Part 20 (X-tra part)

12.6K 537 4
                                    

Mungkin karena keterlambatan ini kalian semua ingin membunuhku...

Tapi sebelumnya aku akan memberikan sebuah part yang menjelaskan kenapa ada sesosok mahluk yang rela mengorbankan dirinya hanya demi mahluk lainnya.....

*****

"Smith ikutlah denganku."

Smith yang tengah membaca buku di dalam perpustakaan menoleh pada suara yang tadi memanggil namanya. Berdiri disamping sebuah rak buku besar adalah ayahnya yaitu Sam. Smith yang masih kecil dengan sosok anak berusia delapan tahun meski umur aslinya barulah 2 tahun mengernyit bingung karena baru sekaranglah sang ayah memanggil dirinya bahkan sampai mengajak dirinya untuk pergi bersama.

Sam memandang wajah anaknya Smith dengan tatapan penuh dengan intimidasi dan mau tak mau Smith pun menaruh buku tebal tentang manusia itu diatas meja yang ada dihadapannya dan mulai menghampiri sang ayah. "Ada apa?" tanya Smith dengan keengganan.

"Ikutlan denganku." ujar Sam sambil berbalik dan mulai berjalan.

"Kemana?"

Sam yang ditanya tak berhenti melangkahkan kakinya dan pada akhirnya dengan pertanyaan dibenaknya Smith kecil terpaksa mengikuti sang ayah yang penuh intimidasi layaknya binatang buas. Dengan diam Smith mengikuti langkah sang ayah pergi keluar kastil dan didepan pintu kastil terdapat dua buah kuda berwarna hitam. Kembali dahi Smith mengernyit karena sang ayah berjalan menembus sinar matahari yang membuat kulitnya seketika berwarna kemerahan dan bersinar putih.

Saat ia sampai pada salah satu kuda Arthur menghampirinya dan memakaikannya jubah berwarna hitam yang menutupi tubuh tegapnya. Setelah itu Sam pun naik keatas kuda hitam itu dan menoleh kearah Smith yang masih berdiri diambang pintu kastil. "Kau akan tetap berdiri disana atau ikut denganku, hmm?" tanyanya dengan nada penuh kearoganan.

Dengan diam Smith berjalan kearah kuda hitam lain yang berdiri dibelakang kuda sang ayah. Dalam benaknya Smith mengutuk kearoganan yang dimiliki ayahnya, sifat arogan yang mungkin hanya dimiliki oleh mereka yang berstatus vampir murni tak seperti dirinya yang hanya setengah vampir setengah manusia dengan mata berwarna keperakan sungguh ironis. Saat Smith berdiri persis disamping kudanya kepala pelayan Arthur pun memakaikan dirinya jubah hitam yang sama seperti Sam namun dalam versi kecilnya. Saat Arthur memakaikan tudung jubah itu pada kepala Smith, Arthur memberikan senyum yang sarat akan keramahan tanpa sadar Smith pun memberikan senyum balasan pada Arthur meski terkesan dingin namun bagi Arthur senyum itulah yang membuat dirinya yakin bahwa sang tuan muda dalam keadaan yang baik. Dengan bantuan Arthur Smith pun menaiki kudanya dan mulai bersiap mengikuti langkah sang ayah dengan memegangi tali kekang kuda yakin.

"Selama aku pergi kastil ini aku percayakan padamu. Jika ada yang datang katakan aku kembali saat tengah malam. Kau mengerti?"

"Baik tuan." jawab Arthur sambil membungkukkan badan hormat pada Sam.

Dan perjalanan pertama bersama seorang ayah telah dimulai. Bagi Smith yang masih kecil ia tak memikirkan apa yang akan dilakukan sang ayah pada dirinya namun ia memiliki keyakinan entah dari mana bahwa sang ayah tak akan melakukan hal-hal yang aneh pada dirinya.

Perlahan namun pasti kedua hitam itu berjalan menelusuri hutan dan memudian terlepas dari hutan yang secara sengaja memang dijaga dengan sihir. Hutan perbatasan kastil telah mereka lewati dan sisanya adalah hutan yang biasa dilewati oleh para manusia. Smith menoleh pada segel sihir yang baru saja dilewatinya. Bagian hutan yang disegel itu bila dilihat dari luar hanya seperti hutan hutan yang lain, tentu inilah salah satu cara melindungi kastil yang penuh dengan para vampir. Demi kebaikan bersama pembatas ini dibuat.

Dalam perjalanan yang tak diketahui oleh Smith apa yang akan dituju oleh mereka itu Smith hanya terdiam dan tetap berjalan mengekori kuda sang ayah yang berjalan lebih dahulu didepannya. Dalam diam itu Smith memandangi berbagai macam bentuk alam yang tak pernah ia lihat dalam kastil yang terbelenggu itu. Di hutan yang diperuntukkan untuk manusia itu Smith dapat melihat berbagai macam tanaman yang hanya dapat ia lihat dibuku dalam perpustakaannya, berbagai macam hewan yang hanya dapat ia dengar dari beberapa pelayan kepercayaannya yang memang adalah manusia juga betapa sejuknya udara yang ia hirup saat melewati beberapa pohon juga bunga. Semua pengalaman yang ia rasakan saat ini sungguh tak mungkin ia rasakan andai ia tetap terus berada di dalam kastil.

Prince vampire and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang