Part 1

1.3M 11.2K 162
                                    

Welcome In My Story

Alicia Naura atau sering disapa Alice adalah seorang gadis cantik yang baru menginjak usia 18 tahun. Alicia memiliki seorang sahabat sejak dia duduk dibangku smp, dia bernama Devina Kanza. Mereka memiliki kisah asmara yang sama putus akibat masalah yang sama, maka dari itu mereka merasa takut untuk memilih pria yang dirasa cocok untuk mereka.

Pagi-pagi sekali Alice mengawali hari seperti biasanya ia harus berangkat kesekolah, walau tinggal beberapa bulan lagi Alice akan menghadapi ujian nasional, iyaah dia berharap itu akan cepat berlalu, Alice sudah mulai bosan untuk berangkat sepagi ini kesekolah, dia ingin terus tidur sepanjang hari tanpa ada beban.

*Disekolah*

"Tumben berangkat pagi-pagi biasanya terlambat, kesambet apa lis???" sambar Devi.

"Ah biasa aja napa, aku lagi pengen belajar," Ujar Alice singkat menanggapi sindiran Devi sahabatnya sejak smp.

"Kamu mau lanjut kuliah dimana lis," tanya Devi mulai menginterogasi Alice.

"Belum tau lagi dev, aku sih maunya di sekitar sini tapi orang tuaku nyuruh kuliah di bandung," ucap Alice sedikit kecewa

"Turuti aja kemauan orang tua, mana tau itu yang terbaik kan!" tutur Devi dengan gaya yang sok bijak

"Siapa tau jodohku ada disana," ucap Alice sambil membayangkan sesosok pria yang selalu hadir dalam mimpinya.

*Dirumah*

"Maa Alice pulang" ucap Alice kemudian masuk kedalam rumah dan langsung disambut oleh mama kesayangannya.

"Sudah pulang sayang?" tanya mama Alice.

"Sudah ma, laper nih ada apa didapur?" tanya Alice sambil berjalan ke arah dapur.

"Ganti baju dulu sayang baru makan, kamu ini kebiasaan banget dari dulu udah sering mama kasih tau," omel mama Alice panjang lebar yang tak di tanggapi Alice karena asik memilih makanan yang dimasak mamanya.

"Alice sayang, kamu kan sudah mau lulus ni, jadi rencana mama sama papa kamu mau kuliahin kamu dibandung, disana ada kerabat papa kamu, jadi kamu bisa tinggal disana selama kamu kuliah" sambungnya.

"Uhuuuk" Alice tersedak mendengar kata mamanya barusan.

"Tapi kan ma, Alice mau kuliah disini saja bareng Devi," tolak Alice dengan wajah masam.

"Tidak ada penolakan! Mama dengan Papa  sudah bicarakan ini jauh hari, jadi tidak ada penolakan!" tegas mama mengingatkan.

Mendengar perkataan mamanya, Alice berlari menaiki anak tangga menuju kamar dan menutupnya dengan kencang. Alice tidak keluar kamar selama satu hari dan tidak pergi kesekolah akibat kejadian semalam dimeja makan.

Keinginan Alice memang selalu dibantah, orang tuanya selalu mengatur masa depannya. Mau tidak mau ia harus mengikuti kemauan orang tuanya untuk melanjutkan kuliahnya diBandung.

Tinggal hitungan hari, Alice akan pergi meninggalkan kota kelahirannya, Alice berharap bisa mendapatkan jodoh disana.

"Kamu kenapa lis, mukanya kusut amat kayak benang layangan yang sering ditarik ulur kayak cinta ku," ujar Devi sambil curhat masalah percintaannya.

"Tidak papa" singkat Alice menanggapi.

"Kalau lagi ada masalah cerita dong, aku siap jadi pendengar yang baik kok," bujuk Devi agar Alice mau bercerita tentang masalahnya.

"Ntar aja kalok aku mood buat cerita," ketus Alice

"Oke" mata sinis Devi mulai mencuat mendengar ucapan Alice sahabatnya itu.

*Bel pulang berbunyi*

'Dijalan'

"Kenapa mama sama papa kekeh banget nguliahin aku diBandung," Alice mengomel didalam mobil.

"Maaf ya non, mungkin nyonya sama tuan ada niat lain," tukas pak Jono (supir pribadi Alice)

Karena kekhawatiran papanya, Alice selalu diantar jemput dengan pak Jono agar Alice tidak kenapa-kenapa saat berangkat dan pulang sekolah.

Padahal Alice sendiri bisa mengemudikan mobilnya dan sering keluar bersama Devi untuk shopping dan juga party party.

"Maksud bapak?" tanya Alice penasaran.

"Ya mungkin saja nyonya sama tuan pengen non itu lebih pintar lagi," jawab pak Jono sekenanya.

"Ya aneh saja gitu pak, tiba-tiba mama kuliahin aku diBandung, padahal disini ada yang lebih bagus," jawab Alice tak mengerti

"Ya itu menurut saya pribadi ya non, saya hanya menerka saja," ucap pak jono

*sesampai dirumah*

"Ma Alice pulang," Alice memasuki rumah dengan wajah lesu.

*hening*

"Maa, mama!!" teriaknya tapi tidak ada jawaban sama sekali.

Melihat rumah yang seperti tak berpenghuni, Alice langsung naik kekamar untuk mengganti baju dan bergegas menuju dapur untuk makan siang. Namun nihil tidak ada makanan dimeja makan seperti biasanya.

"Mama kemana ya tidak seperti biasanya pergi tidak nyiapin makanan dulu," omel Alice sambil memanyunkan bibirnya.

Mama sengaja tidak memperkerjakan pembantu karena masih bisa dia kerjakan sendiri pekerjaan rumahnya. Alice memang tidak bisa memasak karena masih trauma dengan pisau yang dulu pernah membuat tangannya terluka.

Dulu sewaktu Alice kecil ia sempat bermain didapur dan ia mencoba memotong-motong sayuran yang ia ambil dari kulkas. Nakal? Memang Alice dulu sangat nakal karena dia satu-satunya anak di keluarga Bouthle Membuatnya sering dimanja.

Hadi Mandriata Bouthle dan Nadia Pretty Anandiata adalah Ayah dan ibu Alicia Naura Bouthle, keluarga pemilik saham perusahaan terbesar di daerah Jakarta.

Tak hanya itu, keluarga Bouthle mendirikan beberapa restaurant ternama yang tersebar di daerah Jakarta, Bandung dan Semarang.

Terlahir dari keluarga yang mewah tak membuat Alice sombong, karena ia tahu bahwa kekayaan yang ia nikmati adalah milik papa dan mamanya, itu yang membuat Alice menjadi pribadi yang tidak sombong dan kikir.

___________________________________________

Author Masih pemula, maaf kalau agak berantakan kata²nya, ini dibuat saat waktu kosong aja, agak lama mikir kata²nya kalau ide sih banyak😂

Edited 04 june 2020 "bantu author revisi ya gaiseee, kalau ada kata yang tidak tepat mohon ketersediaannya untuk berkomentar"

Stay reading for my story

#15mart2018

My Boy Is Savage 21+(COMPLETED) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang