part 42

31.3K 998 10
                                    

Gue terus mengkhawatir kan keadaan Isabel. Gue sudah berada di rumah sakit menuju ke ruang UGD. Pas banget dokter keluar dari ruang UGD

"Bagaimana dengan adik saya dik?"

"Ooh anda tenang dulu"

"Gimana saya mau tenang jika adik saya kritis hiks hiks"

"Pasien sudah melewati masa kritis nya, tapi dia koma" ucap dokter

"Apa??"

"Sebentar lagi kami akan memindah kan nya ke ruang vip" ucap dokter

"Boleh saya masuk dok?" tanya gue

"Maaf anda belum boleh masuk, tunggu dia akan di pindah kan" ucap dokter

Gue duduk. Airmata gue terus mengalir

"Maafin kakak, seharus nya tidak seperti ini. Jika ini tidak terjadi mu gkin kamu....... Tidak akan seperti Indah juga"

Tak lama itu John berlari ke arah gue

"Hosh, hosh, hosh di mana isabel?" tanya John

"Dia masih di dalam, dia akan di pindah kan di kamar VIP" ucap gue

"Seharusnya gue gak seperti ini. Seharusnya gue mempertahankan Isabel" ucap john menyesal

Tak lama itu mama, papa, dan om tommy datang

"Di mana isabel? Apa dia sudah keluar?" tanya papa khawatir

"Dia masih di dalam om, sebebtar lagi dia akan di pindah kan ke ruang VIP" ucap John

"Jika papa gak akan menjodohkan kami pasti Isabel hik hik hik... Hak seperti ini sekarang" ucap gue

Mama hanya menangis lemah di bidang dada papa. Gue gak sanggup melihat adik gue terbaring lemah di dalam sana.

_SKIP_

Hari ini gue menjaga Isabel di rumah sakit. Gue melihat Isabel terbaring lemah, infus yang berada di tangan nya. Gue mendekati Isabel, memegang tangan Isabel gue menangis

"Kakak mohon bel, berapa lama lagi kamu akan tidur di bawah alam sadar kamu? Kakak mohon bangun lah banyak yang menantikan kamu" gue hanya bisa menangis

2 Minggu kemudian

Gue baru pulang dari sekolah langsung menuju ke rumah sakit. Gur masih melihat isabel yang masih memejamkan mata nya di atas kasur

"Apa kamu gak merasa bosan di sana terus? bangun lah sebentar lagi musim semi. Gimana kita melihat nya jika kamu masih tidur terus" ucap gue

Gue mendengar suara pintu terbuka

"John??"

"Malam ini gue yang akan jagain Isabel, lo pulang kerumah dulu. Kasihan lo" ucap John

"Ya udah lo harus jagain dia dengan benar. Paham?" tanya gue

"Iya gue ngerti" ucap John

Gue pergi meninggalkan rumah sakit dan pulang kerumah untuk istirahat

john pov

"Mau sampai kapan seperti ini? Bangun lah gue kangen sama lo. Gue minta maaf, seharusnya gue menyatakan perasaan gue kemaren" ucap gue sendiri

"Gue mohon cepat bangun bawel" gumam gue

Gue memegang tangan Isabel gue meletak kan kepala gue di tepi kasur. Tanpa sadar gue memejam kan mata

Isabel pov

Gue membuka mata gue perlahan. Gue melihat ruang sangat mewah. Tekak gue kerasa kering

"D....d..dimana ini? Apa yang t....t..terjadi?" ucap gue sambil duduk

"Aaw" rintih gue sambil memegang kepala gue yang terasa sakit

Gue melihat seseorang yang tertidur di sebelah gue. Dia memegang tangan gue, gue mencoba untuk melepas kan nya. Dia menggeliat terbangun dari tidur nya. Mungkin gue mengganggu

"L...lo udah sadar?" tanya dia yang langsung memeluk gue

"Bagus lah, gue kangen lo" ucap nya

Gue mendorong kuat tubuh dia. Gue heran kenapa dia seperti itu dengan  gue

"S...s..siapa anda?"


_****_

schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang