Part 28; Amenazas

49.1K 1.6K 59
                                    

Seorang laki-laki terbangun kesal karena tidurnya terganggu oleh suara ponsel yang berbunyi nyaring. Ia lalu menoleh ke samping, dimana seorang perempuan sedang tidur lelap dengan selimut tersibak sampai bawah tubuhnya. Joa mengusap kasar wajahnya. Karena terlalu lelah setelah seharian berkeliling bersama Kelyn menghabiskan waktu seraya menunggu perbaikan mobilnya selesai, ia sampai tidak sadar jika semalam tidur seranjang bersama Kelyn.

Joa menggoyang-goyangkan tubuh Kelyn sedikit keras. Pasalnya, ponsel yang berbunyi tak mati-mati itu adalah milik Kelyn. Joa juga malas mengambil ponsel Kelyn yang terletak di nakas samping wanita itu.

"Hey, bangun pemalas! Ponselmu bunyi!" ujar Joa, kemudian menepuk pelan pipi Kelyn.

"Hemm.. Jangan ganggu!" racau Kelyn masih menutup mata dan menarik selimut lalu menutupkan ke seluruh tubuhnya.

Joa mendengus sebal, wanita di sampingnya ini susah sekali dibangunkan. Mau tak mau Joa mengambil ponsel Kelyn yang mengganggunya. Setelah ponsel warna rose gold itu berada di tangannya, deringnya berhenti berbunyi digantikan suara notifikasi pesan masuk yang langsung dapat dibaca oleh Joa dengan mata terbelalak.

From: Uncle Gerald.

Terima kasih Kelyn atas bantuanmu menceritakan semua tentang Jadyn.

Pesan yang tertera di layar ponsel Kelyn benar-benar membuat rasa kantuk Joa hilang seketika. Tanpa repot-repot ia mencari tahu, sekarang kebenaran ada di tangannya. Joa berinisiatif membawa ponsel Kelyn untuk ditunjukkan pada Chale, tapi urung karena tiba-tiba tangan Kelyn berada di perutnya.

"Kau mau kemana?" gumam Kelyn dengan suara serak khas bangun tidur, matanya masih tertutup rapat.

"Eh? Aku- aku mau ke kamar mandi." jawab Joa gelagapan, antara takut ketahuan dan geli karena tangan Kelyn yang bergerilya asal di atas perut telanjangnya.

"Boleh aku ikut?" tanya Kelyn lagi-lagi membuat Joa mendelik.

"Ka- kau gila?! Singkirkan tanganmu dari perutku! Cepat! Aku menahan kentut!" ketus Joa bohong, lalu menyentakkan tangan Kelyn, tapi wanita itu tidak terganggu dan kembali tidur.

Di tengah jalannya, Joa berpikir, jika ponsel Kelyn ia bawa, apakah wanita itu tidak mencarinya? Bukan! Ini bukan cara yang tepat. Ia harus cari cara lain. Mungkin dengan screenshoot atau foto bisa menjadi bukti kuat untuk diadukan ke Chale. Yah! Ia harus membawa ponsel itu ke kamar mandi seperti katanya tadi, lalu memfotonya dengan ponselnya sendiri.

Selama 15 menit berada dalam kamar mandi, akhirnya Joa keluar, belum sempat melangkah keluar, ia dikagetkan dengan kehadiran Kelyn yang sudah berkacak pinggang di depan pintu kamar mandi sambil menatap Joa menyelidik. Joa segera menyembunyikan ponsel Kelyn di belakang badannya dan menaruhnya di saku boxer.

"Kau ini BAB atau Spa?! Lama sekali." bentak Kelyn menatap Joa tajam. Lalu matanya menatap ponsel Joa yang berada di genggaman tangannya.

"Ohh.. Jadi kau BAB sambil main game?! Pantas saja lama. Kau tidak kasihan padaku yang sedari tadi menahan sakit perut?! Astaga, kau memang pria tak berperasaan!" setelah mengoceh panjang lebar, Kelyn menerobos masuk kamar mandi hingga Joa sedikit tersungkur karena tenggoran Kelyn yang brutal.

Laki-laki bertelanjang dada itu menghela nafas lega-selega-leganya. Ia mengira Kelyn akan mengetahui aksi menguntitnya ini, tapi ternyata wanita itu mengoceh karena sakit perut.

"Puji Tuhan. Syukurlah dia bodoh." kata Joa penuh rasa syukur.

Joa meletakkan ponsel Kelyn di atas kasur dekat bantal. Kemudian mengotak-atik ponselnya sendiri guna mengirim hasil screen-nya pada Chale. Oh, betapa senangnya Joa dapat membanggakan Tuannya. Namun ia sempat termenung sebelum menekan tombol send.

Secretary Tease Like a Wine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang