part 15

12.7K 598 26
                                        

Sudah hampir tiga hari saat ritual itu dilakukan, juga sudah tiga hari pula Aquarel tak sadarkan diri. Pengobatan milik ayahnya sudah dilakukan namun sama sekali tak ada yang berubah dari keadaan Aquarel. Aquarel selayaknya mati namun masih betnafas tapi benar-benar hanya terbaring lemah tak berdaya.

Smith menyesal karena tak bisa melindungi Aquarel. Namun yang levih membuatnya menyesal adalah saat Aquarel sadarkan diri kenapa ia tak menyuruh Aquarel untuk tetap bertahan meski sadar rasa sakit yang diderita oleh dirinya sangat menyakitkan namun setidaknya Aquarel masih tersadar.

Hampir seluruh buku di perpustakaan mengenai segala hal yang menyangkut tentang diri Aquarel dicari oleh Smith tapi hasilnya nihil, semua ini terlalu membingungkan dan terlalu rumit untuk diselesaikan. Dari semu hal yang ia cari hanya sati informasi yang ia dapatkan, Aquarel koma karena kejutan yanh diterima oleh tubuhnya yang berdampak pada otaknya sehingga matilah sementara kerja otak Aquarel.

Smith menatap tubuh Aquarel yanh sudah mulai kembali kewarna semulanya yaitu putih pucat. Tapi semua itu tidaklah cukup bagi Smith karena Aquarel belumlah membuka matanya dan belum tersenyum pada dirinya seperti dulu. Andai bisa Smith ingin meneriaki Aquarel agar segera bangun dan menghilangkan kekhawatiran yang ada dalam diri Smith. Tak terasa setitik air mata membasahi pipi Smith, ia mengusap pipinya yang basah karena merasa jijik dengan air mata darah yang biasa ia keluarkan. Namun betapa terkejutnya Smith karena air mata yang ia keluarkan bukanlah berwarna semerah darah namun bening seperti kristal layaknya manusia juga sama seperti Aquarel.

Senyum terpatri di wajah Smith, karena untuk menghilangkan sifat vampirnya juga air mata darah itu hanyalah rasa sayang terhadap seseorang yang berarti bagi dirinya. Aquarel telah benar-benar merasuk dalam diri seorang Smith si setengah vampir.

Setelah menghapus jejak tangisnya, Smith membenarkan tempat tidur Aquarel dan mencium kening Aquarel lama dan lembut sebelum akhirnya Smith memilih keluar sebentar dari kamar itu dan membiarkan para pelayan Tania dan Amber untuk menjaga Aquarel. "Jaga Aquarel baik-baik." ucap Smith yang dijawab iya dengan serempak. Smith pun keluar dari kamarnya yang sudah disulap menjadi kamar mereka berdua.

Smith berjalan pelan menuju kebun bunga yang dimiliki kastil ini. Tempat dimana saat ia dan Aquarel berbincang-bincang mengenai mahluk legenda dan hal itu juga yang sangat membuat Smith merasa nyaman meski harus berlama-lama denganAquarel juga walau gadis itu memberinya pertanyaan yang sangat banyak tapi dengan senang hati Smith akan bercerita dan menjelaskan hal-hal yang tidak dimengerti oleh Aquarel pada dirinya.

Kenangan yang terbersit membuat sesuatu dibalik dada Smith terasa nyeri, lebih nyeri dibandingkan apapun yang pernah dirasakan oleh Smith, bahkan rasa sakitnya tak sama seperti saat ia melihat kematian ibunya lewat memori itu. Rasa sakit ini begitu menyakitkan, Smith memegangi dadanya yang rasanya semakin lama semakin nyeri. Memikirkan hal terburuk yaitu jika sampai Aquarel meninggalkannya membuat dadanya semakin sakit. Air mata mengalir begitu saja tanpa dapat dihentikan, tumbuh Smith berguncang menahan tangis dan rasa nyeri dalam dadanya.

Smith berlutut memegangi dadanya menahan rasa sakit yang begitu menyiksa dirinya.

Di kejauhan Armund dan Sam memandangi tubuh Smith yang terus terguncang. Armund menoleh pada Sam melihat bagaimana tuannya menatap nanar dengan penuh rasa bersalah pada Smith yang masih terisak dan pada akhirnya ketika terdengar teriakan Sam pun menutup matanya membiarkan air mata darah terlepas dari kedua bola matanya.

Armund kini sadar seberapa besar arti Aquarel bagi Smith. Arti yang mungkin manusia pun tak dapat mengartikannya. Hanya rasa cinta yang tulus lah yang mampu membuat seseorang yang begitu tak tersentuh melunak. Hanya rasa cintalah yang dapat merobohkan dinding batu yang kokoh berdiri. Dan hanya rasa cintalah yang dapat membuat seorang vampir seperti Smith dapat mengeluarkan air mata jernih seperti kristal dan membuat Smith merasakan ketakutan kehilangan yang meremukkan hatinya perlahan.

Prince vampire and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang