Part 29

153K 2.3K 50
                                    

Special 14 February ♥️🎊 berhubung author habis ulang tahun ni jadi sempet²in up deh, kadonya dong🎁😂 (ngarep boleh yaak) ucapin atau apa kek❤️

Awas vulgar🙈🙈

"Sayang kamu kenapa bengong gitu?? Lagi ada masalah?? Cerita dong sama aku, masak masih main rahasia-rahasiaan sih sama aku" ucap Revan menyadarkan Alice dari lamunannya.

"Eh enggak kok Van, aku cuma keingat kata-kata mama kamu aja" ucap Alice masih dengan tatapan kosongnya.

"Udahlah gak usah terlalu dipikirkan omongan mama, yang penting kita kan lagi berusaha, lagipula umur pernikahan kita juga baru 3 bulan, masih banyak waktu buat kita" ucap Revan sambil mencium pucuk kepala Alice dan memeluknya dari belakang.

"Makasih ya Van, kamu yang selalu menguatkan ku" ucap Alice berbalik dan memeluk erat tubuh Revan untuk menguatkan hatinya.

"Sudah menjadi tugasku mensupport kamu" Revan mencium pucuk kepala Alice dan keningnya bergantian.

Tiba tiba, perut Alice terasa sakit dan dirinya merasa mual lalu berlari kearah kamar mandi yang letaknya berada dikamar mereka.

"Sayang kamu gapapa kan??" Revan sangat khawatir dengan keadaan Alice yang tiba tiba mual lalu mengikuti Alice masuk kedalam kamar mandi.

"Kamu gapapa sayang??? Ayo kita kedokter yuk!! Aku takut kamu sakit" ucap Revan sambil memijat tengkuk Alice yang sedang muntah muntah di closet.

Cairan bening yang selalu keluar disetiap Alice mual, sampai dia kehabisan tenaga untuk berjalan, seketika pandangannya kabur dan Alice jatuh pingsan tepat di tangan Revan, untung Revan segera berlari dan meraih Alice sebelum dia jatuh.

〰️〰️〰️


"Bagaimana keadaannya istri saya dok?? Apa istri saya baik baik saja??" tanya Revan tidak sabar menunggu kabar Alice.

"Istri bapak tidak apa apa hanya saja kandungannya sangat lemah" ucap dokter mengagetkan Revan dengan penjelasannya.

"Istri saya hamil dok??"

"Iya pak, dan usia kandungannya sudah menginjak Minggu ke 6, saya harap pasien tidak terlalu melakukan pekerjaan berat dan tidak stress selama masa kehamilan mudanya, dan jangan berhubungan intim dulu untuk beberapa bulan sampai janinnya kuat, itu akan berpotensi terhadap janinnya" ucap dokter panjang lebar.

"Terimakasih dok" ucap Revan singkat.

"Selamat ya pak, dan saya permisi"

"Iya dok terimakasih"

Ini adalah kabar bahagia untuknya, pasalnya yang mereka tunggu tunggu akhirnya datang juga, tak ada kata kata yang bisa menjelaskan seberapa besar rasa bahagianya saat ini.

Revan memasuki ruang perawatan dan menghampiri Alice yang masih tergeletak tak sadarkan diri. Revan mengecup punggung tangan dan kening Alice lalu tanpa sadar dia meneteskan air matanya.

"Kamu kenapa nangis Van??" ucapan itu membuat Revan kaget dan melihat sekeliling tidak ada siapa siapa hanya ada dia dan Alice tapi mata Alice masih terpejam, lalu siapa yang tengah berbicara padanya?.

"Sayang?? Kamu udah sadar??" ucap Revan masih setia memegang tangan Alice dan memperhatikan matanya yang masih terpejam.

Revan menundukkan kepalanya menghapus kasar air matanya, tanpa sadar ada yang tengah mengusap kepalanya.

My Boy Is Savage 21+(COMPLETED) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang