[20B]

232 41 27
                                    

Makasih untuk 4K++ reads nya <3 <3 <3 <3


Jieqiong melangkahkan kaki ringan menuju lorong yang akan membawanya ke kamar Zhengting. Tadi Cheng Xiao memberi tahu kalau Zhengting sudah dipindahkan ke kamar rawat, plus gadis itu telah memberi tahu nomor kamar yang Zhengting tempati.

Jieqiong bersyukur mamanya memberinya izin untuk kembali ke rumah sakit, dengan alasan menemani teman yang kecelakaan dan tidak ada penunggu. Jieqiong tidak sepenuhnya berbohong, sih. Sejujurnya, ia tidak tahu apakah Cheng Xiao masih ada di sana menunggui Zhengting atau tidak. Seingatnya tadi Cheng Xiao sempat meminta dirinya untuk datang secepat mungkin lantaran sahabatnya itu harus pulang untuk mengerjakan tugas.

Dan kini ia kembali, bermaksud untuk gantian menemani Zhengting.



Sebelah tangan Jieqiong menenteng sebuah kantong plastik putih, berisi beberapa cemilan yang ia tahu kesukaan Zhengting. Jieqiong sengaja mampir ke minimarket untuk membeli beberapa cemilan tersebut. Zhengting pasti bosan setengah mati di kamar, hanya ditemani oleh satu unit televisi yang menyajikan sinetron sepanjang malam. Meski ia sudah membawakan beberapa buku catatan pelajarannya atas permintaan pemuda itu dalam rangka membuang suntuk, tetap saja Jieqiong sangsi. Lagipula, mana ada orang sakit yang selera membaca buku pelajaran?



Jieqiong mengendap masuk ke ruang tempat Zhengting dirawat, meraih gagang pintu dan mendorongnya sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara. Barusan ia sempat berbohong pada perawat, mengaku sebagai adiknya Zhengting agar ia diizinkan masuk.



Langkah Jieqiong terhenti. Ia melihat pemuda itu terbaring di rumah sakit, dengan pakaian rumah sakit berwarna hijau muda yang membalut tubuhnya. Di samping tempat tidur Jieqiong melihat Cheng Xiao yang tertidur lelap, juga ekspersi lembut di wajah Zhengting yang sulit dijelaskan.



Dan meski lamat-lamat, ia mendengar apa yang Zhengting ucapkan.



"Gue sayang lo, Xiao .... Sayang banget ...."



Dan ia mengerti.



Gadis rambut hitam itu mengambil langkah mundur, mengurungkan niatnya untuk memasuki kamar tersebut. Lantas Jieqiong berjalan menjauhi ruang itu.

Akibat langkahnya yang terburu-buru dan kepalanya yang tertunduk, tak sengaja ia menabrak seseorang.



"Sorry ... sorry ..." Ia spontan meminta maaf.



"Jieqiong?"

Jieqiong merasa mengenali suara tersebut. Ia otomatis mengangkat kepalanya.



Dan ketika ia melihat wajah Cai Xukun, ia lantas menghambur ke pelukan pemuda itu.

Sweet, Sour, Bitter 🔹 Idol ProducerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang