chapter 16

5.7K 366 14
                                    

Warning:typo bertebaran, alur maju mundur, gaje.

Harap vote sebelum membaca.

Chapter 16.

Sakura kini masih berada di rumah sakit. Sudah 2 hari ia disini. Dan sudah 2 hari juga Sasuke menemuinya setiap waktu pulang kantor. Selama Sasuke tidak ada, Naruto yang menjaga sakura di sini saat pulang sekolah.

Tapi berbeda dengan sekarang. Naruto tidak bisa menemaninya disini karena ujian. Memang kini Naruto sudah berusaha untuk lebih giat belajar dan membagi waktu nya untuk menjaga sakura.

Bahkan saking seringnya, sasuke sampai berniat untuk membawa naruto tinggal di mansion hanya untuk menemani sakura bilaa sudah sembuh. Namun kushina tidak membiarkannya ikut, ia beralasan untuk jika naruto ikut maka karin akan sendirian. Padahal di rumah sudah ada nagato.

Krieet.

Pintu terbuka menampilkan seorang pria paruh baya dengan seragamnya. Ia tersenyum ke sakura. Sakura balas tersenyum canggung.

"Ha-hai tou-san- mak-maksudku jii-san" ucap sakura gugup.

Pria itu tersenyum dan mendekat kearah sakura. Ia mengulurkan tangan nya ke kepala sakura, mengacak rambutnya pelan.

"Maaf untuk perlakuan ku tempo hari" ujar pria itu sendu.

Sakura menggeleng.
"Tidak jii-san, aku yang seharusnya minta maaf. Aku salah menganggap mu tou-san ku" ujar sakura sendu. Ia sebetulnya ingin mempunyai seorang yang bisa berperan sebagai 'tou-san' baginya.

"Tak apa.. Aku memakluminya"
Ujar kizashi.

"Jii-san, duduklah dulu-"ucapan sakura terpotong karena kizashi yang mengangkat tangannya tanda menolak.

"Tidak.. Aku harus kembali bekerja.. Ah, aku sampai lupa. Tadi pagi aku membelikanmu sesuatu. Ini gelang untukmu " ujar kizashi sambil menyodorkan sepasang gelang.

Gelang itu berwarna merah dan hitam di setiap sisinya, dengan beberapa hiasan bunga sakura yang Indah di sekeliling nya.

Sakura tertegun, ia masih menatap gelang itu. Tak lama kemudia ia tersenyum.
"Terimakasih jii-san" ucap sakura senang. Ia langsung memakainya ditangan yang tidak terdapat selang infus.

Kizashi mengangguk dan berpamitan.
"Aku pulang dulu. Sampai jumpa" ucap kizashi setelah sampai di pintu dengan senyum sendunya.

Sakura melambaikan tangannya.
"Hati-hati... Tou.. San.. " gumam sakura lirih.

'Maaf sakura, aku tidak bisa menjadi tou-san yang baik. Tapi aku harus melakukannya. Aku menyayangi putriku dan keluarga ku' batin kizashi .

Sakura baru akan tidur jika saja pintu kembali terbuka dengan seseorang yang memasang tampang so cool nya.
Ia mendekat ke arah sakura dengan mengukukan tangan.

"Hai nona, aku bawakan Mawar untuk mu" ucap orang itu setelah mencium tangan sakura dan menyodorkan sebuket bunga dengan senyumnya.

Sakura terkekeh pelan. Ia menerima bunga itu.
"Haha.. Naruto-kun.. Kau tak usah berlaga seperti itu. Kau seperti psikopat gila tau" ucap sakura main main.

Naruto menggeleng, ia kembali mengecup dahi sakura dan pucuo kepalanya.
"Bagaimana keadaan mu saku? Aku harap sudah sembuh sepenuhnya " ucap naruto mendudukan diri di samping ranjang sakura.

Sakura kembali menggeleng.
"Tidak.. Aku beluk sembuh sepenuhnya. Tapi aku sudah merasa lebih baik sekarang " ujar sakura antusias.

Naruto menyeringit.
"Oh ya? Kenapa kau tiba-tiba merasa lebih baik dan tersenyum senyum seperti itu?" tanya naruto heran.

Budak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang