Warning: typo bertebaran ,alur maju mundur, gaje.
Harap vote sebelum membaca 😊.
Chapter 18.
Sakura menatap kakeknya lamat. Ia kemudian tersenyum sendu.
"Aku ingin ikut bersama kakek, aku tidak ingin di sana. Mereka membenciku kek" ujar sakura lirih.
Kakeknya pun tersenyum lembut.
"Kau tau? Aku sangaaatt menyayangimu. Saat kau lahir, aku yang paling menunggu kedatanganmu. Tapi kali ini aki tidak bisa bersama dengan mu saku.. Kau harus tetap tinggal disana " ujar kakeknya lebar.Sakura masih tetap diam. Ia menolehkan wajahnya ke arah samping.
"Mereka tidak ingin bersamaku, mereka tidak menyayangiku" ucap sakura lirih.Kakeknya -Jiraiya- tersenyum. Ia mengelus rambut sakura lembut. Rambut yang dulunya tebal dan panjang, kini sudah tidak tebal lagi. Rambut tipis yang seakan-akan jika dipegang akan patah.
"Siapa yang bilang padamu?" tanyanya lembut.
"Kaa-san sendiri yang bilang" ucapnya.
"Itu pasti bohong.. Kau selalu menjadi Putri mereka yang paling disayang " ujar jiraiya.
"Tidak... Bukan aku yang paling disayang... Hiks.. Hiks.. Kakek.. Bukan aku.. Hiks.. Karin-nee yang.. Hiks.. Mereka sayangi" ujar parau sakura yang kini tiba-tiba memeluk jiraiya erat.
Jiraiya balas memeluk sakura, ia mengelus punggung sakura. Ia tau, selama ini putrinya memperlakukan sakura kasar.
"Hiks.. Mereka bilang aku anak pembawa sial.. Hiks.. Mereka menjadikanku budak.. Hiks.. Dan.. Dan mereka.. Tidak ingin melihatku.. Apa salahku kek?.. Apa salahku.. Hiks." ujar sakura parau. Ia mengadu dan melepaskan semua beban yang selama ini ia tanggung sendiri.
"Ssstt.. Saku.. Kakek disini.. Menangislah.. Jangan pernah merasa sendiri.. Aku disini.. " ujar jiraiya menenangkan.
Sakura mengangguk lemah. Ia kembali menumpahkan segala perasaan lelah yang kini ia rasakan.
Tuuutttt.. Tuuutt..
Suara EKG menggema di ruangan itu membuat Seorang wanita menahan nafas.
"Cepat!! Kita harus cepat! Kita tidak boleh kehilangannya!" seru wanita itu tegas. Ia kembali mengerjakan tugas nya. Ia panik, tapi jangan sampai paniknya membuat semuanya kacau.
"Baik!!" seru mereka serentak.
'Jangan pergi sakura.. Kami menyayangimu.. Kami ingin kau disini.. Selalu bersama kami' batinnya sendu.
Sakura kembali menatap kakeknya. Ia masih tidak ingin pergi dari sini. Ia bahagia di sini.
"Tidak kek, aku ingin di sini" rengek sakura pada kakeknya.
Jiraiya hanya bisa menghela nafas.
"Kau ingin ikut kakek?" tanyanya lembut dan di balas anggukan oleh sakura."Baiklah. Tapi tidak untuk sekarang saku.. Nanti ada saatnya untuk kau bersama kakek" ujar jiraiya lembut.
"apa kakek juga tidak ingin bersama saku?" tanya sakura lirih.
Jiraiya gelagapan saat melihat wajah cucu nya itu sudah memerah dan mata yang berkaca-kaca seakan siap menumpahkan air matanya .
"Bukan, kau tau kalau kakek menyayangimu bukan?. Kau ingin ikut kakek? Baiklah, tapi hanya sebentar. Kau harus kembali lagi ke sana" ujar jiraiya jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak?
Fanfiction(#473 in Fanfiction ) 15-05-2018 (#514 in Fanfiction) 13-05-2018 (#866 in Fanfiction ) 13-05-2018 Seorang gadis manis yg harus di pertaruhkan masa depannya hanya demi hutang hutang ayahnya.. Sakura, harus dijadikan budak oleh salah satu keluarga te...