Jaebum, Sungjae, Daniel
Joy hanya Pasrah dengan apa yang akan Sungjae lakukan padanya. Di tambah dirinya memang sulit mengendalikan dirinya sendiri di depan sungjae.
Sungjae memangku Joy ke arah tempat tidur, kali itu Sungjae merasa benar benar di luar kendali, nalarnya tidak dapat mengendalikan tubuhnya. Perlahan tangan Sungjae mulai menelusuri sekujur tubuh Joy, membuat Wanita itu tidak dapat menahan desahannya membuat Sungjae semakin liar saja.
"Joy ah, aku sepertinya tidak bisa mengendalikan diri ku," ungkap Sungjae sembari membuka pakaian milik Joy dengan terburu buru.
"Gwaenchanna.." ungkap Joy sembari mengelus lembut Rambut Sungjae. Lelaki itu semakin tidak terkendali dan akhirnya, Sungjae Melakukan sesuatu yang harusnya belum waktunya mereka lakukan. Sungjae membuat Joy tidak dapat menutup mulutnya sama sekali, desahan dan suara menggoda terus liar keluar dari bibirnya. Sepanjang malam keduanya bercinta penuh nafsu hingga keduanya kehabisan tenaga. Sungjae yang selalu menunda hal itu akhirnya tidak dapat membuat malam Pertama pernikahan mereka utuh. Sekarang, mereka malah melakukannya sebelum terikat janji suci pernikahan.
-----;;;-----
Jaebum Menaruh ponselnya di atas meja dalam keadaan mati, beberapa botol soju telah habis tanpa sisa. Di hadapannya adalah seorang Model yang masih mengenakan Make upnya namun mantel bulu terpasang mantap menutupi pakaian seksi yang ia kenakan.
"Ya, Kim Bora kau ternyata kau masih kuat minum seperti dulu," ungkap Jaebum yang mulai setengah sadar.
"Tentu saja Oppa, kau akan K.O duluan dan aku masih memiliki banyak kesadaran." ungkap Bora sembari tertawa geli. Namun berbeda dengan Jaebum, entah kenapa satu botol soju kali Itu membuat Jaebum merasa akan pingsan. "Oppa, apa kau tau, aku sangat menyukaimu, tapi kenapa kau menikah dengan pelacur itu. Kau menyakiti hatiku Oppa jinjja." ucap Bora sembari mengelus pipi Jaebum dengan lembut. Tapi Nada bicara Bora semakin lama semakin tidak terkendali.
"Kau tidak semenarik istriku Bora Kim, cantik saja bagiku bukan hal yang perlu di banggakan," ungkap Jaebum sembari tertawa geli.
"Oppa, kau jahat sekali. Kau harus menjadi milikku,"
"Yak ini tidak benar Bora ssi ha..ha..
Kau sudah gila eoh?" lagi lagi Jaebum membuka mulutnya dengan kata kata kasar membuat Bora tidak dapat menahan emosinya lagi."Kau akan menyesalinya Oppa," ancam Bora sembari tersenyum licik. Wanita itu terus mengelus lembut rambut Jaebum. Sedangkan Jaebum benar benar di luar kendali, tentu saja itu hal yang menguntungkan untuk Bora.
Bomi baru saja terbangun dari posisinya, tanpa sadar ia ternyata semalam tertidur di sofa ruang tamu. Ia baru ingat menunggui Jaebum yang tidak juga pulang hingga pagi. Perasaan Bomi mulai tidak karuan karna tidak biasanya Jaebum bekerja dan menginap. Di tambah Jaebum juga mematikan ponselnya.
"Eomma.." teriak seorang Anak kecil dari arah tangga. Rambutnya masih berantakan dan ia terlihat sangat lucu.
"Julian, kemarilah sayang." pinta Bomi membuat anak itu berlari ke arahnya. Bomi memeluk dan menciumi anak itu seperti anaknya sendiri. "kemana Samcheon?" tanya Bomi, yang memang semalam Julian tidur bersama Daniel.
"Samcheon sedang ke Toilet, tapi Eomma Appa dimana? Aku tidak melihatnya sejak kemarin?" pertanyaan polos dari Julian membuat Bomi terdiam Sesaat.
"Appa sedang bekerja. Appa tidak pulang karna pekerjaannya sangattttt banyakkk,"
"Jinjja Eomma?"
Bomi mencium pangkal kepala Julian dan memeluknya erat erat. Benar kata orang, anak adalah obat yang paling ampuh bagi orangtuanya.
-----:::-----
"Oppa bangunlah," pinta Joy sembari menciumi Sungjae. Joy terbangun tidak terlalu pagi karna sengaja ingin memiliki waktu lebih bersama calon suaminya itu. Bahkan pakaian sama sekali belum melekat pada tubuh indahnya. Begitu juga dengan Sungjae.
Namun bukannya bangun, Sungjae malah memeluk Joy lebih dalam ke dalam pelukannya."Ahh aku malas sekali bangun, aku masih lelah," gumam Sungjae yang masih memejamkan matanya.
"Oppa apa kau tidak lapar? Aku harus memasak sarapan untukmu," ungkap Joy membuat Sungjae melepaskan pelukannya.
"Baiklah, buatkan aku sarapan. Aku akan menyusulmu sebentar lagi, setelah aku mengenakan pakaianku." ungkap Sungjae sembari membuka mata dan menatap Joy mesra.
Entah kenapa bukannya kesal atau marah, Joy malah merasa sangat bahagia. Mereka melakukan "itu" bahkan sebelum menikah. Tapi kenapa Joy merasa sangat bahagia. Joy segera pergi ke dapur untuk sekedar menyiapkan kopi hangat dan membuat roti isi. Ia menyalakan musik pada ponselnya dan sedikit menggerakkan tubuhnya Joy memutuskan untuk tidak bekerja karna ada Sungjae di apartmentnya. Lagipula jadwalnya sedang tidak terlalu padat.
"Apa yang sedang kau buat Calon Istriku?" tanya Sungjae yang telah keluar kamar sembari bertelanjang dada.
"Aku membuat kopi dan roti isi," jawab Joy sembari tersenyum. Sungjae menghampirinya dan memeluk tubuh Wanita itu dari belakang.
"Cepatlah, jika tidak kau akan terlihat lebih menggoda di banding kopi dan roti itu," ucap Sungjae sembari berlalu pergi ke arah sofa sementara Joy hanye tersenyum malu dengan pipi yang merona.
Sungjae membuka ponselnya, ia mulai membuka sns seperti biasa. Beberapa saat semua terlihat biasa saja, sampai ketika ia melihat berita terbaru yang muncul di beranda akunnya. Ia membulatkan matanya ketika melihat Foto seorang Pria tengah tertidur pulas memeluk Seorang Wanita yang cukup terkenal di Korea itu.
"Sooyoung ah, kemarilah cepat," pinta Sungjae yang membuat Joy segera menghampirinya.
"Lihat ini, bukankan ia terlihat seperti Jaebum Hyung dan, siapa ini. Bukankah dia temanmu?"
"OPPA!!" teriak Joy tiba tiba membuat Sungjae terkejut bukan main. "OPPA INI BORA KIM DAN JAEBUM OPPA EOTOHKE!!"
Sungjae memicingkan matanya melihat baik baik sosok yang ada di dalam foto itu.
"Wah Hyung itu benar benar!!" pungkas Sungjae dengan nada bicara mulai kesal.
"Oppa, bagaimana jika mereka terlibat scandal? Bomi Eonni, bagaimana dengannya?"
----;;;---
Daniel baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia segera mengambil ponsel dan melihat beberapa notifikasi pada ponsel pintarnya.
"Ah Sejeong benar benar menghilang rupanya," Daniel bicara sendiri sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Namun tiba tiba sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Dan itu benar benar membuat Daniel tidak dapat menutup mulutnya. Ia sangat terkejut dengan apa yang di lihatnya.
"Aish si Brengsek itu," ungkap Daniel sembari berlari ke lantai satu. Ia takut Bomi melihat kabar online yang telah menyebar di internet itu. Namun lagi lagi, Daniel merasa ia terlambat ketika melihat Jaebum telah sampai ke rumahnya dan Bomi juga terlihat tengah menangis sembari menatap ponselnya.
"Nuna.." gumam Daniel yang perlahan mendekati Bomi. Begitu juga Jaebum, ia terlihat santai menghampiri istrinya yang tengah menangis seolah tidak ada yang ia lakukan. Bahkan lebih tepatnya, Jaebum terlihat tidak merasa bersalah.
Selamat menikmati pagi penuh drama.
Terus dukung cerita ini dengan Voment!! Fighting >,<
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BROTHERS!! || JB, SUNGJAE,DANIEL
أدب الهواةPublish Date : 14 Maret 2018 WARNING : MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! "Yakkkk, Sungjae ah kejar bajingan kecil itu! tangkap dan jangan beri ampun" "Ah Hyunggg aku Lelah si Daniel itu larinya cepat sekali Hyung" "Hyungdeul tangkap saja aku kalau bisa!!" ...