Gue terus berlari, semua anak-anak melihat gue dengan heran. Gue gak peduli apa kata mereka.
"Hiks hiks hiks.... Kenapa mereka sangat kejam? Apa salah ku? Sema yang di omongin papa bener" ucap gue sambil menangis
Gue menuju ke atap untuk menenangkan diri.
"Hei, kenapa menangis?" ucap seorang cowok
"Hiks hiks dikantin tadi hiks huaaaa...."Tangisan gue memecah dan cowok itu langsung membekap mulut gue
"Sstt, jangan nangis kuat-kuat dong. Nantik di kirain gue berbuat yang enggak-enggak lagi. Gue masih suci kalek" ucap cowok tadi
"Hmm. Hmm.. Hmm... Hmm..."
"Lo ngomong apaan sih?" tanya cowok tadiGue pun menunjuk tangan nya yang masih membekap gue
"Eeh lupa neng, gue lupa" ucap cowok itu
"Buseeet dah, tu tangan bau apaan sih? Kayak bau sampah" ucap gue
"Hehe, tadi gue di suruh kutip sampah di belakang gedung olah raga" ucap cowok itu
"Iuuuh, bisa jadi kuman nih mulut gue" ucap gue
"Maaf, eh kenalin gue Steven Kyle yang sekelas sama lo, dan duduk di depan lo" ucap Steven
"Kamu yang duduk di depan aku?" ucap gue
"Yaelah woi, gak usah pake bahasa formal, informal aja kale" ucap Steven
"Oke deh"
"Ngumung-ngumung nama lo siapa? Gue lupa" tanya Steven
"Lo pintar bicara gak sih, palingan yang ada ngomong-ngomong" ucap gue
"Hehe, salah lagi salah lagi. Ini gara-gara gue gugup deket lo. Bwwaahahahahaha"
"Gak lucu" ucap gue
"Eh lo ngabaikan pertanyaan gue. Nama lo siapa? Gue lupa" tanya Steven
"Gue isabela Sta..."
"APA LO ISABELA STAMFORD, ANAK DARI PUNYA SEKOLAH INI, DAN PERUSAHAAN YANG TERKAYA DI DUNIA KAN??" ucap Steven sambil teriak
"Sstt, diam lo. Iya gue anak nya, dan gue mohon jangan kasi tau mereka semua. Hanya lo yang tau identitas gue" ucao gue
"Baiklah, tapi seragam lo kenapa?" Tanya steven
"Tadi John menyandung kaki gue, dan gue jatuh" ucap gue
"Wuaah jika lo udah berurusan sama mereka berabe dah" ucap Steven
"Maksudnya?" tanya gue
"Gini ya gue cerita panjang lebar ni, sekolah ini mempunyai beberapa golongan. Yang pertama golongan anak perusahaan yang kaya sperti John, Patricia gue dan lo. Yang kedua golongan saham, yang ketiga golongan anak pengadilan tertinggi. Dan yang terakhir adalah golongan sosial. Golongan sosial adalah golongan yang anak-anak yang beruntung masuk di sini karna mendapatkan beasiswa ataupun bantuan dari golongan 3 tadi. Disini kuasa golongan sosial akan di injak-injak alias di bully. Seperti teman sekelas kita Smith dan Rachel yang masih bertahan di sini. Jika lo udah berurusan dengan mereka susah untuk menjuhinya, malah lo yang akan menjad mainan baru mereka. Kenapa lo gak buka identitas lo? Lo kan jadi gak bisa terlibat seperti ini" ucap Steven panjang lebar
"Padahal kan mereka bisa menjadi teman" ucap gue
"Di sini gak ada yang namanya teman, di sini hanya mengutamakan pangkat dan uang saja" ucap StevenTernyata mereka juga terlalu kejam. Mereka hanya memikirkan uang dan pangkat nya saja. Kertelaluan kalian. Ucap batin gue
Pov
"Ternyata kamu adalah anak dari perusahaan W&W?" ucap seorng cowok di balik dinding besar sambil tersenyum sinis
_*********_
KAMU SEDANG MEMBACA
school
Teen FictionGue Isabel Stamford. Gue adalah anak dari perusahaan W&W yang terkaya di dunia. Gue selalu menjadi peroritas kedua dari keluarga gue. Ini adalah pertama sekali gue sekolah, sejak gue kecil sampe gede gue hanya homeschooling oleh orang tua gue, karna...