[12]

306 47 14
                                    

Vote dan komen para readers tercinta sangat kunantikan ^^


Pekan ujian tengah semester sudah dimulai. Bahkan, hari pertama ujian telah berakhir. Para siswa sengaja dipulangkan cepat untuk mempersiapkan bahan ujian esok hari.

Jieqiong yang memang sudah pulang dari rumah sakit dan bahkan sudah mengikuti ujian hari pertama mengajak Cheng Xiao untuk menginap di rumahnya, sekaligus belajar bersama. Tentu saja Cheng Xiao menyetujui. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain menghabiskan waktu dengan seorang sahabat wanita.

Maka ketika pulang sekolah, Cheng Xiao langsung ikut pulang bersama dengan Jieqiong, tanpa kembali ke rumahnya terlebih dahulu. Jieqiong sendiri yang telah mengatakan sebelumnya bahwa Cheng Xiao boleh meminjam pakaiannya nanti.


Seperti yang pernah dikunjungi oleh Cheng Xiao sebelumnya, kamar Jieqiong terasa luas dan nyaman. Warna ungu lembut mendominasi, menenangkan mata. Aroma lavender yang disemprotkan pendingin udara menyambut begitu Jieqiong membuka pintu kamarnya. Bahkan, Cheng Xiao tak segan langsung melemparkan diri ke kasur empuk Jieqiong.

Pelajaran yang diujiankan esok hari adalah kimia. Kedua gadis itu bermaksud belajar dulu secara individual, lalu nanti mereka akan membahas materi dan soal bersama-sama berdasarkan apa yang mereka pelajari. Acara belajar hari itu ditemani oleh kukis almon buatan Mamanya Jieqiong, serta teh manis hangat. Kudapan yang cocok untuk belajar.

Sementara Jieqiong mengerjakan soal-soal evaluasi di meja belajarnya, Cheng Xiao membaca buku paket sambil berbaring di kasur. Buku paket milik Jieqiong.


"Jie ... " panggil Cheng Xiao setelah hampir dua puluh menit membaca tetapi merasa tak ada materi yang masuk ke otaknya. Seluruh rangkaian kata yang ia baca hanya membuat kepalanya tambah sakit.

"Hmm?"

"Sebenernya gue masih nggak ngerti sama teori mekanika kuantum ini. Ini konfigurasi elektron ada kulit, subkulit, ini maksudnya apaan sih? Gunanya apa? Mana ada rumus ribet banget gini ngeliatnya yawlah kepala gue sakit."

Jieqiong tertawa geli mendengar celotehan sahabatnya. "Itu rumusnya nggak usah lu peduliin, Xiao. Kita nggak akan ada soal hitung-hitungan rumus, cuma buat pajangan aja itu, menuh-menuhin buku. Konfigurasi elektron tuh kalau mau diibaratkan seperti 'alamat' dari elektron itu. Misal, letak elektron ini tuh ada di kulit mana, subkulit ma—"

Kata-kata Jieqiong terpotong ketika Cheng Xiao kembali memanggil namanya. "Bentar, Jie. Bentar."

"Kenapa?"

Cheng Xiao mendekatkan buku di tangannya tersebut ke mata, mencoba memerhatikan ulang tulisan tangan Jieqiong di pojok kanan bawah halaman tersebut. Tulisan dengan tinta hijau, ukurannya seperti sengaja dibuat kecil sehingga butuh diperhatikan dengan baik-baik.

Cheng Xiao memastikan bahwa penglihatannya masih bagus dan ia tidak salah baca.


"Lo suka sama Zhengting, Jie?"

Gadis itu bertanya demikian karena ia melihat tulisan Zhengting♥ di bawah sana.


Jieqiong tidak langsung menjawab. Ia terlebih dulu bangkit berdiri dan menghampiri Cheng Xiao, lengkap dengan ekspresinya yang tampak jelas terlihat kaget.


"Lo tau darimana?" Jieqiong balas bertanya.

Cheng Xiao menunjukkan tulisan temuannya di buku tersebut, lantas cengengesan.

Jieqiong masih belum menjawab.

"Eh serius dulu," ujar Cheng Xiao lagi. "Lo suka sama Zhu Zhengting?"

Sweet, Sour, Bitter 🔹 Idol ProducerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang