Mature content 21+‼️⚠️
Privat acak! Follow sebelum baca.
"Tubuhmu begitu mempengaruhiku, kau selalu terlihat menggoda, like a wine."
"Jangan tatap aku seperti itu, jangan melihatku bagaikan jalang yang siap kau terkam."
"Seharusnya aku tidak pernah...
Pagi ini akan menjadi pagi yang menyenangkan bagi keluarga kecil Jadyn karena mereka mengadakan reunian bersama sahabat-sahabat Chale di Mansionnya. Jadyn dan Chale menempati mansion sejak pernikahan mereka baru 3 bulan, dan saat ini usia pernikahan mereka sudah 4 tahun. Chale memutuskan untuk membeli mansion yang lokasinya lumayan dekat dengan kantornya dan menjual Penthahousenya untuk dijadikan investasi karena Gerald sendiri sudah kembali ke New York untuk memimpin kembali perusahaannya di sana.
Saat ini Chale sedang berada di ruang kerjanya yang ada di mansion bersama sang istri. Jadyn tampak mengerucutkan bibirnya di pangkuan Chale.
"Kau ini kenapa, sweetheart? Dari tadi merajuk terus." Chale bertanya lembut sambil sesekali mengusap pinggang Jadyn.
"Biarkan aku pergi. Aku belum menyiapkan apapun untuk teman-teman nanti." balas Jadyn kesal. Tentu saja, karena sedari tadi Chale terus mengurungnya tidak membiarkannya bebas.
"Lalu kau akan kemana? Membeli makanan sebanyak itu sendirian? Kau tau aku tidak akan mengijinkanmu keluar mansion. Aku tidak mau kejadian dulu terulang lagi." ungkap Chale memaparkan kekhawatiran-nya.
Dua tahun lalu anak mereka hampir saja diculik dan Jadyn menjadi korban tusukan bagian lengannya. Semua itu berawal karena kecerobohan Jadyn yang meninggalkan Axell di kereta bayi sedangkan dirinya asik memilih makanan di rak supermarket. Untung saja saat itu ada inspektur yang melihat kejadian tersebut sehingga anak mereka berhasil diselamatkan begitupula dengan Jadyn yang lukanya tidak serius.
Jadyn dan Chale dianugerahi seorang putera bernama AxellioRobert, biasa dipanggil Axell.Sekarang ia berumur 3 tahun setengah. Chale sangat bersyukur anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki. Setidaknya Axell tetap mewarisi dan meneruskan perusahaan Robert nanti.
"Setidaknya biarkan aku memasak." Jadyn menjawab.
"No! Aku membayar pelayan, sweetheart, dan tugas mereka adalah bekerja untuk Tuan rumahnya. Aku akan menyuruh para pelayan memasak untuk sajian teman-teman nanti. Kau tidak perlu khawatir. Bukankah disini juga ada koki? Pasti masakannya lezat." ujar Chale panjang lebar, meyakinkan Jadyn.
Chale merasa sedikit aneh dengan sikap Jadyn yang akhir-akhir ini keras kepala, suka membantah dan emosional. Terkadang Jadyn merasa sedih sendiri tanpa sebab, hal itulah yang semakin membuat Chale cemas.
"Ya sudah, terserah padamu. Aku ingin ke kamar Axell, pasti dia sudah bangun dan aku harus memandikannya." pamit Jadyn beranjak dari pangkuan suaminya, tapi Chale menahannya.
"Aku ikut." lalu mengangkat tubuh istrinya itu ala bridalstyle menuju kamar putera mereka. Seperti biasanya, young parents itu saling berciuman sepanjang jalan membuat para pelayan yang melihatnya iri dengan kemesraan dua orang itu. Jadyn sedikit agresif menerima sentuhan Chale, sang suami jadi heran.
Chale membuka pintu kamar Axell dengan kakinya, kemudian menghempaskan tubuhnya dan Jadyn di sofa yang berada di kamar itu. Seakan lupa tujuan mereka untuk memandikan Axell, mereka terus bercumbu dan memagut bibir masing-masing begitu panasnya dengan posisi Jadyn berada di pangkuan Chale. Axell yang sudah bangun dari tadi menatap kedua orang tuanya datar sambil bersandar pada bantal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.