"Isabel" sapa seorang cowok
"Oh smith? Ada apa?"
"Mau ke kelas ya? Bentar lagi pak guru akan masuk" ucap SmithIni anak tadi judes banget sama gue tapi kenapa baik amat ya? Apa ada mau nya?. Batin gue
Gue berpikir sendiri, nyampe-nyampe gue gak nyadar kalo Smith memanggil gue dari tadi
"Bel, bel, oi ISABEEEL"
"Eh iya?? Ya udah kita ke kelas bareng aja" ucap gueKami pun menuju ke kelas dan masuk belajar sampe pelajaran terakhir habis
_SKIP_
TENG TENG TENG
Bel sekolah berbunyi gue bersiap-siap untuk pulang ke apartemen dan mengambil barang gue. Abang gue bilang kalo gue bisa cari apartemen yang kecil dan harga nya gak mahal. Biar gue hemat
"Mau kemana ha? Kita belum selesai" ucap seorang cowok
Gue hanya diam dan gak menanggapi nya. Gue pergi begitu saja. Tapi tas gue di ambil paksa
"Woi JOHN" ucap gue Kasar
"Apa ha? Sini dulu dong main-main sama kita" ucap JohnGue males menanggapi nya karna tenaga gue buang habis begitu aja. Belom lahi gue pengen pindah hari ini jadi butuh tenaga yang luar biasakan? John menyangkutkan tas gue di pohon luar jendela. Gue gak peduli lagi. Jadi gue tinggal kan saja tas gue. Dan menuju jalan ke bus
"Eeh bos, dia pergi begitu aja?" ucap Rudy
"Biarkan saja, tas ini bisa gue jadikan barang tahanan. Pasti dia akan membutuhkan ini juga kan?" ucap John santai
"Benar juga ya" Ucap KrisGue menuju ke bus dan menunggu bus. Tak lama itu bs datang gue naik dengan malas. Gue pulang menuju ke apartemen dengan males, capek. Sampai di apartemen gue menaiki lift dan ingun cepat sampai di apartemen.
"Huh, tas gue sama John bangsat lagi" gumam gue
Gue sampai di di depan apartemen. Gue melihat abang Kevin.
"Hai abang" ucap gue lesu
"Loh kok gak semangat sih?" tanya Kevin
"Capek" jawab gue singkatGue masuk ke dalam, gue melihat barang gue sudah gak ada
"bang barang gue mana?" tanya gue panik
"Dasar, itu aja lupa. Padahal kan itu permintaan kamu untuk pindah ke apartemen biasa" ucap Kevin
"Hehe lupa, jadi barang gue udah ada disana?" tanya gue
"Udah, sekarang abang akan ngantarin kamu. Sebelum itu abang mau kasi ini"
"Waah ponsel, jadi ini ya yang nama nya ponsel?"
"Dasar, jangan culu ding. Buat malu tau" ucap Kevin
"Hahaha, maaf bang. Ayok kita berangkat" ucap gue semangat kembaliAbang nganterin gue ke apartemen biasa. Di sepanjang perjalanan gue hanya tidur.
"Woi bel bangun" ycap Kevin
"Hmm"
"Bel bangun, iiih air liurnya keluar banyak" ucap KevinDengan mendengar itu sontak gue bangun dan mengaca
"Abaaang lo bohongin gue, siaaal"
"Hahah, udah nyampe nih. Maad abang gak bisa nganterin kamu. Abang ada kerjaan"
"Iya deh, aku turun ya. Hati-hati bang"Gue turun dari mobil, dan pergi ke apartemen yang tunjukkan oleh abang gue
"Ini ya?" gumam gue
"Hey nak, kamu ya yang bernama Isabel?" tanya seorang ibu-ibu
"I.. Iya buk" Jawab gue gugup
"Ini kunci kamar kamu, saya adalah pemilik dari apartemen kecil ini"
"Aah, iya makasi buk"Gue melihat ibuk itu membawa kantong belanjaan nya. Gue berniat untuk membantu
"Sini buk, biar saya bantu sedikit" ucao gue
"Iya deh, terima kasih ya" ucap ibuk itu sambil tersenyumKami memasuki apartemen kecil dan biasa. Ini adalah permintaan gue yang bagus dan sempurna.
"Lo ibuk tinggal di depan apartemen saya juga ya?" tanya hue
"Iya nak, ibu tinggal di sini. Oh iya, nama ibu adalah Anita" ucap ibu Antina
"ooh, salam kenal bu Anita" ucap gue sambil tersenyum
"Kamu sangat cantik, sama seperti putri saya. Kamu panggil saya bunda saja"
"Oh iya ib.. Eeh bun" ucap gue sambil tersenyum
"Kalau gitu ayo masuk dulu. Ayo kita makan bersama dulu dengan putri bunda" ucap bunda Anita
"Gak bun, aku..." ucapan gue terpotong
"Eeh gak baik menolak, ayo masuk"Gue pun gak bisa menolak, gue masuk ke apartemen itu suasana nya tenang dan sangat rapi.
"Duduk lah duku. Bunda mau memanaskan sop" ucap bunda
Gue melihat isi rumah, ada foto bunda dan anak nya. Foto keluarga
Berarti bunda hanya punya 1 orang putri saja ya?. Batin gue
Gue melihat foto seorang wanita yang cantik. Dia adalah seorang sarjana psikolog. Dia cantik sekali
"Itu putri bunda yang satu-satunya" ucap bunda
"Oo, dia sangat cantik, dan terlihat baik sekali" ucap gue
"Benar, dia baik sekali dan penyayang" ucap bundaTak lama itu bunyi suara pintu terbuka dan memanggil
"Bundaa, aku pulang" ucap seorang wanita
"Oh Hanna kamu sudah pulang?"
"Iya bun, eh ada tamu" ucap Hanna
"Hallo, saya isabel. Penyewa baru disini" ucap gue
"halo, semoga betah ya disini. Oh iya panggil saja saya kakak" ucap nya sambil tersenyum manis
"Baiklah kak""Bundaa, gak usah capek-capek. Sini biar Hanna lakukan" ucap kak Hanna
"Gak apa-apa, bunda kan masih kuat. Kamu juga capek baru pulang kerja" ucap bunda
"Baiklah bunda sayang, janga terlalu capek ya" ucap kak HannaGue melihat antara ibu dan anak itu, merasa iri. Mama gak pernah seperti itu
Seandainya gue punya ibu seperti itu, pasti gue merasa sangat senang. Perhatian penuh dan kasih sayang yang penuh. Batin gue
KAMU SEDANG MEMBACA
school
Teen FictionGue Isabel Stamford. Gue adalah anak dari perusahaan W&W yang terkaya di dunia. Gue selalu menjadi peroritas kedua dari keluarga gue. Ini adalah pertama sekali gue sekolah, sejak gue kecil sampe gede gue hanya homeschooling oleh orang tua gue, karna...