Part 7

435K 7.9K 61
                                    

Dimohon kesediaannya untuk memencet bintang dipojok atas/bawah,karena dukungan dari Readers penting buat Author, makasih

____________________________________________

"Iya mama sayang" ucap Revan sambil memeluk dan menciumi Nova sambil berdrama-drama ala korea.

Dilihat dari tingkah laku Revan kenapa mamanya membuat Alice yakin kalau Wanita yang sedang depeluknya itu adalah pelindung baginya sama seperti Nadia mama Alice yang begitu menyayanginya.

Melihat mereka yang tak ingin diganggu, Alice segera pergi kekamarnya untuk menyendiri.

"Eh Alice tunggu bentar!!" ucap Revan tiba-tiba yang menghentikan langkah Alice.

"Ada apa!" ucap Alice masih dengan kesengakannya.

"Gak ada sih, aku cuma mau bilang" sambil mendekatkan bibirnya di telinga Alice "I love you" sambung Revan.

"Apaan sih, lancang banget kamu ya" ucap Alice yang sebetulnya senang dengan tingkah Revan barusan.

"Ya ampun masih aja galak sama calon suami, liat aja ya, bakal aku buat tergila gila kamu denganku dalam waktu dekat ini, kita liat aja" ucap Revan meyakinkan.

"Oh begitu ya" ucap Alice lagi dengan muka judes dan langsung meninggalkan Revan.

"Alice heey" teriak Revan yang ta ditanggapai oleh Alice.

Ada perasaan senang dihati Alice ketika Revan menggodanya seperti itu, Alice juga gak tau pasti apa hatinya sudah mulai menerima seseorang untuk menempatinya, tidak untuk bersinggah tapi menetap selamanya.

Dirasa masih ragu dengan hatinya Revan, Alice tak langsung termakan kata-kata Revan barusan. Alice akan mengenal lebih dalam lagi sosok pria yang akan menjadi suaminya.

Hari pertama Alice kuliah, Dia yang sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus pagi itu tiba tiba Revan datang membawakan bekal untuknya.

Entah lagi kesambet apa tiba-tiba Revan bersikap care kepada Alice sampai menyiapkan bekal yang dibuatnya sendiri tadi pagi

"Ini bekal buatmu, jangan lupa dimakan" ucap Revan sambil menyerahkan bekalnya kepada Alice.

"Oh makasih" ucap Alice mengambil bekal yang diberikan Revan dengan perasaan heran.

"Iya sama sama sayang" ucap Revan sambil mendekatkan wajahnya ditelinga Alice.

"Heh denger ya kita gak akan pernah pacaran, kamu pahami baik baik ya" tegas Alice mencoba mengingatkan Revan.

"Liat aja suatu saat kamu bakal mau aku apa apain" ucapnya pelan sambil memiringkan bibirnya ke sudut atas.

"Bodo amat" ucap Alice yang mendengar Revan berbicara pelan bahkan sangat pelan.

"Eh kamu mau kemana" teriak Revan lalu mengejar Alice.

"Bukan urusanmu" ketus Alice tanpa menghentikan langkahnya.

"Ya urusan aku lah, kamu salah jalan tu liat! Kamu mau masak?" ucap Revan terkekeh melihat Alice yang berjalan kearah dapur.

"Tau aku gak usah sok ngasih tau"ucap Alice sambil menahan malu dengan raut wajah memerah semerah tomat.

"Yaudah sini aku tuntun kejalan yang benar apa perlu aku tuntun ke pelaminan, sabar ya sayang jangan buru buru aku belum siap" lagi lagi Revan mengeluarkan gombalannya.

"Kamu mau ngantar aku gak!" bentak Alice

"Siap tuan putri, silahkan masuk" ucap Revan dengan senyuman lebar dimulutnya sambil membukakan pintu mobil untuk Alice.

My Boy Is Savage 21+(COMPLETED) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang