Alice mulai ambigu dengan perasaannya sekarang apa mungkin Revan berhasil melumpuhkan hatinya yang sudah lama tertutup untuk pria manapun, tapi sekarang Alice merasa senang jika berada dekat dengan Revan.
"Van, kamu beneran nerima perjodohan itu?" ucap Alice memulai perbincangan.
"Kenapa aku tolak kalau yang jadi istriku secantik ini" ucap Revan sambil tersenyum manis menunjukkan deratan gigi putihnya kearah Alice.
'iya aku tau kamu punya gingsul biasa aja kalik senyumnya' ucap Alice dalam hati.
"Aku nanya serius ih gak usah bercanda" ucap Alice dengan wajah yang sedikit cemberut.
"Aku serius sayang, jangan cemberut gitu gemes liatnya tau pengen nyubit pipi kamu jadinya" ucap Revan sambil mencubit pipi Alice geram.
"Sakit bego" ucap Alice memutar bola matanya malas.
"Hahaha" ucap Revan tertawa lepas sambil mencolek hidung mancung Alice.
"Apaan sih, garing gak usah ketawa!" ucap Alice jengah dengan tingkah konyol Revan yang membuatnya semakin jatuh cinta.
"Kasih air biar basah kalau gak biar aku yang basahin" ucap Revan mulai gak jelas.
"Dasar omes, minggir ah" ucap Alice.
Ketika Alice hendak turun dari mobil tiba-tiba lengannya ditarik oleh Revan, wajahnya kini sangat dekat dengan wajah Revan.
Tanpa sadar Revan mengecup bibir sexy Alice dan kemudian Revan mulai melumatnya. Alice yang tadinya diam mematung kini mulai terbawa suasana dan mengikuti permainan Revan.
Tangan Revan turun kebagian dada Alice dan sebelum mereka larut dalam nafsu Alice langsung menghentikan permainan Revan.
"Maaf!" ucap Revan malu-malu.
Tanpa menjawab ucapan maaf Revan, Alice langsung turun dan masuk ke mansion, ciuman tadi adalah first kiss Alice dan Revan mengambilnya, Alice merasa kacau atas kejadian tadi, tapi dibalik itu semua ada rasa bahagia dalam dirinya.
Tok tok tok
"Masuk aja gak dikunci kok!" ucap Alice sambil sedikit berteriak.
"Alice maafin aku ya, tadi aku gak..." ucapan Revan terpotong oleh Alice.
"Iya gak papa, kamu kan sebentar lagi akan menjadi suamiku" ucap Alice.
"Yang bener!! Jadi aku boleh.." lagi lagi ucapannya terhenti karena ucapan Alice.
"Eeep eeep bukan berarti kamu bisa seenaknya ya sama aku" ucap Alice sambil berkacak pinggang dihadapan Revan.
"Iyadeh iya berarti yang tadi bonus" ucap Revan disertai senyuman manisnya.
"Ya gitu deh, kamu ngapain kesini?" tanya Alice.
"Oiya makan malam udah siap tu, mama sama papa udah nunggu dibawah, kamu sih lama" omel Revan.
"Kok jadi nyalahin aku sih kan kamu yang ngajak ngobrol duluan" omel Alice gantian.
"Yaudah ayok loh kok malah berantem" ucap Revan sambil merangkul Alice menuju meja makan.
"Kan kamu duluan yang ngebacot" omel Alice dan tiba-tiba mulutnya ditutup dengan satu jari Revan.
Sok sweet lu van ah, gak ngiri gak gua omel author sewot.
"Waah kelihatannya udah mulai akrab nih main rangkul rangkulan segala" ucap Nova melihat Revan dan Alice yang sangat mesra.
"Iyadong namanya juga pasangan baru ya harus romantis dong, iyakan sayang" ucap Revan.
"Apaan sih van" ucap Alice malas.
Risih banget aku digituin sumpah tapi seneng sih batin Alice.
Tanpa sadar Revan menyuruh Alice untuk membuka mulut dan memakan dari suapan yang di berikan Revan, melihat tingkah Revan om Rendi dan tante Nova memandang mereka dengan tatapan mengejek.
"Mah aaa buka mulutnya" ucap om Rendi sambil menyodorkan sendok meniru gaya Revan tadi kepada Tante Nova.
"Aaamm" tante Nova menyambut suapan dari Om Rendi.
Alice dan Revan hanya terdiam dan sesekali menukar pandangan melihat tingkah kedua orang tuanya itu.
"Emang kalian aja yang bisa, kita jugak bisa kan ma!?" ucap om Rendi dengan penuh kesombongannya.
"Iya kan pa, kita jugak bisa mesra-mesraan Emang kalian aja yang bisa" ucap tante Nova membela.
Alice dan Revan hanya bisa tertawa dengan ucapan kedua orang tuanya.
〰️〰️〰️
Setelah makan malam selesai seperti biasa mereka mencari kesibukan masing-masing, Alice seperti biasa langsung masuk kekamar dan membaca novel kesukaannya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu, entah siapa yang mulai mengganggu ketenangannya malam ini.
"Siapa??" teriak Alice.
"Calon suami kamu sayang" ucap seseorang dibalik pintu. Siapa lagi kalau bukan Revan si penganggu hati.
"Ada apa?" ucap Alice membukakan pintu.
"Gak papa cuma mau ngecek kamu udah tidur atau belum" ucap Revan.
"Aku mau tidur,kamu ngapain sih" ucap Alice.
"Cieee aku kamu, jadi berasa pacaran beneran" goda Revan.
"Udah deh aku mau tidur gak usah ganggu, minggir!!" usir Alice sambil menutup pintu kamarnya.
"Loo kok ngusir sih" protes Revan.
"Bodo!" bentak Alice.
"Selamat terlelap sayang, mimpi indah ya" ucap Revan sambil mencium kening Alice
"Apaan sih van, udah tidur sana" ucap Alice mengalihkan dan mencoba mengusir secara halus si Raja omes.
.
.
.
Keesokan harinya Alice berangkat kekampus seperti biasa diantar oleh supir pribadinya yang baru, iyaa Revan supirnya, supir ganteng yang hanya Alice yang punya supir seganteng dan semanis Revan.Sesampai dikampus Alice lagi-lagi ditarik paksa oleh Revan dan mulai memainkan keahliannya dalan menaklukan birahi Alice saat itu.
Revan memberi Alice morning kiss dengan melumat bibirnya dengan lembut, sapuan lidah Revan membasahi bibir Alice.
Saat itu Alice mulai menikmati permainan yang diberikan Revan tapi dia masih bisa mengontrol diri, sebelum hanyut terlalu dalam Revan menyudahi permainannya.
Fadlan Adi Biromo
Dapet cast dari cicisundari168 mampir ke profilenya kuuy___________________________________________
See you next part😘
Jangan lupa votenya plis!! Jangan pelit.#10apr2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Is Savage 21+(COMPLETED) Tahap Revisi
Romance#45_roman (140418) #1_Alice (180719) #2_Revan (200719) #6_NovelDewasa (100819) #23_Mostwanted (241219) 21+ Banyak adegan dewasa, yang masih dibawah umur harap bijak dalam membaca Menerima tawaran untuk publikasi berupa novel maupun ebook, cek prof...