chapter 8

7.8K 411 30
                                    

Warning:banyak typo, gaje, alur maju mundur.

Tolong vote sebelum membaca 😊

Chapter 8.

Pria berjas putih yang sedang memeriksa seseorang itu kini menghela nafas.

"Uchiha-san! "Panggil pria itu.

"Hn?" jawab pria yang di panggil itu, sasuke.

"Begini.. Sepertinya adikmu-"
Ucapan pria berseragam dokter itu terpotong oleh suara tegas sasuke.

"Dia.bukan.adikku" ucap sasuke penuh penekanan.

"Maaf, maksudku.. Nona ini mengalami Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menimbulkan pendarahan otak atau biasa disebut brain hemorrhage. Pendarahan ini bisa menyebabkan matinya sel-sel otak dan berakibat fatal.biasanya banyak terjadi pada orang lansia.tapi tenang saja, nona ini masih bisa diobati, karena tidak terlalu parah pecahnya" ujar dokter itu.

Sasuke menyeringitkan alis bingung, pasalnya kenapa gadis seusia sakura bisa mengalami hal itu?  Bukankah kebanyakan penderitanya adalah orang lanjut usia.

"Bagaimana bisa,dia masih muda bukan?" tanya sasuke bingung.

Dokter itu menghela nafas.
"Pecahnya pembuluh darah bukan hanya terjadi pada lansia, tapi yang masih muda saja bisa terkena penyakit ini. Biasanya terjadi karena cidera yang dialami pasien atau benturan yang terlalu keras/berulang-kali." ujar dokter itu panjang.

"Cidera?" beo sasuke.

"Ya.. Bisa saja karena di otak manusia banyak sekali pembulu darah dan urat penting. Jika sedikit saja cidera bisa mengakibatkan penyakit yang fatal" ujarnya lagi.

Sasuke terdiam beberapa saat, ia mencerna kata-kata dokter itu tadi.. Apakah ini semua karenanya? Pikirnya bingung.

"Baiklah dokter, kau bisa pergi" ucap sasuke.

Dokter itu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, sepertinya dokter itu sakit hati karena di usir..

Sasuke menghela nafasnya lelah, ia tak tai harus apa sekarang. Ia merasa bersalah dan sekaligus bingung dengan situasi ini.

"Tou-san.. " igau Sakura di sela-sela tidurnya.

Sasuke yang mendengar igauan itu tersenyum penuh arti.

"Dasar bocah" gumamnya lalu pergi meninggalkan sakura sendiri di kamar.

***

Pagi harinya, sakura terbangun dengan kondisi kepala yang pusing.. Pusingnya tak bisa ia tahan, rasanya seperti kepalanya mau pecah, seperti ada Batu yang di lempar ke arahnya bertubi-tubi.

"Akh!! Pu-sing.. Ngghhh.. "Gumam sakura di sela isakannya.

Tiba tiba pintu terbuka menampilkan sasuke dengan baju santainya.

"Kenapa?" tanya sasuke begitu melihat sakura memegang kepalanya.

"Ke-kepala.. Kuh.. Hahh... Sak-it.. Hahhhh" ujar sakura dengan nafas tersengal-sengal.

Sasuke membuka laci nakas yang ada di sebelah ranjang dan mengambil sesuatu di dalamnya.

"Ini, minum obat ini!" ucap sasuke sembari memberikan obat pada sakura.
Sakura meminum obat itu dan mencoba meredakan rasa sakit nya.

"Terima ka-sih sasuke-sama" ucap sakura disertai senyum manisnya itu.

"Hn, istirahat lah.. Nanti siang aku akan ke rumahmu" ucap sasuke.

Budak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang