Chapter 7

7.9K 411 42
                                    

Warning : alur maju mundur, typo bertebaran, penulisan amatir, dll.

Harap vote sebelum membaca 😊

Chapter 7.

Seorang pria bersurai reven tengah berdiri menghadap ke jendela besar yg berada di kamarnya.

Tak lama beberapa pria yg lainnya masuk ke dalam sana.

"Sasuke" panggil pria dengan senyum misterius nya.

"..." pria yg di panggil pun tak menjawab.

Hanya keheningan yg menyelimuti di sana.

Menghela nafas, pria yg tadi di panggil pun berbicara .

"Kenapa? " tanya sasuke.

"Hhh... Bagaimana dengan gadis itu? " tanya pria bersurai hitam panjang dengan kerutan di wajahnya.

"Dia ada di gudang" jawab sasuke tanpa menolehkan sedikitpun wajahnya pada itachi-pria yg bertanya-tadi.

"Sebenarnya... Kenapa kau mau menerima gadis kecil itu menjadi budak di sini sasuke? " tanya pria dengan senyum misterius nya.

"Hn" hanya gumaman yg ia dapat dari sasuke.

Sai dan itachi hanya menghela nafas lelah pada saudaranya itu yg irit kata.

"Jawab pertanyaan nya dengan benar sasuke" tegur suara baritone di belakang itachi.

"Ck, aku hanya menginginkan nya sebagai maid di rumah ini obito-nii" ujar sasuke.

Obito hanya menghela nafas lagi, ia tak tau jalan pikiran sasuke adik sepupunya itu.

"Terserah apa katamu, aku hanya mengingatkan. Dengar aku baik-baik sasuke dia masih kecil, umurnya masih 15 tahun.. Jangan kau perlakukan dia kasar seperti kemarin, ia bisa mati jika kau masuh bengis seperti itu. Itu saja" ujar obito tenang dan tegas lalu pergi meninggalkan kamar sasuke.

Sasuke terdiam mendengar kata-kata itu, apakah ia kelewatan.

Ah masa bodoh dengan itu semua, saat ini ia hanya ingin tidur dan menenangkan pikiran terlebih dahulu sebelum bertemu dengan gadis itu.

***

Di ruangan yg gelap dan dingin itu, seorang gadis kecil sedang tertidur lelap dengan beralaskan kardus dan kain tipis saja.

Wajah yg damai saat tertidur itu bagaikan tak mempunyai beban sama sekali.

Pergerakan dan erangan kecil di dapatkan saat wajah gadi itu berkerut dan berkeringat.

"Tou-san... Kaa-san" gumamnya.

Nafasnya semakin memburu dan tak beraturan.

"Ayo karin! Kita main dulu "

"Kaa-san, saku juga mau ikut"

"Karin awas!!! "

BRUK

"SAKURA!!"

PLAK

"hiks... Bukan saku tou-san"

"Dari dulu aku tak mengharapkan mu lahir di dunia"

"Tak ada yg menginginkan mu"

"Kau anak pembawa sial"

Budak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang