14.Be Familly

200 27 0
                                    

Daniel dan Sejeong tengah berada di depan gedung tinggi yang tidak jauh dari perumahan tempatnya tinggal. Baru tiga hari sejak Sejeong tinggal di Apartemen yang tidak terlalu mewah itu. Mereka segera memasuki Apartemen itu dan menaiki lift menuju lantai 7. Dimana Unit Apartemen Sejeong berada.

"Sejeong ah, wahh ini hunian yang cukup bagus untuk di tinggali" seru Daniel dengan mata yang menelisik ke seluruh sudut ruangan.

"Aku membeli tempat ini sejak masih di New York dulu. Aku memabung hasil kerja paruh waktuku, menabungnya, dan membeli unit ini. Karna aku tau aku pasti kembali"

Mata Sejeong berbinar binar sembari menatap keluar jendela. Menatap seluruh pemandangan yang cukup indah di lohat mata.

"Syukurlah, kau pasti bahagia di sana"

"Aku.. Cukup bahagia untuk menemuimu"

Mendengar ucapan Sejeong Daniel terdiam sesaat. Jelas saja ia pura pura tidak mendengar apa yang Sejeong katakan padanya. Seperti orang bodoh, Daniel terus menutupi rasa bersalahnya.

***

Sepasang pengantin itu kini tengah saling memeluk tanpa sehelai benangpun, di bawah selimut putih dan sprei yang sudah tidak teratur.

"Maafkan aku Bomi ah, pasti tadi menyakitimu kan?"

"Tidak masalah. Aku juga menikmatinya"

"Ayo kita hidup lebih mesra untuk seribu tahun lagi" seru Jaebum dengan mengencangkan pelukannya.

"Tapi Jaebum ah, sepertinya Daniel dan Sejeong tidak ada di rumah sekarang"

"Kau tau darimana?" tanya Jaebum. Karna yang ia tau Bomi sedari tadi bersamanya.

"Sejeong bilang, dia khawatir tentang Daniel. Daniel adalah anak yang sedikit polos dan tidak suka bermesraan atau melihat oranglain begitu"

"Biarkan saja, dia juga sudah dewasa. Aku yakin dia pernah melihat film dewasa sebelumnya"

"Aishh kau ini" Bomi melirik sinis sosok yang tengah memeluknya erat itu.

"Aku mengantuk Bomi ah, ayo tidur" seru Jaebum manja.

~~~

Pagi telah tiba, matahari bersinar menyoroti sepasang kekasih yang tengah saling bersandar di beranda rumah megah itu. Dering alarm membuat sang lelaki segera membuka matanya. Sungjae mengucak matanya pelan, setelah sekian lama baru kali ini ia terbangun dan di sambut cahaya matahari.

Ia melihat ke arah pundaknya, ada sesosok gadis manis tengah terlelap di sana. Ia baru menyadari jika semalam mereka berdua sangat mabuk hingga tidak sadar tertidur di teras rumah.

"Joy ah, bangunlah ini sudah siang. Apa kau tidak ada jadwal pemotretan" Sungjae mengelus rambut gadisnya itu pelan. Namun Joy malah bertingkah imut dengan memeluk Sungjae erat.

"Aigoo, kenapa ada makhluk semanis dirimu Joy ah" puji Sungjae membuat Joy membuka matanya perlahan. Ia melihat langsung sorot matahari menyinari wajah Sungjae.
"Ahhh aku melihat pemandangan yang indah sesaat setelah bangun dari tidurku. Bagaimana ini bisa terjadi, apa saat kita menikah aku akan selalu terbangun seperti ini. Melihat wajahmu setiap pagi"

Mendengar kata kata Joy, Sungjae tidak bisa menyembunyikan perubahan ekspresinya. Ia menjadi tidak tertarik dan segera bangun dari kursinya.

CRAZY BROTHERS!! || JB, SUNGJAE,DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang