part 17

14.8K 522 13
                                        

Pada hari yang begitu cerah ini Aquarel senang sekali menebarkan senyuman dan tawanya. Ia tak merasa kesepian tidak seperti sebelumnya saat ia baru pertama kali sampai dikastil ini. Ingatan demi ingatan kejadian tragis yang terjadi saat kedatangannya membuat Aquarel meringis sendiri menahan rasa ngeri. Saat ini meski disekitar Aquarel ramai akan canda yanh diberikan oleh para guardiannya yang sangat baik tapi pikiran Aquarel hanya terfokus pada Smith yang sekarang tengah betbicara dengan Sharma kakak sepupunya. Sedangkan di sisi lain Aquarel memikirkan keadaan adik Sam yaitu Yos, sungguh malang nasib Yos karena dari awal tragedi ini dimulai ia tak tahu menahu apa-apa tapi justru ia yang harus memjadi korban untuk pertama kali dan kini ia terbaring lemah di ruang perawatan.

Dalam hati Aquarel mengutuk segala kejadian yang menimpa dirinya juga menimpa Smith. Andai Aqra tak meminta agar Sam untuk melindungi dirinya dari takdir yang masih bergaris pada keturunan mereka mungkin Sam ataupun Smith tak akan seperti ini.

Erla yang sedari tadi bermain ditaman bersama saudaranya untuk menjaga Aquarel. Erla menoleh pada Aquarel yang hanya duduk dibangku taman dan hanya merenung dengan sekali-kali melihat langit. Erla mengambil mahkota bunga yang sedari tadi ia rangkai dan dengan perlahan memakaikan mahkota itu pada Aquarel.

Aquarel tak sadar ketika dengan jahil Erla memakaikannya mahkota bunga dan kemudian Erla terkikik geli melihat wajah Aquarel yang bingung kenapa mereka menahan tawa. "Ada apa dengan kalian?" tanya Aquarel agak sebal karena mereka hanya terkikik tanpa berniat memberi tahukan penyebab mereka tertawa.

Erla yang melihat wajah Aquarel makin memerah akhirny berhenti tertawa. "Coba kau sentuh kepalamu itu Aquarel." jelas Erla sambil menunjuk kepalanya sendiri agar Aquarel mengikutinya.

Aquarel yang penasaran mengikuti apa yang tadi dikatakan Erla, dengan sedkit takut hati-hati Aquarel memegang kepalanya dan kemudian mengambil sesuatu yang menempel pada kepalanya dan betapa terkejutnya ia saat melihat mahkota bunga dari mawar melingkar indah di kepalanya. "Erla kau yang membuatnya?" tanya Aquarel.

"Yap."

"Tapi kapan kau memakaikan mahkota ini di kepalaku?"

"Ckckck Aquarel Aquarel kau tahu aku ini vampir, ups salah kami semua ini vampir jadi yaaaa wajar kalau kau tak tahu apa yang kami lakukan pada dirimu. Karena kami begitu cepat." jelas Erla sambil membanggakan diri.

"Kau curang! Kenapa menggunakan kemampuanmu!" rengek Aquarel.

Tapi mereka hanya tertawa mwlihat Aquarel yang cemberut. "Aquarel dibanding kau hanya cemberur lebih baik ikut main bersama kami." ajak Marine.

"Iya benar pasti seru main bersama kami." jelas Alious membenarkan ajakan Marine.

"Main apa?"

"Lebih baik kau tak ikut bermain bersama mereka Aqua." Leron menyentuh pundak Aquarel dan menatapnya dengan sorot mata serius agar Aquarel tak mengikuti permainan anak kembar penguasa kastil bernama Rei itu.

"Kau ini apa-apaan si Le! Kami hanya tak ingin Aquarel bersendu seperti ini. Wajarkan kalau kami mengajaknya bermain!" Marine yang ajakkan mainnya dibantah marah pada Leron namun Leron tak memperdulikannya.

"Sudahlah kalian jangan bertengkar, begini saja coba kalian tunjukkan dulu bagaimana cara kalian memainkan permainan yang kalian ajukan. Kalau seru aku berminat main." jelas Aquarel sambil tersenyum tulus.

"Tuh kan Aquarel saja mau melakukan permainan kami." Alious membuang mukanya tak setuju.

"Hei Aquarel bukan mau main permainan kalian. Dia hanya ingin MELIHAT!" ledek Marsha anak dari penguasa kastil ke delapan yaitu Alan.

"Tidak usah dengarkan mereka ayo tunjukkan." bujuk Aquarel agar tak ada lagi saling meledek antara para anak penguasa vampir itu.

Marine dan Alious tersenyum bangga pada bujukkan Aquarel karena merasa Aquarel lebih memihak pada mereka dibandingkan dengan para anak penguasa vampir yang lain. Marine san Alious saling menatap serius mempersiapkan diri mereka dan kemudian mengambil nafas dalam-dalam dan mulailah permainan mereka yang hanya membuat Aquarel sejak awal hanya mampu terbengong-bengong.

Prince vampire and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang