part 16

53.7K 1.7K 10
                                    

"Iya kamu punya saudara kembar. Tapi kakakmu sudah meninggal karna dia di bunuh oleh seseorang paling yang kejam"
"A..aa.. Apaaa??" ucap gue terkejut

Gue menangis mendengar itu. Sekarang gue mau mendengar penjelasan dari mereka semua. Bang Kevin juga kenapa dia tidak mau memberitahu ku?

"Pergi lah, selesaikan sekolah mu hari ini. Setelah kamu pulang mama akan mencerita kan semua nya" ucap mama

Perkataan mama membuat gue lesu. Gue keluar dari ruangan bang Kevin. Gue berjalan menuju kelas. Airmata ini gak mau berhenti. Mata air ini terus turun

Gue gak ingat apa-apa. Batin gue

Patricia pov

"Hosh, hosh ,hosh. Woi John sepertinya lo udah cari masalah dengan Isabel" ucap gue

Nafas gue tersengal-sengal akibat gue berlari

"Maksud lo apa? Anak kelas sosial itu gak ada apa-apa banding kita begok" ucap John

"Lo bodoh ya, dia sengaja menutupi identitas dia sebagai anak kelas sosial. Karna Daia anak dari..." ucap Patricia terpotong
"Apa?" tanya John
"DIA ANAK DARI KELUARGA STAMFORD, BOODOOH" ucap patricia sekencang-kencangnya

John kaget apa yang dikatakan gue

"Lo bohong kan?" tanya John
"Sumpaaah John, kalo lo gak percaya tanya aja langsung dengan Isabel" ucap Gue

John masih menatap gue gak percaya. Semua anak kelas mendengar itu langsung menjadi bahan perbincangan mereka

Mampus gue. ucap batin John

Isabel pov

Gue berada di depan pintu kelas. Saat gue masuk mereka langsung menatap gue. John menatap gue dengan muka yang tak bisa di artikan. Gue membuang muka gue, gue duduk di kelas. Menunggu pelajaran di mulai.

Gue pengen pulang secepat nya untuk mendengar penjelasan mereka. Batin gue

Gue berdiri dan menuju ke depan kelas

"Teman-teman gue mau kalian perhatikan gue di depan dan dengarkan baik-baik" ucap gue

"Wuaah ada apa ini?"
"Apa yang dikatakan Patricia itu benar?"
"Sudah kita dengarkan saja"

"Ada sesuatu yang gue katakan pada kalian semua. Sebenarnya..."
"Isabeeelll hosh, hosh, hosh. Lo gak apa-apa?" tanya Steven
"Yaaa kau ini Steven, kami semua ingin mendengarkan Isabel, kau ini mengganggu saja" ucap Kris
"Kau ingin memberi tau mereka sekarang?" tanya Steven

Gue mengangguk, Patricia tersenyum sinis. Dia berjalan menuju ke arah gue

"benar apa yang dikatakan John kemarin, dia menipu kita semua" ucap Patricia
"Jangan khawatir, lanjutkan apa yang lo ingin katakan" ucap steven

susana kelas mulai tegang dan mencekam

"Patricia, ayo kita bicara" ucap steven
"Kenapa? Apa lo menyembunyikan sesuatu?" tanya Patricia
"Gue tidak tertarik untuk mendengarkan apa yang lo pikirkan. Ikut gue" ucap Steven
"KENAPA HARUS GUE?" tanya Patricia emosi
"GUE BILANG IKUT" ucap Steven dengan amarah nya

Steven menarik tangan Patricia keluar dari kelas.

"Woooooowww, astagaaa" ucap mereka semua

Gue melihat kelas menjadi ricuh dan gue memandang John dengan muka datar nya

"Merinding gue, liat ini"

Steven pov

Gue menarik patricia keruang musik.

"Patricia, apa lo ingat apa yang lo lakukan pada sepupu gue?" tanya steven
"Apa?" tanya Patricia membuat muka tidak bersalah
"Gara-gara lo Selena menjadi depresi akibat perbuatan lo dan teman-teman lo BANGSAT!" ucap Steven marah
"Haha, kau pintar. Seharusnya lo tau lebih baik" ucap patricia
"Dasar cewek sialan" ucap Steven
"Kalian itukan berbeda keluarga. Selena hanya anak dari tukang sapu jalanan sedangkan lo keluarga dari perusahaan kaya. Lo bodoh ya?? Gak pantes itu di sebut sepupu begok" ucap Patricia
"Sebenarnya, APA YANG LO LAKUKAN PADA SELENA ANJIR" ucap steven

Emosi gue udah mulai naik. Gue harus menahan pukulan tangan gue. Gue ingat dia adalah cewek brengsek

"Jangan khawatir, dia tidak akan mati kan?" ucap Patricia santai
"Patricia, lihat lah ke kaca. Lihatlah wajahmu sekarang ini. Dan jika lo punya waktu lihatlah juga hati busuk lo itu" ucap Steven santai
"apa?"
"Hanya karena lo sok kuat di sekolah ini. Lo pikir bisa menyembunyikan nya bodoh. Gue sudah mengalami ini. Perasaab begitu tertekan karena lo mau menghapus semua ini dan kabur?" tanya Steven

Patricia terdiam setelah mendengar perkataan Steven. Steven pergi meninggalkan Patricia di dalam ruangan musik. Patricia mengarah kekaca dan berkaca. Emosi Patricia sudah memuncak. Dia melempar ponsel nya ke kaca besar Itu

Praaang

Kaca itu retak, akibat amarah Patricia

Isabel pov

"Gue minta maaf.. Karena gue selama ini berbohong pada kalian" ucap gue

Semua murid saling memandang

"Gue.. Gue Isabel Stamford. Keluarga dari Stamford" sambung gue

"Woaah ini, benar-benar gila. Dia membohongi kita. Selama ini dia membantu anak kelas sosial?" ucap mereka semua

"benar apa yang di katakan Patricia tadi"

Kelas menjadi ricuh karana gue jujur pada mereka semua

"Tunguu, jadi kau berpura-pura dari kelas sosial?" tanya Ellina

"Apa-apaan ini?" ucap Viona

"Gue tidak berniat untuk menipu kalian dari awal. Saat gue sampai di sekolah. Gue melihat Keily, Viona dan yang lain membuli Selena dengan sangat kejam. Karna itu gue sengaja tidak membuka identitas gue karna gue ingin membantu mereka unyuk keluar dari pembulian itu. Saat itu aku tidak tau apa-apa tentang dunia luar. Karan gue selalu di kurung orang tua gue dirumah saja" ucap gue

"Berapa lama lagi lo akan berbohong pada kami?" tanya Reina
"Diam kau, mari kita dengarkan alasan nya" ucap Ellina
"Apa pun alasan gue, gue udah membohongi kalian. Jadi kalian semua berhak marah pada gue. Gue benar-benar minta maaf" ucap gue dengan penuh penyesalan

Semua menjadi hening. Yang penting gue udah jujur pada mereka semua. Gue gak perlu berbohong lagi dengan mereka. Gue melihat arah John, dia terlihat sangat datar dan tidak bisa diartikan tatapannya

Hah gue lega, tapi gue belum lega sebelum mendengar cerita dari mama. Batin gue

schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang