part 13

54.2K 1.7K 15
                                    

Kevin pov

"Pak Kevin bisa kah anda tanda tangab berkas ini?"

Gue pun menanda tangankan berkas itu

"Aah, hari ini kosongkan jadwal saya. Karna saya punya janji dengan seseorang" ucap Kevin
"Tapi pak, anda ada rapat dengab perusahaan Zeus" ucap Sam asisten gue
"Bilang pada mereka untuk mengudurkan jadwal nya"
"Tidak bisa pak, anda harus menyelesaikan semuanya dulu" ucap Sam
"Baiklah, tunggu saya di ruang rapat" ucap gue

Kevin mengeluarkan ponsel di sakunya, dan segera menelfon Hanna

Tut tut tut

Hanna pov

Gue udah bersiap-siap untuk pergi kencan dengan Kevin. Ponsel gue berbunyi

"Hm? Aku lagi siap-siap, kau dimana?" tanya gue
"Aku ada rapat sebentar, jangan pergi dulu. Nanti aku jemput. Ya sudah aku rapat sekarang" ucap kevin

Hanna pun mematikan telfon nya

"Aku merasa kita seperti putus hari ini" gumam gue

Tin nong tin nong

"Eh, ada tamu? Sebentar" ucap gue

Hanna menuju pintu dan membukanya

Ceklek

Saat gue membuka pintu, terdapat 2 orang pria yang memakai jas hitam, seperti bodyguard. Hanna bingung

"Ada apa? Siapa kalian?" tanya Hanna
"Maaf, anda harus ikut kami. Ketua memanggil anda"

Kevin pov

"Pak seperti nya anda harus melihat ini" ucap Sam

Gue pun mengambil dan melihat artikel tentang Hanna. Di situ bertulis "yang di besarkan yayasan w&w group". Kevin bingung, menatap lama artikel itu. Dia baru menyadari jika orabg tuanya datang ke sini

"Apa kau gila? Kenapa kau tak memberi tau saya?" ucap Kevin gelisah
"Ketua langsung memutuskannya"

Kevin terlihat marah, dia menahan amarahnya. Gue bergegas kerumah ubtuk menemui ayah nya. Tak lama itu gue sampai dirumah. Gue berlalri dan membuka pintu rumah dengan kasar

"Papa ada di dalam kan?" tanya gue kepada pelayan rumah

Gue menuju ruang kerja gue. Gue membuka pintu disana terdapat Hanna yang duduk berhadapan papa

"Kau datang, kami baru saja membicarakan mu" ucap pap
"Apa yang kau lakukan disini? Aku menyuruh mu untuk tunggu dirumah" ucap gue kepada Hanna
"Papa yang memanggil nya" ucap papa
"Seharusnya papa memanggul ku dulu. Seharusnya papa bertanya padaku" ucap gue
"Apa jawaban nya akan sama? Apa papa salah?" tanya papa
"papa, jangan lakukan ini. Aku yang menyukainya, aku yang mencintainya"
"Kau adalah murid terhormat di yayasan kami, saya bangga karna kamu bisa berhasil dengan kondisi seperti ini" ucap papa
"Papa melakukan ini karna sangat bangga?" tanya gue
"Kah bahakan tidak bisa mengatasi seorabg gadis, sampau berapa lama kau mau menyeret hidupmu bersamanya?" tanya papa
"Hentikan pa" bantah gue
"kau juga Hanna, kau tidak tau malu. Aku mensponsori mu dan memebantumu. Berani nya kau berpacaran pada putraku" ucap papa tegas

Hanna hanya diam dan menahan tangisnya

"Kau rindu pada nya dan terluka, tapi..." ucapan papa terpotong
"KU BILANG HENTIKAN" ucap Kevin

Amarah kevin memuncak

"Saya terima nasihat anda dengan sepenuh hati, saya pamit dulu" ucap Hanna

Hanna pun berdiri dan memberi salam hormat kepada Pak Stamford. Hanna keluar dari rumah besar itu

"Kau kira papa tidak tau tentang kau dan Isabel? Bisa-bisa nya kalian hidup sesuka kalian saja. Isabel tinggal ditempat yang tidak ber level dengan nya, dia juga bekerja di caffe. Kau tidak becus menjaga adik mu. Mama lagi menjemput Isabel, untuk bawa kerumah" ucap papa

Ucapan papa membuat ku lemah, dia tau kelemahan ku sekarang.

Maafkan aku Hanna. Ucap batin gue

Hanna pov

aku pun keluar dari runah besar itu, aku menangis dengan sekencang-kencang nya. Semua orang di jalanan heran melihat ku menangis tak karuan

Apa yang harus aku lakukan, apakah akan ada jalan keluar? Maafkan aku vin, aku tidak berani untuk melawan sebagaimana yang kau kira. Maafkan aku. Ucap batin gue

_******_

schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang