Semua hal telah disiapkan untuk apa yang telah di rencanakan oleh para pemilik kastil. Semua sudah dipersiapkan dengan baik dan apik hanya tinggal pelaksanaannya yang membuat diri mereka merasa takut.
"Apa Aquarel sudah siuman Sam?" tanya Eron.
"Ya, dia sudah siuman dan tadi aku sudah menjelakan rencana kita ini padanya."
"Lalu tanggapannya?"
"Shock tentu saja, tapi ternyata ia sudah paham bahwa hal ini akan terjadi hanya tinggal menunggu waktu." jelas Sam dengan sedikit tatapan murung.
"Kau kenapa Sam?" tanya Luna setelah ia mengganti pakaiannya dengan dress khas seorang vampir.
"Aku khawatir pada Smith."
"Apa yang kau khawatirkan?" tanya Luna lagi dengan kadar penasaran yang sangat besar.
"Sudahlah Luna, kau akan tau berbarengan dengan waktu yang bergulir. Kalian sudah siap?" tanya Eron bijak sambil melihat para pemilik kastil lainnya yanh sudah berganti pakaian dengan pakaian kebesaran mereka. "Sam gantilah pakaianmu, kita harus melakukan ini dengan segera."
"Armund pakaikan jubahku." panggil Sam.
Armund yang sejak tadi menunggui Sam sambil memegang jubah hitam milik Sam segera menghampiri ketika Sam memaggilnya dan Armund pun segera memakaikan jubah itu dengan rapihnya ditubuh sang tuan.
Setelah selesai memakai jubah semuanya berjalan beriringan menuju tempat upacara. Sebelum pergi Sam menepuk pundak pelayan kepercayaannya itu dan berpesan padanya untuk menjaga Smith yang belum sadarkan diri dan untuk melihat bagimana perkembangan Smith setiap waktunya.
Armund mengangguk dengan patuh apa yang tadi telah diperintahkan padanya. Kemudian Sam pun berjalan perlahan ketempat upacara dengan perasaan yang campur aduk dalam pikirannya.
Armund memandang tubuh tuannya yang selama ini ia ikuti. Untuk pertama kalinya sang tuan memperhatikan dan mengkhawatirkan seseorang setelah semua hal yang mendatanginya. Armund memutar badannya dan pergi ke tempat dimana Smith tengah dirawat.
Ditempat upacara. Aquarel menunggu di tengah-tengah sebuah ruangan dan ia berdiri di sebuah altar besar yang terbuat dari batu. Di samping altar terdapar garis-garis panjang seperti tempat untuk mengalirkan sesuatu, Aquarel menghitung garis itu dan ada sepuluh garis dengan lingkaran dengan logo berbeda di tiap urutan garis itu. Aquarel mendongakkan kepalanya dan diatasnya ia melihat benda lancip seperti lampu kristal yang menggantung tanpa pengait apapun yang membantunya sehingga tergantung menghadap dirinya. Aquarel kembali mengedarkan pandangnnya pada sekitar ruangan dan keberanian yang ia munculkan sejak tadi kini memudar bergantikan dengan rasa takut yang membuat dirinya bergetar ketakutan.
Pintu besar itu terbuka dengan suara decitan yang ringan namun berkesan mencekam. Tiap satu langkah mereka membuka penutup kepala yang menutupi wajah mereka yang hitam bagaikan hantu dalam kastil menakutkan. Orang ketiga itu membuka penutup kepalanya dan terlihatlah Sam dengan tatapan dingin yang menusuk dirinya.
"Apa kau sudah siap Aqua?" tanya Luna pada Aquarel yang hanya dijawab dengan anggukan.
"Baiklah, ambil posisi kalian masing-masing." jelas Luna yang memdekat kearah Aquarel. Aquarel yang merasa sedikit takut mulai menjauhkan dirinya dari tubuh Luna. "Berikan tanganmu Aqua." hentak Luna pelan pada lengan Aquarel, Luna mengambil pisau belati yang ia simpan disamping tubuhnya dan mulai mengarahkan pisau belati itu ke tangan Aquarel. Karena takut Aquarel berusaha menjauhkan tangannya namun tangannya tak bergeming dan perlahan Luna membuka tangannya yang ia kepal dan menyayatkan belati itu ke jari telunjuknya.
Aquarel mengernyit sakit saat rasa perih akibat jarinya yanh disayat terasa sakit. Perlahan darah segar keluar dari luka sayatan itu, Luna menarik pelan tangan Aquarel dan meneteskan darah Aquarel setiap satu tetes pada garis panjang disekitar altar yang ia injak.
![](https://img.wattpad.com/cover/11690816-288-k667939.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince vampire and I
VampireAquarel adalah seorang putri dengan banyak rahasia yang disimpan keluarganya. Dan ada lagi para vampir yang mengincar darah yang mengalir dalam dirinya. Disaat yang tak terduga sang pangeran dunia malam datang dan membawa Aquarel dalam cerita satu a...