03.Tripple Trouble

328 39 0
                                    

JB,Sungjae,Daniel

Tring..

Suara pesan masuk dari jas putih ala dokternya membuat Sungjae segera memeriksanya. Sudah dia duga sang Adik lah yang mengirim pesan horror nan romantis itu sekaligus

Daniel

Ah hyung, terimakasih sudah membuatku merasa ingin memukulmu karna mengirimnya menemuiku. Untung saja tidak ada yang sadar kalau Bomi Nunna adalah model Majalah Dewasa. Ah hyung aku mencintaimu aku berjanji akan memukulmu saat kita bertemu nanti ❤

Pesan berisi nada ancaman nan romantis dari Daniel membuat Sungjae merasa ingin mengunyah adiknya itu. Tapi apa daya, hal itu tidak dapat di lakukannya karna ia sedang menjalani kesibukan sebagai calon Dokter muda. Sungjae menghela nafas panjang sembari memandangi foto Joy yang menjadi Wallpaper ponselnya. Ia selalu merasa bahagia sekaligus merindukan wanitanya yang kini tengah sibuk melakukan fashion show di luar Seoul. Jauh dari tempatnya berada.

Tring..

"Ahh anak kecil itu selalu saja mengganggu lamunanku!!" keluh Sungjae geram karna menyangka pesan itu dari adiknya Daniel. Namun setelah membacanya ia malah tersenyum sumringah.

Uri sarang Joy❤

Sungjae ahh, apa kau sedang merindukanku? Aku sangat merindukanmu hingga rasanya hampir mati. Sungjae ahh apa kau bisa melihatku sekarang ahhh eotohke aku rasanya akan gila >~<

"Aigooo... Dasar wanita ini. Apa dia berniat membuatku semakin merindukannya!!" oceh Sungjae bicara sendiri.

"Permisi tuan, ada seseorang yang mengirimimu cheese cake ini" sesosok pelayan datang dan memberikan Sungjae nampan berisi cheese cake dan segelas teh hijau. "Siapa pengirimnya?" tanya Sungjae penasaran "Itu.." tunjuk sang pelayan kepada sosok wanita jangkung bergaun merah yang tengah berdiri di hadapannya. Dengan girang Sungjae menghampiri gadis itu. Joy tersenyum dan memeluk sungjae yang terlihat syok seperti melihat hantu.

"Aku merindukanmu Sungjae ah"
"Aku bahkan hampir mati karna nerindukanmu" balas Sungjae sembari menikmati aroma tubuh kekasihnya itu. Bukan farfume melainkan wangi khas Joy membuatnya merasa sangat baik.

"Yakkk lagi lagi kalian bermesraan di depan ku?" suara seseorang yang datang tiba tiba mengganggu acara romantis mereka

"Apa kalian tidak merasa aneh bermesraan begitu di kantin rumah sakit?" ujarnya sembari mengunyah makanan yang masih berada di mulutnya.

"Hei Kang Daniel, kau juga kenapa bisa bisanya mencari makan ke rumah sakit apa kepalamu baik baik saja?" seru sungjae yang tidak mendapat jawaban dari adik semata wayangnya itu. "Jangan menganggap aku kesini karna ingin mengganggu kalian, aku hanya lapar dan merasa makanan di rumah sakit ini sangat enak"

"Apa perlu aku membuatmu tinggal saja di sini?" cela Sungjae, Daniel hanya tersenyum menanggapi lelucon Kakanya "Yakk bisa bisanya kau bicara begitu, pada adikmu sendiri" bentak Joy membuat Sungjae menunduk takut

"Makan yang banyak Niel biar Nunna yang akan menghajar Hyungmu ini" seru Joy sembari mengelus pangkal kepala Daniel membuat remaja itu merasa menang.

~~~

Lagu bergenre Ballad terdengar di dalam mobil mewah yang melaju tenang di jalanan Seoul yang tengah sepi karna hujan. Nada sendu mengalir seperti perasaan wanita yang kini tengah duduk berdampingan dengan kekasihnya itu. Kekasih yang sama sekali tidak pantas ia sebut kekasihnya.

"Kau sudah makan?" tanya Jaebum kepada Bomi yang terlihat tengah memandang ke arah lain "Sejak kapan kau perduli padaku?" jawab Bomi dingin "Aku akan mencobanya mulai dari sekarang" namun perkataan Jaebum sama sekali tidak mendapat jawaban dari "kekasih"nya itu.

"Jaebum ah"

"Mmm"

"mari kita akhiri saja.."

Kata kata Bomi memecah keheningan membuat suara hujan tidak lagi seberisik tadi. Jaebum membeku.

"apa yang kau—"

"Jaebum, bersama dengan ku hanya akan membuat mu malu keluargamu malu semua orang di sekitarmu malu. Aku ini—"

Cup..

Kecupan singkat jaebum membuat Bomi berhenti bicara namun air mata terlanjur jatuh dari pelupuk matanya.

"Kau sungguh tidak percaya pada perasaanku, itu sungguh menyakitiku"
Keluh Jaebum yang menggenggam kasar tangan kecil Bomi. "Sudahlah aku ingin kita mengakhiri ini saja" balas Bomi dan melepaskan genggaman tangan Jaebum.

"Jangan!" Jaebum menggenggam tangan Bomi lebih erat dari sebelumnya. "Kumohon" mata Jaebum menatap mata Bomi yang berlinangan air mata.

"Di saat seperti ini kau memohon seolah kau benar benar mencintaiku dasar pembohong" batin Bomi.

"Tidak ada satu halpun yang perlu di pertahankan dari hubungan menyedihkan ini" Jawab Bomi berusaha tegar. Jaebum meminggirkan mobilnya ia berhenti karna ingin membicarakan hal ini pada Bomi sedari dulu dari saat pertama kali mereka berkencan. Tapi belum sempat bicara gadis berparas manis namun dingin itu keluar dari mobil  Jaebum dalam keadaan hujan rintik. Namun Jaebum yang pengecut sama sekali tidak dapat mencegahnya.

~~~

Hari sudah menunjukkan pukul 12:00 malam, Sungjae masih asik menonton variety show kesayangannya sedangkan Daniel sudah tertidur lelap di sofa. Keluarga Kang adalah keluarga yang terhitung kaya raya. Mereka hidup dan besar di kawasan Gangnam yang notabene  merupakan kawasan elit. Namun hidup mereka tidaklah semenyenangkan itu, Ibu mereka telah tiada sekitar lima tahun lalu sedangkan sang Ayah telah dua tahun bekerja di luar negri. Mereka hanya sering bertemu uang begitu banyak kiriman dari sang Ayah. Namun dia sendiri tidak pernah mengunjungi mereka selama dua tahun terakhir. Seolah tidak perduli tentang apapun yang akan anak mereka lakukan. Sangat jahat dan tidak berperasaan.

"Niel, bangunlah pindah ke kamar, badanmu akan sakit jika tidur di sofa seperti ini" Sungjae menggoyangkan tubuh adiknya. Namun si anak SD berbadan besar itu tidak juga terbangun. "Niel ahh, kau akan sakit jika tidur di sini! Cepatlah bangun" namun ia sama sekali tidak bergerak sedikitpun. Sehingga Sungjae terpaksa ikut tidur di lantai dan membawa kasur lipat agar Daniel tidak tidur sendirian. Jika bicara tentang Jaebum, sosok Kaka tertua sama sekali tidak ada padanya. Yang dia ketahui hanya bersenang senang mungkin malam ini dia juga tengah berpesta atau pergi je klab. Terserah Sungjae sudah malas memikirkannya.

Tiba tiba pintu utama terbuka, Sungjae melihat sosok sempoyongan berjalan ke arahnya, laki laki yang terlihat seperti telah gila itu benar benar bau alkohol. "Jaebum Hyung jinjjaaa" Sungjae memapah Kakanya itu untuk duduk di sofa sebelah Daniel, tidak seperti orang mabuk lainnya Jaebum tidak akan bicara sama sekali ketika sedang mabuk. Dan akan sedikit cerewet ketika dalam keadaan normal.

"Hyung, kau ini benar benar berniat menyusahkan ku yah. Kenapa menjadi anak nomor dua selalu jadi yang paling menderita" celoteh Sungjae walaupun tidak ada yang mendengarkannya.
"Hyung leherku sakit, aku akan pindah sekarang" tiba tiba Daniel terbangun dari tidurnya dan beranjak ke kamarnya sementara Sungjae malah mengurusi Jaebum sendirian. Malangnya nasib anggota tampan squad yang satu ini.



CONTINUEE

Aku akan update semau aku buat seminggu kedepan bisa sehari dua kali. Hehe nantikan kelanjutannya yah 😘👋 leave your comment atau vote juseyo itu akan sangat membantu semangat ku 😹💕










CRAZY BROTHERS!! || JB, SUNGJAE,DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang