22.Kill Me Heal Me

162 30 3
                                    

Jaebum,Sungjae,Daniel

Pagi telah datang, menjelang musim semi udara di Seoul masih sama setiap pagi. Dingin hingga menusuk tulang. Sepasang laki laki dan perempuan tengah berpelukan hangat di bawah selimut tebal yang menutupi tubuh keduanya.

Sepasang mata laki laki itu terbuka sedikit demi sedikit, mengerjapkannya sesaat sebelum benar benar tersadar. Ia merasakan ada sosok yang tidak biasanya berada bersamanya di pagi hari. Aroma tubuhnya yang tidak asing membuat laki laki itu langsung sadar siapa yang tengah memeluknya erat pagi itu.

"Joy? kenapa dia ada disini?" batinnya. Jujur saja Sungjae masih sangat kesal karna ulahnya malam itu. Sungjae mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukan gadis itu. Namun semakin ia bergerak tangan Joy semakin erat memeluknya.

"Jangan, kau tidak akan bisa lari sebelum menyelesaikan masalah kita" seru Joy yang ternyata telah bangun dari tidurnya.

"Lepaskanlah.." pinta Sungjae dengan mata yang tidak berani menatap Joy.

"Tidak, aku tidak ingin berpisah denganmu. Terserah apa katamu Sungjae ssi"

"Paboya, sudah ku bilang lepaskan dulu, aku ingij melihat ponselku" seru Sungjae, namun Joy hanya tertawa sembari mengeratkan pelukannya.

"Kaulah yang bodoh, wahh kau bahkan tidak ingat membuang ponselmu atau bahkan kau tidak ingat semalam Dokter itu mengantarmu"

"Yaa aku tidak mungkin membuang ponselku sendiri!" bantah Sungjae percaya diri.

"Sungjae ah, kenapa semalam kau pergi tanpa mendengar penjelasan ku dulu?" tanya Joy dengan mata yang masih tertutup.

"Untuk apa? Lagipula aku sudah lihat semuanya"

"Apa kau yakin kau benar benar melihatnya dengan baik? Sungjae ah, aku akan menj-"

"Tidak usah, sekarang lepaskan aku.." sambar Sungjae bahkan sebelum Joy mengatakan yang sebenarnya. Laki laki itu berusaha melepaskan diri dari pelukan kekasihnya itu. Namun sia sia saja. Lagipula Joy memeluknya dengan erat jika memaksa Sungjae akan jatuh juga.

" Ommoo, kau ini keras kepala sekali Sungjae ssi" Joy kini melepaskan tangannya dan tentu saja Sungjae segera terjatuh seperti boneka kertas. Posisinya kini persis terlentang, apalagi kepalanya masih sedikit pusing akibat alkohol yang di minumnya semalam.

"Kenapa? Apa punggungmu sakit sekarang?" tanya Joy kepada Sungjae yang masih dalam posisi terlentang bebas di lantai.

"Chh.. nappeun salam.." seru Sungjae ia mencoba membangunkan tubuhnya, tapi tiba tiba Joy menghampirinya dan menahan tubuh Sungjae hingga posisi Joy berada tepat di atas tubuhnya.
"Yaaaa.. Apa yang kau lakukan!!" bentak Sungjae karna tingkah Joy yang selalu membuatnya terkejut bukan main.

"Oppa, tatap mataku" Joy bicara dengan nada seksinya.

"Yaaaa pergi ku bilang"

"Tidak, sebelum kau mendengarkan penjelasanku" jawab Joy masih dengan nada seksinya.

"Yaa, ini masih pagi lagipula jika Bomi Nunna dan Hyungku meliha aku tidak ingin menjelaskannya!" seru Sunjae, namun sebagai laki laki biasa, ia tidak munafik tentang gairahnya melihat posisi erotis Joy. Wajahnya bahkan memerah.

"Aku akan melepaskanmu saat kau mau mendebgarkanku"

"Arraso, aku akan mendengarkanmu. Jadi cepatlah berdiri" pinta Sungjae.

Joy berdiri dan langsung menguncir rambut pendeknya. Sungjae segera bangun dan duduk di sofa. Walau dengan terpaksa tidak ada salahnya mendengarkannya. Batin Sungjae.

CRAZY BROTHERS!! || JB, SUNGJAE,DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang