[21A]

233 45 10
                                    

makasih untuk 4,9K++ views nya <3 <3 <3


Hari ini Zhengting sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya sudah jauh lebih baik. Pagi ini Cheng Xiao datang menjemput. Gadis itulah yang akan mengurus semua urusan administrasi rumah sakit pemuda itu, kemudian juga membantu membereskan barang-barangnya. Setelah itu, menurut rencana, mereka akan dijemput oleh Jieqiong yang akan mengantar mereka pulang dengan mobilnya.



"Xiao ... " panggil Zhengting saat Cheng Xiao sedang memasukkan pakaian pemuda itu beserta beberapa buku pelajaran ke dalam travelling bag.

"Apa?" sahut Cheng Xiao tanpa menoleh.

"Nggak ... aduh gue jahat banget keknya ngomong gini. Gue antara nggak tega sama pengen ketawa liat lo. Sibuk banget jalan ke sana kemari kayak setrikaan," Zhengting terkikik sendiri mendengar kata-katanya. "Nggak deng. Kayak kutu loncat."

Kalau tidak ingat kalau sahabatnya itu baru saja pulih dari kecelakaan, Cheng Xiao ingin rasanya mencampakkan baju-baju Zhengting tersebut dan menyerakkannya di lantai. "Woy! Gue kayak gini juga gegara elo, pea! Ngurusin administrasi lo, capek tau ga bolak balik lantai satu terus ke kamar lo terus balik lagi ... Lah elonya cuman duduk-duduk aja main hape nonton enak nyaman."

Zhengting tertawa. Sudah lama rasanya sejak terakhir kali ia mendengar Cheng Xiao mengomel. "Hehehe ... iya deh Cheng Xiao sayang .... Makasih ya udah make waktu libur lo buat ngurusin gue ... Jangan marah-marah dong eman cantik lo."

"Ck, lagi kayak gini aja gue dibaik-baikin," Cheng Xiao balas mencibir.



Setelah memastikan loker baju di kamar tersebut telah kosong, dengan kata lain tidak ada lagi baju yang tertinggal, Cheng Xiao menutup travelling bag jingganya. Ia mengangkat tas tersebut dan meletakkannya dekat tempat tidur Zhengting, meski agak kesusahan karena berat.

"Zheng, gue ke bawah dulu ya. Kayaknya hasil rekam medis udah keluar. Sama mau nebus obat lo juga. Uhm... by the way tadi lo minta foto apa?"

"Jawaban soal analisis PKn."

"Oh ya. Ada di HP gue." Cheng Xiao mengeluarkan ponselnya dari kantong celana, lalu menyerahkannya pada Zhengting. "Fotonya ada di galeri gue. Lo kirim aja sendiri ke LINE lo ya. Bisa kan?"

"Siap!"

Cheng Xiao pun berbalik, bermaksud beranjak dari kamar tersebut.

"Oh ya Xiao ... "

"Apa lagi?"

"Jieqiong kapan nyampe?"

"Nggak tau. Tapi pas tadi gue di bawah gue telepon dia, katanya udah deket."

"Oh, oke."

"Jangan panggil-panggil gue dulu ya, Zheng. Gue sibuk nih. Biar kita cepet pulang juga."

"Siap! Semangat, Xiao!"



Cheng Xiao setengah berlari keluar dari kamar tersebut. Zhengting hanya bisa geleng-geleng kepala, membayangkan betapa sibuk sahabatnya itu. Hanya untuk dirinya.

Tanpa sadar pemuda itu tersenyum. Di tengah hari libur seperti ini, hari libur berharga yang seharusnya bisa dihabiskan dengan tidur-tiduran atau mengerjakan hobi yang tak sempat terkerjakan selama ini, Cheng Xiao lebih memilih untuk pergi ke rumah sakit dan mengurusi perlengkapannya. Zhengting senang, Cheng Xiao lebih memilih dirinya, lebih memprioritaskan dirinya.

Sweet, Sour, Bitter 🔹 Idol ProducerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang