Angin malam mulai menusuk ke seluruh pori-pori tubuh gadis ramping yang kini berdiri di atas balkon rumah megah milik Jungkook ini. Ya Eunbi, sembari menunggu Jungkook pulang dia lebih memilih untuk menikmati angin malam yang mampu memenangkan segala pikiran kacau yang akhir-akhir ini membuatnya tidak semangat. Sejak kehadiran Soyeon memang sikap Eunbi pada Jungkook mulai berubah, entahlah Eunbi sendiri tidak ingin dia dan Jungkook berjauhan tapi melihat Soyeon, Eunbi merasa tidak enak hati apalagi saat pertemuan Soyeon dan Soojin siang tadi membuat Eunbi menyadari kembali siapa dia dalam keluarga Jungkook ini. Saat wanita itu memilih tidak mengakui sebagai ibu kandung dari anak itu membuat Eunbi merasa bersalah. Dilain sisi Eunbi ingin tetap bersama Jungkook dan Soojin tapi sisi lain juga dia ingin Soyeon mendapat haknya.
Disaat pandangannya hanya fokus pada gedung tinggi yang menghiasi lingkungan sekitar rumah Jungkook, suara Soojin mulai terdengar.
"Eomma?"
"O-oh Soojin-ie? Kenapa belum tidur sayang?"
"Aku mau tidur bersama eomma. Apa boleh?"
"Baiklah, appa mu juga belum pulang."
---
Dua orang yang berbeda ukuran itu tengah berbaring di kasur empuk dengan sprai khas bermotif kartun milik anak-anak. Eunbi memeluk Soojin sedangkan anak itu hanya menenggelamkan kepalanya dibalik dada Eunbi.
"Eomma, apa kita bisa bertemu dengan So ahjumma lagi?"
"O-oh apa Soojin sudah berteman dengan So ahjumma?"
"Ne, dia baik sekali benar kata eomma kemarin."
Eunbi merasa berdetak saat Soojin kembali bicara mengenai Soyeon. Dia tidak tau kenapa saat Soojin mengatakan dia ingin bertemu kenbali dengan Soyeon membuat dada Eunbi berdenyut sakit.
"A-apa Soojin suka pada So ahjumma?"
"Hm, tapi eomma tetap nomor satu."
Tepat setelah mendengar jawaban Soojin Eunbi seperti mengeluarkan nafas yang tadi sempat tertahan. Bolehkan ia senang? Ya, Eunbi hanya ingin Soojin tetap berpihak padanya.
"Kalau Soojin mau bertemu lagi eomma akan mengizinkan." Eunbi mencoba menetralkan suaranya yang hampir terdengar ingin menangis. Dia takut, entahlah sejak hidupnya hanya tergantung pada dua laki-laki ini dia menjadi gadis cengeng.
"Arraseo eomma. Gomawoo" dengan suara yang bersemangat Soojin kembali memeluk erat tubuh Eunbi. Kemudian detik berikutnya Soojin langsung mendongak ke atas dan melihat Eunbi sudah mengeluarkan air mata nya.
"E-eomma kenapa menangis?"
"Ah tidak apa-apa, entahlah eomma semakin cengeng sekarang. Maafkan eomma." Dengan berusaha untuk menghapus air mata nya Eunbi sengaja mendongak agar bocah itu tidak merasa sedih.
"Eomma menjadi sedikit aneh sejak bertemu dengan So ahjumma, apa dia benar teman eomma?"
Eunbi mengutuk dirinya sendiri untuk menangis didepan Soojin, dia lupa Soojin anak yang cerdas dan masih dalam fase usia yang selalu ingin tahu.
"Aniyo sayang, eomma hanya takut kalau Soojin terbiasa bersama orang lain dan eomma tidak bisa mengurus Soojin lagi."
"Eomma selalu bilang begitu. Soojin janji apapun yang terjadi tidak akan pernah membiarkan orang lain menggantikan eomma. Karena Soojin sangat mencintai eomma."
"B-benar kah? Soojin janji?"
"Ne eomma. Soojin bisa menerima hukuman kalau Soojin sampai meninggalkan eomma. Tapi eomma harus janji tidak akan pernah meninggalkan Soojin dan juga appa."
KAMU SEDANG MEMBACA
EOMMA! [sinkook] [ Jjk x Heb]
Lãng mạnKehidupan seorang gadis yang tiba-tiba harus menjadi ibu pengganti orang asing. Kehidupan yang biasanya hanya dihabiskan dengan mengajar di taman kanak-kanak sekarang harus membiasakan hidup dengan panggilan 'eomma' oleh anak yang bernama 'Jeon Sooj...