Part 21; Because of a video

65K 1.6K 31
                                    

Warning!! Mature Content! Yang di bawah umur skip aja.

🔞🔞🔞

     Suara desahan semakin menyeruak memenuhi kamar VVIP salah satu clubbing berkelas di kota Barcelona. Wanita seksi itu berkali-kali memejamkan matanya demi menikmati tusukan surgawi tepat pada daerah sensitifnya yang diakibatkan oleh seorang pria tampan yang sedang sibuk menggoyangkan pinggulnya dengan lihai, seolah sudah biasa melakukan ini.

"Ahh.. Arghh. Shh.."

Erangan tak tertahankan meluncur begitu saja ketika si pria tampan meremas pantat sintalnya. Seraya memompa dengan ritme cepat, pria itu melumat bibir wanita seksi di bawah tubuhnya. Sang wanita tampak pasrah di bawah kendalinya, sesekali wanita itu menggelinjang kepanasan karena gairahnya.

"Panggil namaku, Sayang!" pinta pria itu dengan suara seraknya.

"Ohh.. Marc.. Ahh" desahan wanita itu mengundang gairah tersendiri bagi si lawan.

Ia tersenyum miring karena mampu menguasai wanita cantik ini. Wanita itu terlihat begitu frustasi tapi juga menikmati kegiatan panas yang mereka lakukan. Wanita itu terus meracau tidak jelas saat lawannya bermain menambah kecepatan gerakan pinggul pada daerah kewanitaannya.

Pria berbadan kokoh itu membungkukkan tubuhnya lalu mengulum payudara wanita yang sedang memeras rapat sprei kasur. Masih dengan kegiatannya memasuki kemaluan wanita berambut coklat terang itu.

"Ak-- Aku akan keluarrhh.." berkata terbata-bata, wanita itu memejamkan matanya rapat menahan sakit sekaligus nikmat di tubuhnya.

"Together, Baby.." senyum puas terpancar di wajahnya yang tegas.

"Ugh.. Faster, Marc!" seolah diperintah, si pria menambah pompaan nikmat pada penjepit kejantanan-nya.

"Ah.. Aaahhhh..." lenguhan lega itu terucap bersamaan dari mulut kedua manusia yang sedang di mabuk birahi.

Akhirnya mereka mendapatkan pelepasannya lagi setelah menghabiskan 10 ronde bercinta selama 4 jam. Seolah tidak pernah puas jika hanya bercinta satu kali. Mereka memuaskan hasratnya dengan melampiaskan secara brutal.

Pria bertubuh atletis itu berguling ke samping wanita yang sekarang tampak lelah karena adegan panas yang mereka lakukan. Si pria memeluk tubuh telanjang wanita agar menghadap kearahnya. Bisa ia rasakan,gundukan padat wanita itu menempel di dada luasnya.

"Kau tidak berubah dari dulu.. Tetap menggairahkan, Kelyn." seringaian nakal muncul di bibirnya.

Kelyn, wanita itu membuka matanya yang tertutup. Lalu memandang lawan bicaranya dengan tatapan sendu akibat kelelahan.

"Apa maksudmu?"

Pria itu tertawa. "Sudah lama aku menginginkan hal ini darimu. Kau tahu? Sejak dulu aku selalu mendamba tubuhmu dan kecantikanmu ini."

"Kau menginginkanku sejak lama?" Kelyn menyatukan alisnya bingung sekaligus pusing karena pengaruh alkohol yang ia minum tadi terlalu banyak.

"Ya. Tapi tidak sedikitpun kau menoleh kepadaku, kau malah mengejar cinta si pengecut Chale itu." kalimatnya begitu tajam ia tekankan.

"Jangan menghinanya, Marco! Aku tidak suka!" Kelyn berangsur menjauh dari dekapan Marco, dan memilih untuk duduk sembari mengambil pakaian dalamnya yang berserakan di sisi ranjang.

"See! Padahal kau sudah di tolak mentah-mentah olehnya. Tapi kau masih membelanya. Ck!" Marco berdecak heran dan menjadikan lengannya sebagai bantal.

Secretary Tease Like a Wine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang