23.

172 28 0
                                    

Jaebum, Sungjae, Daniel

Sungjae menyeruput americanonya, ia menggesekkan kedua telapan tangannya hingga terasa hangat. Sementara gadis di sebrangnya tengah asik menyantap roti isi yang baru saja datang.

"Aigoo, lihatlah cara makanmu. Apa kau anak kecil" cela Sungjae sembari menghapus noda mayonnaise di ujung bibir tunangannya itu.

"Aku hanya sedang bertingkah imut di depanmu.. " jawaban Joy membuat Sungjae tersenyum gemas. Apa dia tidak salah dengar? Pikirnya.
"Apa kau sedang terburu buru?" susul Joy, karna biasanya Sungjae berangkat sangat pagi ke rumah sakit.

"Tidak juga, hari ini tidak ada hal yang mendesak. Bahkan jika aku ingin aku bisa mengambil jatah cuti mingguanku"

"Benarkah?" tanya Joy dengan mata berbinar. Sungjae menjawab dengan anggukannya. "Haruskah kita pergi berlibur?" tanya Joy.

"Kau harus bekerja Joy ah"

"Aku bisa meluangkan waktuku untuk kita, ayolah aku sudah lama ingin melakukan perjalanan berdua denganmu" rengek Joy sembari menatap Sungjae dengan tatapan memohon. Membuatnya tidak dapat berbuat apa apa, lagipula tidak ada salahnya jika ia harus pergi berlibur, menjadi mahasiswa kedokteran memang cukup menguras tenaganya ia juga butuh refreshing.

"Baiklah, kemana kita akan pergi?" pertanyaan Sungjae membuat Joy tersenyum bahagia dan segera memeluknya. Tidak perduli banyak orang yang melihat mereka.

~~~

Daniel telah siap dengan seragam sekolahnya lengkap dengan ransel yang tersangkut pada bahu lebarnya. Ini hari pertamanya setelah sebulan lalu ia cuti dari sekolah. Daniel terlihat tersenyum lebar, tapi Yeri tau hatinya tidak begitu.

"Mau naik bis saja?" tanya Daniel kepada sahabatnya itu. "Kau serius kita akan naik bis?" Yeri terlihat sangat bahagia mendengar tawaran Daniel. Mungkin ia berimajinasi akan seperti Drama drama yang ia tonton.

"Kalau begitu kita harus berangkat sekarang sebelum terlambat" seru Daniel yang segera menarik tangan Yeri.

Mereka kini berada di halte yang tidak terlalu jauh dari perumahan Daniel. Bus berwara hijau terang telah datang dari kejauhan. Semua orang berdesak desakan untuk segera naik, maklum saja pagi hari memang selalu seperti itu.

"Yeri ah, kau baik baik saja? Apa tanganmu sampai? (menjangkau pegangan di dalam bis)"

"Aish kau pikir aku sependek itu?.. " kesal Yeri yang terlihat berusaha keras berpegangan. "Tapi sepertinya tanganku akan sakit karna ini" keluhnya. Namun Tiba tiba saja Daniel meraih tangan Yeri dan membuat gadis itu berpegangan erat pada pundaknya. Kini mereka dalam posisi seperti akan berdansa.
Jantungnya hampir saja terjatuh karna hal tidak terduga yang selalu di lakukan Daniel padanya. Tapi Yeri tau bukan itu maksud Daniel yang sebenarnya.

"Yaa, orang orang menatap kita" gumam Yeri membuat laki laki bergigi kelinci itu hanya terseyum. Daniel tidak biasanya begitu. Dari jarak sedekat itu, Yeri bahkan bisa mencium aroma tubuhnya bahkan detak jantungnya. "Ada apa dengan wajahmu Han Yeri ssi?" tanya Daniel yang melihat pipi Yeri memerah.

"Ahh panas sekali ada apa dengan hari ini?" elak Yeri. "Kau lucu sekali, bagaimana bisa panas, bahkan orang orang mengenakan mantelnya" balas Daniel membuat Yeri tidak dapat menjawab sepatah katapun. Tidak ada alasan lagi ia menyangkalnya.

CRAZY BROTHERS!! || JB, SUNGJAE,DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang