

"Ikut aku." Ujar Kyungsoo sambil tetap menarik tanganku. Dia membawaku menuju kamar mandi.

Kyungsoo memintaku untuk duduk diatas wastafel. Aku menurut saja, toh juga aku sudah mengabaikannya 2 minggu ini, bahkan mengelus perutnya saja aku jarang melakukannya. Biarlah malam ini aku sedikit melupakan pekerjaanku, dan menuruti kemauan Kyungsoo.

Kyungsoo membuka kancing kemejaku dan melepaskan kemejaku yang belum sempat ku ganti. Dia segera menggantikan pakaianku dengan pakaian bersih. Rasanya cukup segar.

"Tadinya aku ingin memandikanmu. Tapi pasti akan memakan waktu banyak. Setidaknya ganti baju saja, aku tidak terlalu suka bau keringatmu."

"Kau tidak suka?"

"Iya. Tidak tau kenapa. Rasanya aku mual karena setiap mencium aroma tubuhmu."

"Kalau begitu, aku akan mandi."

"Tidak perlu. Ini sudah cukup kok." Ujar Kyungsoo sambil mengambil alat cukur yang terdapat di kabinet kamar mandi.

"Setidaknya kau harus menjaga penampilanmu jika ingin meyakini para investor. Ah, makan saja kau sering melupakannya, bagaimana dengan penampilanmu?" Kyungsoo berceloteh sambil mengolesi foam di wajahku. Ku akui, wajahku sudah ditumbuhi sedikit bulu halus. Aku lupa kapan terakhir kali bercukur.

 ᴘᴏᴏʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang