Warning : alur maju mundur, typo bertebaran,gaje.
Harap vote sebelum membaca 😊.
Chapter 22.
Sasuke memasang wajah dingin pada kushina. Ia tidak pernah membayangkan kalau menuruti kemauan Sakura untuk datang ke sini adalah salah. Dan kini, ia jengkel sendiri pada Kushina.
Bagaimana tidak, Kushina marah-marah pada mereka sekarang. Apa dia tidak tau diuntung? Sudah baik mereka menjenguknya. Tapi malah di perlakukan seperti ini.
"Mau apa kalian kesini?!" tanya kushina sarkas.
Sasuke masih tetap jengkel, ia menahan amarahnya sekarang. Sakura pun hanya tersenyum kecil.
"Aku ingin menjenguk kaa-san, aku juga membawakan buah untuk kaa-san." ucap sakura sembari menyodorkan bingkisan yang ia bawa.
Kushina melirik sekilas bingkisan itu, ia menaikan alisnya sebelah. Menyeringai kecil dan mengambil bingkisan itu kasar.
"Heh, apa kau memberikan buah ini padaku?! Ck Ck, uang dari mana kau?! Aa... Aku lupa, sekarang kau 'kan menjadi salah satu budak di keluarga uchiha. Di bayar berapa kau oleh mereka?!" ucap kushina sinis.
Sasuke membulatkan matanya, apa seorang ibu bisa berkata seperti itu pada putrinya sendiri?. Mana ada ibu yang berkata seperti itu. Setau Sasuke, sekesal apapun ibu pada anaknya, ia tidak akan bisa menyakiti anaknya.
Tapi kushina?!."Tolong jaga ucapanmu Kushina-san, jika kau tidak ingin menerima buah itu kau bisa membalikkannya pada kami." ujar Sasuke datar.
Sakura pun terkejut dengan ucapan yang dilontarkan Sasuke pada ibunya. Apa Sasuke membelanya?.
Kushina berdecak sebal.
"Ck, aku tidak sudi menerima barang apapun yang di berikan gadis sialan itu." ucap kushina dingin.Sakura yang mendengar itu hanya menundukan kepalanya. Ia tidak tau cara apa lagi yang harus ia lakukan untuk membuat ibunya menerimanya.
Sasuke berdiri dari duduknya, ia menatap kushina tajam.
"Jaga bicaramu Kushina-san, Sakura tetap putrimu. Ia Putri kandungmu, tolong hargai dia sebagai putrimu." ucap sasuke penuh penekanan.Naruto yang baru datang dan tidak tau apapun mencoba menenangkan mereka.
"Tenanglah sasuke-san, baa-san. Jangan bertengkar, kita selesaikan ini dengan tenang!" ucap naruto menenangkan.Sasuke menghela nafasnya kasar, mengusap wajahnya kasar.
"Baiklah, kita lihat kebenarannya. Kebenaran yang akan menjungkir-balikkan hidupmu." ucap Sasuke dingin pada kushina."Baiklah, yang jelas aku tidak akan menerima Sakura sebagai putriku." ucap kushina penuh penekanan.
Sasuke merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Menekan layar dan menelepon seseorang.
"Kakashi, bawa 'dia' kemari!" ucap sasuke pada seseorang di sebrang sana.Ia langsung menutup teleponnya setelah mendengar jawaban dari suruhannya.
Sasuke menatap Sakura yang sedari tadi menuduk dan tubuhnya bergetar. Ia tau kalau sakura sekarang sedang menahan tangisnya.Ia menyentuh pucuk kepala sakura pelan dan mendudukan diri disamping sakura. Dan benar saja, sakura langsung memeluk dirinya erat. Ia pun merasakan baju bagian dadanya basah karena air mata sakura.
Bahu gadis itu pun bergetar."Hiks... Hiks... Kenapa?...hiks... Apa salahku... Apa?... Hiks..." isak tangis sakura pun tak bisa ia tahan.
Sasuke sedari tadi pun tidak bisa melakukan apapun sekarang. Ia hanya bisa mengelus punggung sakura untuk menenangkannya. Sejujurnya jika ia yang berada di posisi sakur ia mungkin akan mengakhiri hidupnya saja sedari dulu. Tapi sakura berbeda, ia sangat tangguh dan tegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak?
Fanfiction(#473 in Fanfiction ) 15-05-2018 (#514 in Fanfiction) 13-05-2018 (#866 in Fanfiction ) 13-05-2018 Seorang gadis manis yg harus di pertaruhkan masa depannya hanya demi hutang hutang ayahnya.. Sakura, harus dijadikan budak oleh salah satu keluarga te...