17.0🌱

13K 1.4K 168
                                    

Tiffany menatap serius berkas−berkas berisikan data Baekhyun dengan raut wajah khawatirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiffany menatap serius berkas−berkas berisikan data Baekhyun dengan raut wajah khawatirnya. Ia sungguh tak mengerti, kenapa hasil yang didapatkannya sungguh diluar harapannya?

Ia berharap sekali kalau hal−hal yang dialami Baekhyun selama ini telah berkurang, bahkan hilang seiring waktu. Lagipula Chanyeol sudah bisa menjaganya sekarang.

Namun, bagaimana mungkin hasilnya tetap seperti ini? Mengapa depresi yang dialami Baekhyun bisa sampai membuatnya terkena gangguan psikis yang cukup parah seperti ini?






"Kau begitu serius sampai mengabaikanku, Dokter Hwang."

"Ahㅡ" Tiffany nyengir melihat sosok Sehun yang entah sejak kapan sudah berada di dalam ruangannya. Sepertinya ia tak mendengar ketukan pintu sama sekali. "Sejak kapan kau berdiri disitu?"

Sehun memutar kedua bola matanya jengah. Tiffany itu dokter yang cantik, single, modis, namun terkadang begitu lambat dalam mencerna sesuatu.

"Maaf, maaf. Warnamu sama dengan tembok ruanganku, makanya tidak terlihat."




Dan pelototanlah yang di dapatkan dokter cantik itu.




"Apa yang kau lihat?"

"Data Baekhyun, Chanyeol, dan Luhan." Tiffany menyerahkan lembaran file itu dan Sehun pun menerimanya.

Jangan salah, meskipun mereka dokter spesialis, namun Sehun masih bisa mengerti dengan beberapa istilah di dalamnya. Datanya tidak begitu berbeda dengan data yang dimiliki dokter pada umumnya. Hanya saja file Tiffany terasa penuh dan menyakiti matanya.

"Seperti yang kau lihat, Luhan baik−baik saja. Ia tak mengalami gangguan apapun pasca terbangun dari komanya."

Sehun mengangguk−angguk paham. Ia memang datang kemari untuk melihat hasil tes psikologis mereka.





"Lalu?"

"Chanyeol pun memperlihatkan peningkatan yang pesat. Meskipun ia masih sering terserang sakit kepala, namun dia bisa mengatasinya dengan mudah. Dia yang terbaik."

Dokter Hwang tersenyum bangga. Namun senyum itu menghilang saat melihat data Baekhyun yang kini juga tengah dilihat oleh Oh Sehun.




"Tapi aku tidak mengerti dengan Baekhyun."

Suara helaan nafas terdengar setelahnya.

"Dia tampak baik−baik saja, namun melihat dari gejala−gejala ini, dia mengalami depresi berat. Dia hanya bisa ditenangkan menggunakan obat dan itu sangat beresiko. Apalagi somatoform itu belum juga menghilang. Sepertinya kami harus melakukan amital atau apapun yang membuatnya lebih baik."





"Lakukan saja jika itu menurutmu terbaik." Sehun mengernyit melihat ekspresi frustasi yang ditunjukkan Tiffany.

"Masalahnya Chanyeol tak mengijinkan Baekhyun untuk di rawat di Rumah Sakit Jiwa."

[☑]『 ᴊᴜɢʜᴇᴀᴅ ꜱᴘᴏᴜꜱᴇ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang