21. Gajimaseyo

173 26 2
                                    

Jaebum,Sungjae,Daniel

Sejeong hanya terdiam di atas ranjang sembari memeluk kedua lututnya. Hujan bahkan tidak berhenti seperti air matanya yang mengalir deras. Semenjak Daniel pergi dari Apartemennya beberapa jam yang lalu Sejeong terus menelponnya hingga saat ini tidak aktif. Kehilangan Daniel adalah ketakutan terbesar dalam hidupnya. Tapi beberapa jam yang lalu bahkan anak itu memintannya untuk berhenti menemuinya.
Dia berkata pada dirinya sendiri jika hal itu tidak mungkin terjadi. Ia bahkan mengijinkan Daniel tidur dengannya jika memang itu yang ia inginkan. Sejeong tidak tau jika terjadi sesuatu pada Daniel yang membuatnya seperti itu. Bagaimana cara agar mereka bisa kembali seperti dulu. Hanya itu yang bisa ia pikirkan.

Sejeong menekan nomor telpon Bomi dan menelponnya, namun ia bahkan tidak mengangkatnya. Sejeong ingin tau apakah Daniel telah pulang kerumah dengan selamat atau tidak.

"Bagaimana ini.. Hiks.. Hiks.." Sejeong meratapi betapa malang hidupnya. Baru saja ia merasa bahagia tapi segalanya hancur dalam sekejap mata. Rasanya ia ingin mati saja.

Tiba tiba ia terpikir tentang Joy, karna Daniel memang sangat dekat dengannya. Bisa saja ia mengabari Joy tentang keadaanya. Sejeong memutuskan untuk segera menelponnya.

"Yeoboseyo.." sapa Joy di ujung telpon.

"Eonni, ini aku Park Sejeong"

"Eoh.. Ada apa Sejeong ah?"

"Apa kau tau Daniel dimana?"

"Niel? Apa dia tidak sedang bersamamu? Dia tidak ada dirumah dia juga membawa kendaraannya. Tadi Jaebum Oppa mengatakan padaku jika Niel ingin menemui seseorang di taman?"

Mendengar perkataan Joy Sejeong sangat terkejut, bagaimana bisa ia membawa kendaraan dalam keadaan marah, Sejeong benar benar takut jika Daniel mengalami sesuatu yang mengerikan. Dan siapa yang mengajaknya pergi ke taman saat malam hari dan membuatnya jadi begitu.

"Bagaimana ini.." suara Sejeong yang terdengar parau membuat Joy curiga jika terjadi sesuatu di antara mereka.

"Sejeong ah, kau baik baik saja? Apa terjadi sesuatu di antara kalian?"

"Eonni, bisakah kau tanyakan pada Yeri apa dia mengetahui keberadaannya? Bukankah mereka teman yang cukup dekat?" pinta Sejeong dengan nada panik.

"Arraso, aku akan menanyakannya pada Yeri, nanti akan ku beritahukan lewat pesan singkat"

"Gomawo Eonni.."

~~~

"Niel ah, apa kau lapar?" tanya Yeri kepada laki laki yang tengah duduk di sampingnya itu. Ia terlihat menekan rasa sakitnya dengan terus memaksa untuk tersenyum.

"Bisakah kau buatkan aku sesuatu, ttokbokki?"

"Jangan, itu akan mengganggu lambungmu"

"Waeeee.. Aku baik baik saja, jangan menghawatirkanku berlebihan" gerutunya.
"Andwe, jangan memaksaku melakukannya" Yeri segera membalikan tubuhnya membelakangi Daniel.

"Baiklah, apa kau bisa membuat makanan lain yang tidak instan?"

"Nasi goreng?" jawab Yeri yang kini melihat Daniel dengan wajah gembira.

CRAZY BROTHERS!! || JB, SUNGJAE,DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang