part 10

67.3K 2K 15
                                    

Deg deg deg

Jantung gue, kenapa berdetak kencang? Rasa pengen copot. Bodoh kau Smith. Ucap bantin Smith

Pov

Gue dan Smith terus berjalan. Dari tadi kami hanya saling diam

"Kenapa kalian tidak melawan saja, jika kalian seperti ini terus kalian tidak akan betah sekolah disana" ucap gue
"Kami sudah melawan tapi tidak bisa. Kau tau sebentar lagi Selena akan pindah, dia tidak tahan seperti ini terus" ucap Smith
"Apa? Kenapa? Seharusnya harus bertahan sebentar lagi" ucap gue
"Dia sudah capek dengan keadaan seperti ini, setiap hari dia di buli. Sama sepertiku" jawab Smith
"Kalau begitu, aku harus bertindak dengan cepat"
"Tapi jika lo masih memakai identitas kelas sosial, akan sedikit susah mengahadapi mereka" ucap Smith
"Tak apa-apa, pasti bisa" jawab gue

Kami pun sampai di apartemen gue.

"Terima kasih Smith" ucap gue
"Iya, kalau gitu aku pamit dulu" ucap Smith

Gue pun menuju ke apartemen. Di depab apartemen gue melihat bang Kevin bersama kak Hanna yang bermesraan.

"Mereka cocok" guman gue

Gue menghampiri mereka diam-diam

"Eheeeeem"
"Eeh bel, udah pulang?" tanya kak Hanna
"Dasar adek yang gak berterima kasih ya, abang dari tadi telfon kamu. Kamu gak angkat" ucap bang Kevin
"Hehe maaf bang, handphon isabel di silent soal nya takut ganggu" jawab gue
"Gimana? Udah merasa namanya pekerjaan?" tanya bang Kevin
"Hmm, ternyata begini kehidupan normal dan biasa" ucap gue
"Yang penting berusaha aja bel, semua ada cobaan nya" ucao kak Hanna
"Eh kak, mau ya sama bang kevin? Gak mau cari yang lain aja? Bang Kevin sifat nya aja masih kekanakan" ucap gue
"Eeh kamu bilang apa tadi? Mau abang pulangin ke paris?" ucap Kevin
"Haha, cuma nercanda kok bang" ucap gue
"Kakak adik yang akur, coba aja aku punya adek kayak kamu bel" ucap kak Hanna
"Kak, anggap aja aku adek kakak, dan aku senang kalo punya kakak seperti kak Hanna" ucap gue
"Eheem, jadi abang kamu ini?? Gak sayang ha?" ucap Kevin kesal
"Aku juga sayang sama abang"
"oke lah" jawab Kevin singkat
"Gimana kalau kak Hanna kita kenalkan dengan mama dan papa?" tanya gue

Kak Hanna memandang bang Kevin. Dan mereka diam

"Bel, abang bukan gak mau kenalin kak Hanna tapi kamu tau sendiri mama dan papa itu seperti apa kan? jika abang kasi tau mereka abang pasti di habisin sama papa" ucap Kevin
"Seharusnya mereka tidak seperti itu, padahal kan abang sama kak Hanna saling mencintai" ucap gue kesal
"Sudah sana istirahat bel" ucap kak Hanna

Gue pun masuk dan meninggalkan mereka.

"Ternyata mama dan papa juga mementingkan uang" gumam gue

Pov
"Dunia kita berbeda ya, kamu seorang di hormati sedangkan aku hanya rakyat jelata" ucap kak Hanna
"Sst, jangan gitu aku sayang kamu. Aku gak mau kehilangan kamu" ucap Kevin
"Dunia kita berbeda vin" ucap Hanna menahan airmata nya
"Aku akan memepertahan kan, dan mencari rencana bagaimana kita bisa selalu bersama" ucap Kevin
"Ada sesuatu yang menarik di saat aku dalam perjalanan bisnis"

Kevin mengeluarkan sesuatu di dalam saku jas nya

"Apa ini" tanya Hanna

"A wishbone, jika orang memegang kedua sisinya dan mematahkan nya, orang yang bagian nya panjang keinginan nya akan terkabul" ucap Kevin"Aku akan menyimpan nya dulu""Tidak ada permintaan""Tidak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A wishbone, jika orang memegang kedua sisinya dan mematahkan nya, orang yang bagian nya panjang keinginan nya akan terkabul" ucap Kevin
"Aku akan menyimpan nya dulu"
"Tidak ada permintaan"
"Tidak"

Kevin mengeluarkan sesuatu lagi di saku nya, sebuah kalung a wishbone yang indah

"Terimalah" ucap Kevin
"Seluruh hidupku di besarkan dengan dukungan keluargamu, sekarang aku punya pekerjaan dan mempunyai cukup uang ubntuk membiayai diriku dan bunda jadi..." ucap Hanna terpotong
"Bisakah apa yang aku lakukan untuk mu, sekedar hadiah saja!"
"Aku pergi masuk dulu. Kau pulang lah" ucap Hanna
"Apa ini dibuang saja?" tanya Kevin
"Baiklah aku terima dengan penuh syukur" ucap Hanna
"Kamu cuma menerima dan tidak memakaikan nya. Tetap lah disana aku akan memakaikan nya"

Kevin berdiri belakang Hanna dan memakaikan kalung di leher Hanna. Setelah memasangkan kalung itu Kevin melihat kalung itu sudah terpasang di leher Hanna

"Apakah ini cocok?" tanya Hanna"Hm iya, mengapa sangat sulit bagi aku memakaikan kalung ini padamu?" tanya Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah ini cocok?" tanya Hanna
"Hm iya, mengapa sangat sulit bagi aku memakaikan kalung ini padamu?" tanya Kevin

Hanna tidak menjawab, Hanna hanya tersenyum manis. Kevin memeluk Hanna dan mengatakan

"Aku mencintaimu, jangan tinggal kan aku" ucap kevin

Hanna diam dan mengangguk

Rasa nya berat melepaskanmu. Aku juga mencintaimu tapi kita tidak bisa melangkah jauh lagi jika orang tua mu tau. Ucap batin Hanna

_******_

schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang