Sudah satu bulan ini Chale bekerja tanpa semangat semenjak kepindahan Jadyn. Ia sudah terbiasa dengan keberadaan gadis itu untuk mengisi hari-harinya. Walaupun cuaca sedang sangat baik, tidak untuk Chale yang malah merasa buruk. Sering kali Bethany datang untuk sekedar menghiburnya tapi itu hanya menghilangkan bebannya sesaat.
Seperti saat ini, yang dilakukan Chale hanya berdiam diri menatap luar kaca kantornya yang menyuguhkan pemandangan indah pagi hari jalanan Barcelona. Meskipun pemandangan di hadapannya begitu menawan, tetap saja tatapan laki-laki itu kosong seolah memikirkan sesuatu. Tidak ada lagi sapa'an hangat yang pegawai terima dari CEO mereka. Jangan harap! selagi Jadyn belum kembali ke kantor ini.
"Apa tidak ada kegiatan yang lebih bermakna dari ini?" ucap seseorang. Chale hanya melirik sampingnya sekilas tapi tetap pada posisinya.
"Sudah sebulan ini, yang kau lakukan hanya berdiam diri dan memandang kosong ke depan." lanjut orang itu yang ternyata Bethany.
Perempuan itu sudah terbiasa keluar masuk perusahaan bahkan ruangan Chale tanpa perjanjian khusus. Chale yang mengatakannya pada pegawainya jika Bethany adalah sahabatnya. Hal itu membuat Gerald gencar memperdekatkan Bethany dengan Chale. Ia merasa senang karena Chale lebih sering bersama Bethany, padahal ia tidak tahu saja jika anaknya itu masih tetap mengawasi Jadyn. Gerald terlalu ambisius mengira Chale akan melupakan Jadyn.
"Lalu aku harus bagaimana? Menemuinya juga tidak mungkin kan?" Chale menjawab putus asa.
"Astaga! Apa sekarang pikiranmu menjadi ciut hanya karena cinta?" Bethany ikut geram dibuatnya. "Kau ini kan sangat pandai memberi kejutan, kenapa tidak memberi sesuatu kepada Jadyn saja untuk acara besok malam?" usul Bethany membuat Chale memutar tubuhnya menghadap kearahnya.
"Semacam memberi gaun?" Chale memastikan.
"Ya! Apalagi?" seru Bethany. Senyum Chale terukir.
"Kau bisa membantuku?" tanya CEO muda itu penuh harap.
"Tentu saja! Kita akan pergi ke butik langgananku."
"Baiklah. Ayo!"
Mereka berdua baru saja melangkah akan keluar ruangan Chale, tapi pintu lebih dulu terdorong masuk dan mendapati Gerald yang nampak senang dengan kehadiran Bethany.
"Kalian mau kemana?" tanya Gerald.
"Butik, Dad. Membeli gaun untuk employee gathering besok." jawab Chale seadanya. Lantas Gerald melengkungkan bibirnya membentuk senyuman. Ia berpikir Chale akan membelikan Bethany gaun untuk acara perusahaannya besok.
"Kau memang harus ikut ke acara besok malam. Chale akan menjadi pasanganmu, Beth." kata Gerald lembut kepada Bethany yang terbengong. Bukan ini tujuannya! Maksud Bethany hanya ingin mengantar Chale saja. Kenapa jadi begini?
"Eh, bu—"
Ucapan gadis itu tertahan ketika Chale menggenggam tangannya erat, seakan memberi kode agar mengiyakan perkataan Gerald. Bethany yang mengerti pun tidak jadi melanjutkan bicaranya dan lebih memilih tersenyum pada pemimpin Robert itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Tease Like a Wine - Robert Series [COMPLETED]
RomanceMature content 21+‼️⚠️ Privat acak! Follow sebelum baca. "Tubuhmu begitu mempengaruhiku, kau selalu terlihat menggoda, like a wine." "Jangan tatap aku seperti itu, jangan melihatku bagaikan jalang yang siap kau terkam." "Seharusnya aku tidak pernah...