[18]

248 43 3
                                    

don't forget to vote and comment ^^



Seminggu telah berlalu sejak hari terakhir pekan ujian tengah semester. Hari ini hasil dari seluruh ujian tersebut keluar. Para siswa akan melihat bagaimana hasil dari kerja keras mereka.

Di kelas, Ibu Guru membacakan peringkat berdasarkan perolehan nilai yang didapat. Peringkat satu diraih oleh Justin, dilanjutkan dengan Wang Ziyi di peringkat kedua. Zhu Zhengting memperoleh peringkat ketiga.

Hal yang tak disangka-sangka oleh penghuni kelas adalah Cai Xukun yang ternyata memperoleh peringkat empat. Tak ada yang menyangka, Xukun yang terkesan urak-urakan, pemalas, acuh-tak-acuh dengan pelajarannya, bisa menduduki posisi lima besar. Peringkat empat adalah hal yang bagus, kan?



Cheng Xiao sempat bersedih karena ia bahkan tak masuk sepuluh besar kelas, tetapi mengetahui kekasihnya mendapat peringkat yang tinggi, Cheng Xiao sangat bergembira. Berkali-kali Cheng Xiao mengucapkan selamat atas perolehan pemuda Cai tersebut, memberinya tepuk tangan bahagia, bahkan berjanji untuk mentraktirnya.

Sementara Cai Xukun hanya meladeni gadis itu dengan seuntai senyum tipis.



Zhengting gembira dengan prestasi yang diraihnya. Masuk tiga besar di pertengahan semester satu adalah sebuah awal yang baik untuk kehidupan sekolah menengahnya kelak. Senyumnya tak berhenti merekah tatkala membalas ucapan selamat dari teman-temannya.

Tetapi begitu ia melirik ke arah tempat duduk Cheng Xiao dan melihat interaksi pasangan kekasih itu, kegembiraannya memudar.



***



"Zheng, lo nggak makan?"



Suara lembut itu mengalihkan atensi Zhengting sejenak dari buku paket biologinya. Zhengting mengangkat kepala, mendapati Zhou Jieqiong yang entah sejak kapan sudah mengambil tempat duduk di depannya. Zhengting hanya menggeleng pelan, lantas lanjut membaca.

"Istirahat udah mau beres, loh. Lo nggak laper ntar?" tanya Jieqiong lagi.

Zhengting kembali menggeleng pelan. "Nggak selera makan."

"Kenapa? Gegara pembagian nilai UTS? Tapi kata Xiao lo dapet ranking tiga."

Nama yang barusan diucapkan Jieqiong tersebut membuat hati Zhengting mencelos. Nyatanya, Cheng Xiao tahu bahwa Zhengting meraih suatu prestasi yang baik. Tetapi bahkan sampai detik ini belum ada sekali pun gadis itu menghampiri Zhengting sekadar untuk mengucapkan selamat.

Cheng Xiao pasti sedang asyik dengan kekasih ranking empatnya.



"Biasa aja, ah," balas Zhengting terhadap perkataan Jieqiong. "Kayaknya nggak ada beda dengan ranking empat, atau ranking lima, atau ranking sepuluh."

Jieqiong mengernyitkan kening. "Lah, kenapa?"

"Perasaan gue mengatakan demikian."



Sweet, Sour, Bitter 🔹 Idol ProducerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang