Gue udah siap untuk keluar dari istana megah ini, gue pun turun dengan gembira. Mama dan papa tampak sedih karna gue akan keluar dari rumah ini selama 18 thn.
"Kamu udah siap bel?" tanya abang gue -Kevin
"Udah kok bang" jawab gue
"Ya udah ayo"Mama dan papa mengantar kan kami kedepan, pada saat itu pintu terbuka. Pemandangan yang indah, sangat berbeda jauh dengan apa yang gue liat di dalam rumah. Pemandangan paris yang begitu indah. Ini adalah pertama kali gue melangkahkan kaki gue keluar. Aku pun terus berjalan ke arah mobil
"Bel, mama pasti kangen kamu" ucap mama
"Jaga diri kamu baik-baik ya sayang" ucap papa sambil memelukku dengan erat
"Dunia luar sangat kejam sayang" sambung papa lagi sambil berbisik
"Pa, jangan nakutin Isabel. Buktinya aku kan gak apa-apa" ucap abang gue
"Hehehe, maafin papa ya"
"Ya udah, bel masuk. Pa, ma kami berangkat ke bandara dulu ya. Bye ma, pa"
"Bye ma, pa" ucapkuGerbang besar terbuka dengan otomatis. Saat nya gue melihat suasana sekitar paris ini. Di saat perjalanan gue kagum dengan pemandangan ini
"Ini sangat bagus bang" ucap gue
"Haha, tapi walaupun bagus pasti ada tindakan kriminalnya, makanya harus hati-hati. Mengerti?" Ucap abang gue
"Mengerti bang. Gue gak sabar bang" ucap gue
"Nih anak memang udah gak sabar bener ya"Tak lama kemudian gue dan abang gue sampai di bandara. Gue melihat sekeliling banyak orang-orang yang beraktifitas.
"Jadi begini kehidupan mereka" gumam gue
"Bel ayo" ucap abang gueGue pun mengikuti langkah abang gue. Kami berjalan untu masuk kedalam.
"Tuan Kevin Stamford, pesawat anda sudah siap" ucap pelayan laki-laki tersebut
"Baiklah, tolong bawakan barang-barang adik saya" ucap abang gue
"Baik tuan"
"Bel ayo kita masuk"Gue pun masuk kedalam pesawat, sesampai gue di dalam. Gue tercengang melihat isi dalam pesawat tersebut. Semua fasilitas sangat lengkap
"Wuuah bang, ini ya yang di namakan pesawat pribadi?" Tanya gue
"Iya, dasar culun" ucap abang gue
"Ya, gimana gak culun dari kecil sampe gede dikurungin" ucap gue kesal
"Hahah, maaf abang cuma bercanda kok. Udah sini duduk kamu capek kan. Istirahatlah perjalanan kita sangat panjang" ucap abang gueGue pun istirahat, dan tanpa sadar gue tertidur dengan pulas. Gue berharap gue betah disana dengan hidup mandiri
_SKIP_
"WOI KEBO......"
"Iiiih apaan sih, gue masih pengen tidur" ucap gue
"Kita udah nyampe bel"Dengan cepat gue membuka mata gue, dan melihat ke arah jendela kecil
"Ternyata udah nyampe ya?" tanya gue
"iya iylah bel, udah ayo kita turun" ucap abang gueGue pun turun, saat gue turun terasa dingin sampai merusuk ke tulang gue
"Abang lupa kasi tau kamu, di sini lagi musim dingin" ucap abang gue
"Kenapa gak kasi tau bang? kan aku jadi kedinginan" ucao gue
"Ya ya, bentar bawel" ucap abang gueabang gue mengambil jaket tebal di dalam lemari pesawat
"Nih ambil, di pake"
"Sekarang?" Tanya gue polos
"Gak, taon depan" jawab abang gue
"Oo oke" ucap gue polos
"Ya ampuun bel, besok kalo ada yang kayak gini lo pasti udah di tipu orang dengan mudah" ucao abang gue
"Hehe, maaf bang"
"Udah ayo kita ke apartemen kami" ucap abang gueKami pun dengan segera pergi ke apartemen gue. gue melihat perbedaan di sini dan di Paris. Di sini banyak gedung tinggi dan kereta api yang masih beraktifitas, jalanan yang masih ramai di pukul 02:00 pagi.
"Jangan heran, di sini memang kota yang paling padat" ucap abang gue
"Oooh" gue hanya ber ooo sajaSesampainya kami di apartemen yang mewah gue pun turun melihat gedung sangat mewah
"Tuan Kevin dan nona Isabel silahkan masuk" ucap salah seorang pelayan
"Mari kami antar ke apartemen anda nona" ucap pelayan satu lagi
"Bel, kamu ikutin mereka dulu ya, abang mau ngurusin ini bentar" ucap abang gueGue pun ngukutin mereka, mereka mengantar gue ke lantai 50. Tak lama kemudian gue pun sampai. Pelayan itu membuka pintu apartemen dan meletakkan barang gue di dalam
"Jika nona perlu sesuatu, nona bisa menghubungi kami di bawah" ucap pelayan tadi
"Baiklah, terima kasih"Aku melihat lihat apartemen ini, terlalu besar. Aku tidak mau tinggal di sini. Aku hanya tinggal di tempat yang kecil saja
Tak lama itu pun abang gue datang"Gimana kamu suka?" tanya abang gue
"Bang, gue mau cari apartemen yang kecil saja, yang tidak mewah" ucap Gue
"Kamu yakin?" tanya abang gue
"Iya, aku pengen hidup sendiri dan mandiri. Mencari uang sendiri. Tapi abang jangan kasi tau papa dan mama ya" ucap gue
"Baiklah, tapi jika ada sesuatu kamu harus laporin ke abang. Mengerti?"
"Oke boss" ucap gue tersenyum
"Sudah sana istirahat dulu, besok pagi kamu akan bisa kesekolah" ucap abang gue
"Benarkah? Kalau begitu aku harus tidur lagi sekarang" ucap gueGue pun menuju ke kamar dan tertidur terlelap
_SKIP_
KRIINH KRIING KRIING
Alaram gue berbunyi, saat gue membuka mata terlihat sepasang baju yang sangat mewah. Mungmin abang gue udah menyiapkan nya
"Seragam ini terlalu mewah" gumam gue
"Pagi bel, gimana dengan seragamnya? Bagus gak?" ucao abang gue
"Bang apa gak ada seragam yang lain?" tanya gue
"Ini seragam tanda kamu adalah anak kedua dari punya sekolah itu" ucap abang gue
"Gue gak mau bang, gue akan menutup identitas gue sebagai anak dari keluarga stamford" ucap gue
"Kenapa?" tanya kevin
"Gue pengen belajar hidup sendiri dan mandiri, dan satu lagi gue akan pergi kesekolah pake bus. Gue ada pete jalan yang abang kasi ke gue" ucap gue
"Jika itu mau kamu, abang turutin deh" ucap abang gue
"Makasih bang, cuma abang yang tau perasaan aku gimana" ucap gue sambil memeluk abang gue
"Ya udah kalo gitu, abang boleh pergi bentar kan? Ada urusan yang harus abang selesaikan di kantor papa di kota ini" ucap abang gue
"Baiklah bang, tapi bang apartemen aku gimana?" tanya gue
"Nantik pulang sekolah pasti udah selesai tentang apartemen nya, ya udah abang pergi dulu. Seragam biasa ada di lemari ya".
"Iyaaaa" teriak gueGue menuju ke lemari untuk melihat seragam biasa gue
Gue udah gak sabar bisa sekolah, dan dapat teman baru. Batin gue
_*****_
KAMU SEDANG MEMBACA
school
Teen FictionGue Isabel Stamford. Gue adalah anak dari perusahaan W&W yang terkaya di dunia. Gue selalu menjadi peroritas kedua dari keluarga gue. Ini adalah pertama sekali gue sekolah, sejak gue kecil sampe gede gue hanya homeschooling oleh orang tua gue, karna...