🌱20.0

12.5K 1.3K 136
                                    

Tap tap tap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tap tap tap

Suara langkah kaki yang terburu−buru dari arah pintu depan menandakan kalau seseorang telah memasuki apartemen mereka.

Chanyeol hanya berharap dia adalah orang yang tadi ia hubungi dan bukan orang tuanya ataupun mertuanya. Sosok itu menatap mereka dengan pandangan kaget.

Melihat sosok yang sudah ditunggunya, lelaki jangkung itu bisa bernafas lega. Setidaknya mereka harus memisahkan Baekhyun dan Luhan secepatnya –serta membawa Luhan ke rumah sakit tentu saja.





"LUHAN?!" Lelaki itu bergerak cepat menghampiri tubuh Luhan yang sudah bersandar pada kaki meja.

Mata Chanyeol mengisyaratkan Sehun untuk segera membawa pergi Luhan. Sehun menatapnya seolah bertanya−tanya apa yang tengah terjadi, namun ia urungkan saat melihat Baekhyun menangis di pelukan Chanyeol.

"Aku akan membawanya pergi."

Setelah menangkap maksud tatapan Chanyeol, dokter muda itu segera meraih lengan Luhan dan melingkarkannya di lehernya. Membawa tubuh Luhan perlahan, keluar dari apartemen Chanyeol yang kacau.

"Terima kasih telah menghubungiku. Tapi aku masih membutuhkan penjelasan untuk segala kekacauan ini." ujarnya lalu menutup pintu apartemen itu.





Setelah Sehun pergi dari apartemen mereka, Chanyeol segera membawa tubuh ringkih Baekhyun ke sofa. Mendudukan kekasih hatinya itu dengan perlahan dan hati−hati, seolah−olah Baekhyun akan terluka jika ia bergerak dengan kasar sedikit saja.

Ia membawa langkahnya memasuki dapur untuk menemukan gelas dan air putih. Membawa benda bening itu pada Baekhyun yang kini menatap kosong ke depan.

Suara tangisnya berhenti, namun air mata masih mengaliri pipinya. Chanyeol merasa sesak melihat keadaan Baekhyun yang begitu kacau.

Seharusnya Luhan tidak mendatanginya, seharusnya Luhan mengerti keadaaan Baekhyun. Kenapa semua menjadi seperti ini? Mengapa Luhan seolah tak ingin melepasnya?

Apa ia terlalu memberi harapan pada kakaknya itu? Apa semua ini adalah hasil dari kesalahannya di masa lalu?





"Minumlah..."

Lelaki jangkung itu merangkul bahu suami mungilnya dan membantunya minum. Hanya beberapa teguk dan Baekhyun menolak untuk menghabiskannya.

Chanyeol meletakkan gelasnya ke meja, menatap Baekhyun dengan pandangan sendu sembari mengelus punggungnya dengan lembut. Memberikan sugesti pada suaminya kalau ia ada disini dan takkan pernah meninggalkannya sendiri.

"Apa kau merasa baik?"





"Apa aku begitu jahat?" tanyanya dengan suara lirih dan serak. "Aku memukul Luhan hingga dia hampir mati. Apa aku sekarang tampak jahat di matamu?"

[☑]『 ᴊᴜɢʜᴇᴀᴅ ꜱᴘᴏᴜꜱᴇ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang