Part 18; Mysterious Man

57.7K 1.6K 40
                                    

#Chale Pov

Aku menatap malas gadis di depan ku,sedari tadi dia terus memperhatikanku seakan tidak ada pemandangan lain saja untuk dilihat. Aku terkurung dalam ruangan formal bermeja panjang yang dimana saat aku berada disini selalu bersemangat untuk menyampaikan gagasan meeting. Tapi sekarang,aku merasa ini adalah penjara yang sangat menyiksa. Aku jengah ditatap Kelyn dari awal bertemu tadi. Daddy dan paman Daniel membicarakan sesuatu yang bahkan dari tadi aku tidak tahu apa itu. Aku tidak fokus.

Lagipula kemana Jadyn itu? Aku sudah mencarinya ke seluruh kantor tapi tidak ketemu juga. Memang,meeting ini tidak mengharuskan dia untuk hadir,karena pertemuan ini hanya sekedar perjamuan biasa dan tidak resmi. Kerja sama antara perusahaanku dan keluarga Darren hanya sekedar perjanjian yang tidak banyak menguntungkan. Tapi menemaniku adalah tugas Jadyn sebagai sekertaris,apa dia sengaja menghindar karena ada sahabatnya disini? Heh! Sahabat. Padahal aku tidak sedikitpun berpikir bahwa mereka bersahabat.

Apakah Jadyn menghindariku karena takut Kelyn tau bahwa ia bekerja disini? Tapi kenapa? Ada yang salah dengan pekerjaannya? Disini ia bekerja sebagai sekertaris ku,bukan sebagai wanita bayaran,kenapa harus takut? Akan ku tanyakan padanya nanti,seenaknya saja meninggalkaku sendiri dalam pertemuan tidak penting ini. Aku merasa tidak tenang jika Jadyn tidak bersamaku. Pikiranku selalu tertuju pada gadis memabukkan itu. Ini gila!

"Chale,kau ada solusi untuk ini?"

Samar-samar aku mendengar Daddy berkata. Tapi aku masih tetap menatap kosong ke depan, tidak berniat untuk menjawab sama sekali.

"Chale." panggil Kelyn lembut.

"Ya,kenapa Ja --eh" Aku terkesiap dan hampir saja menyebut nama Jadyn. Sial! Gadis itu mendominasi pikiranku.

"kenapa Chale? Kau terlihat melamun." kata paman Daniel.

"Are you okay?" tanya Kelyn.

Aku mengangguk kaku. "I'm okay."

Daddy menatapku datar,matanya terbesit pertanyaan disana. Tapi dia bungkam,tidak bertanya apapun padaku.

"kau memikirkan sesuatu?" tanya Kelyn lagi. Gadis ini benar-benar ingin tau saja.

"Terlalu banyak pekerjaan yang kupikirkan" jawabku sembari tersenyum tipis. Heh! Pekerjaan? Aku saja tidak tahu pekerjaan apa yang kupikirkan sekarang.

"Daniel,kita adakan pertemuan lain waktu. Sekalian kita pikirkan solusi untuk pembahasan tadi" kali ini Daddy bersuara,yang diangguki oleh paman Daniel.

"Baiklah,kami akan datang lagi lain waktu" kata paman Daniel seraya beranjak dari duduknya. Daddy ikut berdiri dan menjabat tangan paman Daniel.

Kelyn berdiri cepat dan berkata dengan mata berbinar. "bagaimana jika sekarang kita makan siang bersama?"

Aku memutar bola mata malas,ada rasa tidak setuju atas usulannya. Buang-buang waktu saja,lebih baik makan bersama Jadyn,lebih menyenangkan.

"Chale?" tanya Kelyn berseri menatapku.

"Terserah Daddy" jawabku acuh.

"bagaimana Gerald? Kau setuju?" sahut paman Daniel.

Daddy mengangguk. "Boleh." katanya, membuatku langsung pasrah.

***

Aku melewati taman belakang dengan berjalan kaki menuju restaurant belakang perusahaan,sekalian paman Daniel ingin mensurve perusahaanku ini. Kelyn terus merangkul lenganku erat,sebenarnya aku risih,karena banyak mata yang melihatku dengan tatapan tidak biasa. Jangan sampai mereka berfikir bahwa Kelyn kekasihku,aku benar-banar tidak menginginkan hal itu.

Secretary Tease Like a Wine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang