chapter 10

7.5K 394 37
                                    

Warning :typo bertebaran, gaje, alur maju mundur.

Harap vote sebelum membaca.

Chapter 10.

Seorang gadis kini tengah menunggu dan ada seorang pria disebelahnya.

Seorang wanita memanggil mereka berdua.
"Sasuke" Panggilnya

"Begini sasuke, aku sudah mengetahui hasilnya, tapi ini belum terlalu akurat. Hasil sebenarnya sedang dalam proses penelitian. " ujar wanita itu.

Sedangakan pria yang dipanggil sasuke kini tengah mendengar kan wanita iti dengan serius, gadis yang berada di sebelahnya pun sama.

"Sepertinya sakura menderita penyakit kanker sumsum tulang belakang, ini-" ucapan tsunade terpotong oleh pertanyaan sasuke tiba-tiba.

"Bagaimana bisa?" tanya sasuke heran, sakura selama ini terlihat sehat walaupun wajah nya agak pucat.

"Ini bisa terjadi karena faktor turunan/dari lahir sendiri,  karena sakura sendiri memiliki pembuluh darah di otak yang rentan pecah, ini sangat berbahaya jika tidak ditindak lanjuti " ujar tsunade panjang sambil tersenyum sendu kearah sakura.

Sakura yang mendengar itu hanya diam sedari tadi, ia bingung harus bagaimana.

"Stadium berapa? " tanya sasuke pada tsunade.

Tsunade menghela nafas.
"Masih stadium 2,ini masih belum terlalu bahaya, bisa diobati secepatnya." jawab tsunade.

Wanita itu menarik tangan sakura dan mengelusnya, ia sungguh sedih harus membuat gadis kecil ini mengetahui takdir yang mengenaskan.

"Sasuke, kau bisa melihat hasil tesnya besok atau lusa, jika hasilnya sudah keluar kau bisa memulai pengobatan untuk sakura" ujar tsunade sambil tersenyum tanpa melepas elusan tangannya pada sakura .

Sakura menikmati elusan tangan yang diberikan tsunade padanya.

'Apa ini rasanya belaian lembut seseorang yang menyayangiku?' batin sakura sendu.

Sungguh ia tak pernah merasakannya, hanya belaian lembut di rambut saat naruto mengelus rambutnya dulu, hanya itu yang pernah ia rasakan.

Sasuke bersiap untuk meninggalkan ruangan tsunade, ia menarik tangan sakura pelan menyuruhnya untuk pulang. Tapi sebelum pergi sakura menggumamkan suatu kata untuk tsunade.

"Terimakasih, tsunade-sama" gumam sakura lalu pergi mengikuti sasuke yang sudah berjalan terlebih dahulu di depan.

Sakura tersenyum dan merasa sangat bahagia sekarang, dia terus memegang tangan yang tadi dipegang tsunade. Sasuke yang bingung dengan sikap sakura bertanya padanya.

"Kau kenapa?,ada yang sakit?" tanya sasuke pada sakura yang kini menggelengkan kepala dengan senyumnya.

"Tidak sasuke-sama, aku hanya bahagia.. Tadi.. Tanganku dielus tsunade-sama dengan lembut.. Apa itu rasanya belaian dari orang yang di sayangi?.. Aku.. Aku tak pernah merasakannya.." ujar sakura panjang lebar dengan di akhiri wajah sendu.

Sasuke tersenyum, ia mencubit lagi pipi itu.
"Aku pun tidak tau sakura.. Karena aku juga sudah lupa dengan rasa itu.. Aku... Aku.. " ucapan sasuke tidak diselesaikan, ia tersenyum lirih.

"Tak apa sasuke-sama, tenang saja.. Aku mau mendengar kannya" ujar sakura antusias.

Sasuke hanya tersenyum dan mulai bercerita tentang keluarga nya dulu..

***

Seorang wanita bersurai merah dengan pria bersurai pink tua sedang duduk di ruang tunggu sebuah apotik, wanita itu terlihat menggeram marah beberapa kali.

Budak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang