Warning : typo bertebaran, alur maju mundur, gaje.
Harap vote sebelum membaca 😊.
Chapter 21.
Sakura terbangun dengan kepala yang pusing. Ia menatap sekeliling, ini kamar rumah sakit yang ia tempati tadi. Ia mendudukan dirinya. Di samping kanannya, Naruto dan Sasuke tampak sedang berbicara dengan dokter cantik yang Sakura kenal sebagai 'Tsunade'. Mereka terlihat khawatir.
Ia menengok ke kiri dan menemukan kakeknya yang sedang tersenyum kearahnya.
"Hai saku, apa kabar?merindukan kakek tidak?" tanya Jiraiya.
Sakura mengagguk lalu tersenyum lebar.
"Tentu saja baik-baik saja kek, aku pun merindukan kakek" jawabnya antusias.Jiraiya tersenyum lalu menarik tangan Sakura.
Sakura yang ditarik menampakan wajah heran.
Jiraiya menariknya ke arah pintu keluar kamar, sedangkan ia belum izin pada Sasuke untuk keluar."Tunggu kek, aku belum bilang pada Sasuke-sama" ujar Sakura.
Jiriya tersenyum.
"Tak usah, ikuti aku saja" ucap jiraiya.Sakura pun hanya menurutinya.
Sakura kira ia akan diajak kakeknya ke tempat yang Indah. Namun pikiran itu harus ia tepis saat jiraiya berhenti dan duduk di bangku kursi tunggu rumah sakit."Kakek, kenapa kita disini?" tanya sakura sebal. Ia menekuk terus wajahnya.
Jiraiya hanya terkekeh pelan.
"Kau akan tau nanti" jawabnya.Sakura pun hanya diam saja. Beberapa lama matanya terbelalak kaget.
"Kaa-san?!" pekiknya.
Sakura berlari ke arah dimana ibunya dan seseorang yang menggendong ibunya.
"Nagato-nii?! Kaa-san kenapa?"
Tanya sakura khawatir.Nagato tidak menjawab ataupun menoleh pada sakura. Sakura pun kini menekuk wajahnya sedih. Jiraiya menghampiri sakura dengan menepuk bahunya.
"Mereka tidak bisa mendengar ataupun melihatmu saku... Kau berada dalam alam bawah sadarmu" ucap jiraiya lembut.
Sakura pun mengagguk mengerti lalu mengikuti nagato yang membawa kushina ke ruang periksa.
Tak berselang lama, kushina pun seudah selesai diperiksa. Nagato bertanya keadaan ibunya pada dokter yang memeriksa.
"Bagaimana kaa-san saya dokter? Apa ada sesuatu?" tanya nagato khawatir. Dokter itu menghela nafasnya.
"Kushina-san hanya kelelahan, sebab itu detak jantungnya tidak beraturan. Cobalah untuk tidak membuatnya stres dan banyak tekanan, itu akan membuatnya semakin parah" jelas dokter itu.
Nagato mengangguk mengerti, ia pun sudah memperingati ibunya untuk tidak terlalu stres akibat ayahnya yang masuk penjara. Sakura pun mendengarkan penjelasan dokter itu.
Entah kenapa, ia merasa dadanya berdenyut sakit saat melihat ibunya terbaring lemah di ranjang. Pasti karenanya ibunya sakit, pikir sakura. Wajahnya pun menekuk sedih.
Jiraiya yang melihat itu merangkul cucunya dengan sayang.
"Itu bukan salahmu saku... Ayo kembali ke kamarmu, pasti naruto mengkhawatirkan mu" ucap jiraiya.Sakura pun teringat dengan sasuke. Ia buru-buru pergi ke kamar rawatnya lagi.
Saat tiba disana ia langsung melihat Sasuke yang kini dengan penampilan acak-acakan sedang menggenggam tangan sakura dan sesekali mengecup pelan pipi Sakura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Budak?
Fanfic(#473 in Fanfiction ) 15-05-2018 (#514 in Fanfiction) 13-05-2018 (#866 in Fanfiction ) 13-05-2018 Seorang gadis manis yg harus di pertaruhkan masa depannya hanya demi hutang hutang ayahnya.. Sakura, harus dijadikan budak oleh salah satu keluarga te...