Pov
"Saya akan membalas semuanya. Karna kamu anak saya menderita di penjara."
-SKIP-
"Isabeeeeeel" teriak gue
"Apa sih kak?" tanya isabel
"Yuk kita keluar. Jalan-jalan sebentar" ucap gue
"Kakak yang traktir ya" ucap isabel
"Iya-iya, sana siap-siap" ucap gueGue melihat papa dan mama sangat sibuk dengan pekerjaan mereka
"Ma... Pa..."
"Apa sayang?" tanya mama
"Hari ini aku sama Isabel keluar bentar mau jalan-jalan" ucap gue
"Baiklah, tapi kalo udah sore langsung pulang, ngerti?" ucap papa
"Oke, mama dan papa selalu aja sibuk dengan pekerjaan" ucap gue
"Kami kan bekerja untuk kalian bertiga" ucap mama
"Iya aku ngerti kok" ucap gue
"Eeh, jangan lupa besok mama, papa dengan abang kamu besok akan ke paris untuk perjalanan bisnis. Sekalian mama juga mau melihat rumah sana. Jaga Isabel ya sayang" ucap mama
"Iya, mama kalo isabel udah turun bilang aja kalo aku udah nunggu di luar" ucap gueGue keluar dari rumah. Gue melihat seorang cowok yang mengintai rumah gue. Dengan mengendap-ngendap mendekati dia
"Cari siapa?" tanya gue
"Whoaaa, bikin kaget aja" ucap cowok itu
"Haha maaf, mau cari siapa ya?"
"Aahh, anu. Hmm, mau cari kamu. Eeh gak. Lupakan" ucap cowok itu gugupGue hanya tersenyum melihat tingkah nya
"Nama kamu siapa?" tanya gue
"Eh? Aah John, nama saya John William"
"Oo, seperti nya kamu masih di bawah saya" ucap gue
"Hee? Aah umur saya 15 tahun" ucap John
"Aigoooo, ternyata kamu sama dengan adik saya" ucap gue sambil mengacak rambut nya
"Umur kamu?" tanya John
"17 tahun" ucap gue
"Apa salah nya kan anak umur 15 suka pada seseorang?" tanya JohnGue kaget apa yang di katakan John
"Ahh, maksudnya?"
"Selama ini, saya hanya diam-diam memperhatikan anda. Karna saya tertarik pada kamu" ucap John
"Maaf John, lebih baik kita berteman saja" ucap guePerkataan gue membuat John putus asa. Dia pun pergi tanpa mengatakan apapun. Mengarah ke jalan. Sekilas gue melihat seorang cowok memakai jaket hitam, topi hitam dan masker hitam. Seperti nya dia memperhatikan ku dari tadi. Gue menuju ke arah dia
"Kaaaak, ayo kita pergi" ucap Isabel
Otomatis gue memandang Isabel. Setelah itu gue kembali ke arah seberang jalan. Orang itu gak ada
"Kak, jadi gak?" tanya Isabel
"Ayo" ucap gueJohn pov
Dia mengacak rambut gue, dia tersenyum manis. Itu membuat jantung gue gak karuan. Gue selalu melihat dia berjalan ke arah sekolah gue. Dia terlihat sangat cantik dan tampak berbeda. Saat itu lah gue tertarik melihat nya. Gue selalu memperhatikan nya saat pulang
"Maaf John, lebih baik kita berteman saja"
Kata-kata itu membuat gue putus asa. Tapi apa boleh buat, gue gak boleh nyerah gue pasti bisa mendapatkan hati nya. Gue harus tetap semangat
Ayah Ronald pov
"Kamu Resky, ikuti mereka berdua. Jangan sampai lolos" ucap ayah Ronald
"Baik ayah, kita akan balas dendam telah apa yang dia buat pada Ronald" ucap Resky
"Baiklah, kamu harus hati-hati. Ikuti mereka" ucap Ayah Ronald
"Baik yah" ucap ReskyKali ini kalian gak akan lepas dari tangan gue, kalian harus merasakan apa yang Ronald rasakan sekarang. Gara-gara kalian Ronald bunuh diri. Ucap batin Resky
_******_
KAMU SEDANG MEMBACA
school
Teen FictionGue Isabel Stamford. Gue adalah anak dari perusahaan W&W yang terkaya di dunia. Gue selalu menjadi peroritas kedua dari keluarga gue. Ini adalah pertama sekali gue sekolah, sejak gue kecil sampe gede gue hanya homeschooling oleh orang tua gue, karna...